Umumnya ketersediaan daya listrik menjadi salah satu faktor utama yang menjadi pertimbangan saat investor akan berinvestasi di suatu daerah.
Terlebih di Batam cukup banyak industri manufaktur. Sektor bisnis yang mengubah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi dengan nilai tambah. Jenisnya juga beragam, mulai dari logam, elektronik dan elektrika, makanan, pengolahan kulit, karet, dan plastik, hingga perkapalan.
Berdasarkan informasi dari situs bpbatam.go.id, ada sekitar 1.309 industri unggul yang beroperasi di Kota Batam, dengan pekerja 169.000. Industri-industri tersebut ada yang merupakan Penanaman Modal Asing (PMA), ada juga Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Bayangkan bila pasokan listrik tidak andal? Investor bisa hengkang ke negeri tetangga, atau malah sejak awal menolak untuk berinvestasi.Â
Alih-alih menjadi kota industri, Batam mungkin hanya akan dikenal sebagai pulau di seberang Singapura, atau sekadar pulau terluar dan terdepan di Indonesia.
Penunjang Daerah Wisata
Selain tersohor sebagai kota industri, kini Batam juga dikenal sebagai kota wisata.
Hotel, resort, pusat perbelanjaan, aneka kuliner, menjadi daya tarik bagi para pelancong, baik wisatawan lokal dari beragam daerah di Indonesia, maupun wisatawan asing dari negeri-negeri tetangga.
Ada banyak destinasi wisata yang semakin bertumbuh di Kota Batam, mulai dari Golden City Bengkong dengan hotel, wisata edukatif, dan kuliner, hingga Nongsa dan Sekupang dengan beragam resort yang menawan.
Bayangkan bila destinasi-destinasi wisata tersebut tanpa listrik? Pengunjung pasti bubar jalan.