Â
Oktober ini, sekolah-sekolah swasta di Batam, Kepulauan Riau, sudah mulai membuka pendaftaran untuk siswa baru. Ada yang dilakukan secara online melalui website yang disediakan khusus, ada juga yang memadukan keduanya, daring dan luring.
Bila tidak terlalu fanatik ke salah satu sekolah atau yayasan, akhir-akhir tahun seperti ini biasanya orang tua bingung memilih calon sekolah untuk si buah hati.
Tahun lalu saya sempat mengalami hal seperti itu saat akan memilih Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk si sulung.
Saya sempat survei ke beberapa sekolah swasta, bahkan daftar. Bertanya hingga meminta testimoni juga ke beberapa teman dan kenalan yang anaknya sudah lebih dulu duduk di bangku SMP.
Hingga akhirnya dengan beragam pertimbangan, pada detik-detik terakhir, memutuskan untuk memasukan anak saya ke MTsN 1 Batam program Cambridge.
Â
Sempat Dipertanyakan Beberapa Teman
Saat ada beberapa teman yang tahu saya akan menyekolahkan si sulung ke MTsN 1 Batam, sempat ada yang bertanya,"kok dimasukan ke negeri?" atau "kenapa tidak lanjut ke SMP di sekolah yang sama?"
Tanpa mengerdilkan sekolah negeri, para orang tua di Batam, Kepulauan Riau, memang lebih banyak yang memilih menyekolahkan anak mereka di sekolah swasta. Untuk orang tua muslim, lebih banyak yang memilih mendaftarkan anak mereka ke sekolah swasta Islam terpadu. Itu makanya sekolah Islam terpadu di Batam terbilang banyak.
Saya pun (dulu) termasuk orang tua seperti itu. Saat jenjang TK dan SD, anak sulung saya bersekolah di sekolah swasta Islam terpadu. Begitu pula dengan si bungsu.
Alasan utama menyekolahkan anak ke sekolah Islam terpadu sebenarnya cukup sederhana, saya ingin buah hati mendapatkan pendidikan agama yang lebih baik dibanding saya dan suami. Apalagi pengetahuan agama Islam kami masih seujung kuku.
Dana Terbatas, Banyak Maunya
Saya dan suami adalah golongan menengah dengan dana terbatas, tetapi banyak maunya haha.
Untuk sekolah lanjutan si sulung, kami--eh saya hehe--ingin sekolah yang tetap ada pelajaran diniyah, bahasa Arab, kebiasaan salat berjamaah di sekolah, tetapi juga ingin bahasa pengantarnya sudah menggunakan bahasa Inggris. Biar lebih siap menghadapi persaingan global.
Nah, ada sekolah swasta di Batam yang seperti itu. Namun, ternyata uang masuknya jauh di atas budget yang sudah kami siapkan. Meski bisa dicicil, tetap saja khawatir kedepannya akan membebani keuangan keluarga. Apalagi SPP yang harus dibayar setiap bulan juga tidak murah.
Beruntung di tengah kegalauan, mendapat info pembukaan PPDB MTsN 1 Batam program Cambridge.
Madrasah dengan Kurikulum Internasional
Ini betulan sekolah yang saya mau untuk si sulung. Anak tetap mendapatkan pelajaran  tahsin, tahfiz, bahasa Arab, dan diniyah, seperti akidah ahlak, fikih, sejarah kebudayaan Islam, dengan buku paket yang didapat dari Pondok Modern Darussalam Gontor, tetapi juga menggunakan kurikulum Cambridge yang dipadankan dengan kurikulum nasional dengan pengantar sehari-hari menggunakan bahasa Inggris.
Apalagi untuk untuk program Cambridge tersebut, ternyata tidak kaleng-kaleng. MTsN 1 Batam sudah centre school, terdaftar langsung di Cambridge pusat. MTs Negeri pertama di Indonesia yang resmi terdaftar dan menjadi bagian dari pengguna kurikulum Cambridge.
Saat mengecek di website resmi Cambridge International Education, di Kota Batam baru ada empat centre school, yakni MTsN 1 Batam, Sekolah Djuwita, Sekolah Global Indo-Asia, dan Sekolah Kallista.
Dengan status centre school, ujian, e-learning, hingga buku-buku paket untuk siswa dapat langsung diakses dan dikirim dari Inggris sana. Bila anak akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di luar negeri juga relatif tidak harus ikut kelas penyesuaian.
Fasilitas Lengkap, Akreditasi Sekolah A
Akreditasi MTsN 1 Batam  juga ternyata sudah A. FYI, di kota yang berbatasan langsung dengan Singapura ini  tidak sedikit SMP yang akreditasinya masih C, B, atau bahkan baru terdaftar.
Fasilitas penunjang belajar juga terbilang lengkap. Gedung sekolah megah, besar, dan bersih. Untuk kelas Cambridge, tersedia loker, televisi berukuran besar, dan pengatur suhu ruangan.
Pilihan untuk ekstra kurikuler juga cukup variatif, mulai dari Pramuka, Paskibra, English Club, Math, Science, hingga drumband.
Biaya Relatif Terjangkau
Mungkin karena status sekolah yang negeri, biaya untuk menempuh pendidikan program Cambridge di MTsN 1 Batam relatif lebih terjangkau dibanding sekolah lain yang sama-sama sudah berstatus centre school Cambridge.
Anyway, bahkan bila dibandingkan dengan sekolah swasta yang masih merintis program Cambridge, belum centre school.
SPP setiap bulan hanya Rp1,5 juta, uang masuk tahun lalu Rp9 juta sekian. Uang masuk tersebut sudah termasuk biaya buku, seragam, SPP bulan Juli, dan fasilitas lain yang memang diperlukan siswa selama proses belajar-mengajar.
FYI, uang masuk sekolah menengah swasta di Batam lumayan lho, bahkan untuk sekolah yang statusnya masih terdaftar, belum terakreditasi, dengan gedung sekolah masih berupa ruko yang sudah dimodifikasi. Uang masuknya bisa belas-belas juta juga.
Full Day School
Jam belajar di MTsN 1 Batam mulai dari pagi hingga sore. Seluruh siswa dibiasakan salat duha, zuhur, dan ashar berjamaah. Ada masjid yang terbilang besar di dalam areal sekolah.
Saya suka sekolah yang membiasakan para siswa salat wajib (dan sunah) berjamaah seperti ini. Biar anak terbiasa kan, tidak harus disuruh-suruh salat lagi. Setiap waktu salat, sudah inisiatif sendiri menjalankan.
Bagi yang rumahnya cukup jauh dari sekolah dan kesulitan untuk pergi-pulang, bisa memanfaatkan asrama yang disediakan sekolah. Tentu, dikenakan biaya tambahan. Nanti akan bergabung dengan siswa dari program Ma'had Almanar.
MTsN 1 Batam memang menyediakan enam program. Selain Cambridge, ada juga program Ma'had Almanar. Program yang dipersiapkan bagi siswa yang ingin mendapatkan pola pendidikan selama 24 jam penuh. Mirip-mirip pesantren.
Beberapa teman sekelas anak saya ada yang bergabung tinggal di asrama bersama siswa program Ma'had karena rumahnya cukup jauh dari sekolah. Lokasi sekolah di Bengkong, mereka tinggal di Nongsa dan Marina.
Siswa program Cambridge MTsN 1 Batam di tahun sebelumnya bahkan katanya ada yang dari luar kota, sehingga juga memutuskan untuk tinggal di asrama yang disediakan oleh sekolah.
Lingkungan Sehat dan Disiplin
Hal lain yang saya suka  adalah siswa-siswa di sekolah ini baik dan sopan. Beberapa kali sempat masuk ke areal sekolah, anak-anaknya terlihat santun.
Jujur, saya agak sedikit trauma dengan perundungan. Segelintir siswa yang terlalu dominan. Saat SD si sulung soalnya sempat menjadi korban perundungan oleh salah satu teman sekelas, meski akhirnya bisa diselesaikan dengan baik.
Itu makanya, selain status, biaya, dan program sekolah, hal lain yang saya cek saat memilih sekolah anak adalah lingkungan sekolah. Jangan sampai lingkungannya tidak sehat, didominasi siswa toksik.
Alhamdulillah, saat saya konfirmasi ke anak, siswa di MTsN 1 Batam lebih cenderung saling dukung, tidak ada rundung-merundung.
Tidak hanya itu, pihak sekolah juga menerapkan disiplin yang cukup baik. Secara berkala dilakukan smoking screening yang bekerjasama dengan salah satu Puskesmas. Anak-anak juga dilarang berpacaran, kalau pun ada yang kedapatan menjalin hubungan seperti itu, ditegur secara baik-baik, dan diberi pengertian.
Selain itu, ada banyak kebiasaan-kebiasaan baik lain yang diterapkan. Salah satunya kebiasaan berkunjung ke perpustakaan setiap satu minggu sekali. Dijadwalkan secara khusus seperti mata pelajaran lain.
Anak-anak diwajibkan membaca satu buku setiap kunjungan. Setelah itu, menceritakan ulang buku yang sudah dibaca tersebut pada hari berikutnya. Tentu, dengan menggunakan bahasa Inggris.
Guru Responsif dan Peduli
Hal yang sempat membuat saya ragu-ragu memasukan anak ke sekolah negeri adalah khawatir gurunya tidak seresponsif guru-guru swasta.
Namun, teman saya yang anaknya sudah lebih dulu mengenyam pendidikan di sekolah tersebut dengan program yang sama, bilang tidak perlu khawatir dengan hal tersebut. Guru-gurunya baik dan sangat responsif.
Dan, benar sih, guru-gurunya baik. Bahkan saat saya sempat kebingungan memilih antara laptop atau tab untuk fasilitas belajar anak yang harus dibawa ke sekolah, gurunya memberi masukan device mana yang lebih tepat dan mendukung.
Selain itu, ada parent's day. Kegiatan yang dilakukan secara berkala tersebut memfasilitasi komunikasi secara langsung antara wali kelas dengan orang tua murid. Guru dan orang tua murid bisa saling berkomunikasi mengenai perkembangan anak selama proses belajar mengajar. Sehingga, diharapkan proses belajar mengajar lebih optimal. Output ke anak juga lebih maksimal.
Pendaftaran Kurang Cepat, Belum Begitu Tersosialisasi
Tahun lalu pendaftaran untuk program Cambridge MTsN 1 Batam dibuka Desember 2023. Ujian masuk awal 2024.
Untuk pendaftaran sekolah negeri sebenarnya relatif lebih cepat, tetapi bila dibandingkan dengan PPDB sekolah swasta, agak lambat. Sekolah swasta banyak yang sudah buka sejak awal Oktober. Â Desember beberapa sudah ada yang dinyatakan diterima dan diminta membayar uang masuk.
Tahun lalu saat saya mengajak orang tua teman-teman anak saya untuk melanjukan ke progran Cambridge di MTsN 1 Batam, umumnya mereka bilang, bukan tidak tertarik tetapi sudah terlanjur daftar dan membayar di sekolah swasta. Mungkin sekadar masukan, pendaftaran sebaiknya dibuka lebih awal.
Selain itu, sepertinya belum banyak orang tua siswa yang tahu program yang bagus ini. Mungkin karena masih baru, baru tiga angkatan. Saya pun dulu tahunya dari salah satu teman yang sudah lebih dulu memasukan anaknya ke Cambridge MTsN 1 Batam. Sepertinya, informasi program ini masih dari mulut ke mulut.
Anyway, itu makanya saya juga berinisiatif membuat artikel ini dengan keinginan sendiri hehe. Siapa tahu bisa membantu untuk mensosialisasikan, dapat membantu memberikan informasi kepada orang tua di luar sana yang mungkin ingin anaknya tetap mendapatkan nilai-nilai Islami di sekolah, tetapi juga bisa mengecap kurikulum internasional dengan biaya yang relatif terjangkau.
Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H