Mohon tunggu...
Cucu Sumarna
Cucu Sumarna Mohon Tunggu... profesional -

Ayah bagi dua matahari kecil, Pekerja puskesmas di dekat gunung salak bogor.. Inginnya bersyair meski tak juga mahir, namun lebih berharap pasiens sehat hingga akhir.. :) Tiada balasan kebaikan selain kebaikan itu pula (Ar_Rahmaan:60)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

dan Akhirnya Kutuliskan

17 Juli 2011   04:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:37 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika  hanya kita berdua,  memasuki ruang kasih yang pernah menjadi impian.. tak ada yang ingin kutuliskan, Lisan pun tak mampu  berucap, hanya raga  yang  bergerak... begitu jelas setiap nafasmu adalah milikku, Aku pun terlelap di kedalaman hatimu yang terjaga, Saat itu...  kita begitu bersabar dengan kenyataan, mencipta kedamaian.. Dalam kesendirian, pada akhirnya harus kutuliskan.. Aku memang tak sempurna bagimu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun