Tok, tok, tok! Amit-amit ya. Jangan sampai.
Minimalisir Risiko Kebakaran
Selain kasus pencurian, rumah kosong yang ditinggal mudik juga riskan dengan insiden kebakaran.
Oleh karena itu, sebelum ditinggal mudik, cabut semua alat rumah tangga yang terhubung dengan listrik. Jangan sampai lupa.
Selain itu, upayakan menggunakan produk kelistrikan yang berkualitas dan sudah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Bukan produk abal-abal, asal ada, asal berfungsi.
Bila memungkinkan, sebelum mudik cek manajemen kabel listrik yang ada di dalam rumah dan manfaatkan teknologi yang dapat mendistribusikan listrik yang sekaligus menghentikannya jika terjadi kebocoran arus listrik. Sehingga, risiko kebakaran karena korsleting listrik dapat diminimalisasi.
Minimalisir Kebocoran Air
Kebocoran air memang tidak sefatal kebocoran arus listrik. Namun, bila itu terjadi, tetap saja mengganggu. Selain dapat menyebabkan banjir di dalam rumah, juga dapat menyebabkan tagihan air perpipaan membengkak.
Oleh karena itu, sebelum rumah ditinggal mudik, pastikan tidak ada keran air yang masih menyala. Tidak ada pipa air yang berpotensi bocor, misalkan karena retak atau hal lainnya.
Untuk antisipasi, ada baiknya matikan aliran air dari valve utama yang dekat meteran air. Bila valve tersebut sudah dimatikan, ada keran air yang lupa dimatikan, atau pipa bocor pun tidak terlalu masalah. Air tidak akan mengalir ke dalam rumah. Kalaupun mengalir, alirannya sangat kecil.
Saat mudik beberapa tahun lalu, kami sempat lupa mematikan salah satu keran air. Alhasil, air meluber. Beruntung air tersebut mengalir ke saluran air samping rumah. Ada tetangga juga yang meyadari hal tersebut. Sehingga, si tetangga berbaik hati mematikan valve yang dekat meteran air. Sehingga, air berhenti mengalir.