Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Golden City Batam, Lokasi Favorit Untuk Ngabuburit

16 Maret 2024   16:25 Diperbarui: 16 Maret 2024   16:27 1466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Ramadan di Indonesia identik dengan ngabuburit. Melakukan beragam kegiatan yang disukai. Umumnya dilakukan selepas salat ashar hingga menjelang waktu berbuka puasa.

Sore hari merupakan waktu yang rawan dilanda rasa lapar dan haus. Oleh karena itu, banyak umat muslim yang kerap melakukan hal-hal menarik sambil menunggu waktu berbuka puasa untuk mengalihkan kedua rasa tersebut.

Saya dan keluarga termasuk salah satunya. Hobi ngabuburit. Biasanya kami ngabuburit sambil ngasuh dua buah hati. Jalan-jalan ke tempat keramaian yang tak jauh dari rumah sekadar untuk menyegarkan badan dan pikiran.

Nah, salah satu tempat favorit kami untuk ngabuburit adalah Golden City. Salah satu one stop tourism destination di kawasan Bengkong, Batam, Kepulauan Riau.

Ada Rumah Miniatur Indonesia dan Dino's Gate

Golden City menjadi tempat favorit ngabuburit kami karena ada tempat wisata yang ramah anak. Tak tanggung-tanggung, ada dua tempat wisata lagi.

Rumah Miniatur Indonesia.| Foto Dokumentasi Pribadi
Rumah Miniatur Indonesia.| Foto Dokumentasi Pribadi

Tempat wisata pertama adalah Rumah Miniatur Indonesia. Sesuai namanya, di tempat wisata ini kita bisa melihat replika rumah-rumah adat yang ada di seluruh provinsi di Indonesia, mulai dari Rumah Lamin dari Provinsi Kalimantan Timur, Tongkonan dari Provinsi Sulawesi Selatan, hingga Honai, rumah adat dari Papua.

Menariknya, melihat rumah-rumah adat mini yang dicat berwarna-warni ini tidak dikenakan biaya sama sekali, alias gratis. Tinggal masuk saja ke areal Rumah Miniatur Indonesia.

Rumah Miniatur Indonesia. | Foto Dokumentasi Pribadi
Rumah Miniatur Indonesia. | Foto Dokumentasi Pribadi

Selain Rumah Miniatur Indonesia, ada Dino's Gate. Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini berisi beragam hal mengenai dinosaurus. Ada telur dinosaurus, jejak-jejak dinosaurus yang bisa dikulik anak yang sengaja ditimbun pasir, hingga bisa naik ke atas badan dinosaurus yang bisa bergerak ke depan dan belakang.

Dino's Gate. | Foto Dokumentasi Pribadi
Dino's Gate. | Foto Dokumentasi Pribadi

Tentu semua hanya replika, bukan dinosaurus asli. Namun tetap menarik dan menyenangkan. Apalagi saat kita berkeliling, ada beberapa dinosaurus yang akan tiba-tiba muncul sambil mengeluarkan suara yang mengejutkan. Cukup membuat kita terperanjat.

Dino's Gate. | Foto Dokumentasi Pribadi
Dino's Gate. | Foto Dokumentasi Pribadi

Selain itu, selama Ramadan ini, setiap pukul 17.30 WIB di akhir pekan ada pertunjukan dinosaurus melawan kingkong raksasa. Kingkong dan dinosaurus akan saling bertarung. Setelah pertunjukan selesai, penonton dapat berfoto bersama dengan kingkong.

Berfoto dengan kingkong. | Foto Dokumentasi Pribadi
Berfoto dengan kingkong. | Foto Dokumentasi Pribadi

Namun, untuk menikmati Dino's Gate, pengunjung dikenakan biaya Rp40.000 per orang pada hari biasa, dan Rp50.000 per orang pada saat akhir pekan atau tanggal merah.

Memberi makan kelinci. | Foto Dokumentasi Pribadi
Memberi makan kelinci. | Foto Dokumentasi Pribadi

Biaya tersebut menurut saya termasuk terjangkau, karena pengunjung bisa menikmati satu dari tiga wahana berbayar yang disediakan, mulai dari berkeliling dengan kuda, naik bianglala, hingga naik dinosaurus yang dapat bergerak.

Lihat reptil. | Foto Dokumentasi Pribadi
Lihat reptil. | Foto Dokumentasi Pribadi

Selain itu, ada banyak fasilitas menarik lain yang disediakan secara gratis bila sudah membeli tiket masuk, seperti taman kelinci yang memungkinkan pengunjung berinteraksi secara langsung dengan kelinci-kelinci lucu, bermain di playground, melihat hewan-hewan reptil melalui kotak kaca, hingga memberi makan kambing .

Memberi makan kambing. | Foto Dokumentasi Pribadi.
Memberi makan kambing. | Foto Dokumentasi Pribadi.

Menariknya, Dino's Gate tutup hingga pukul 20.00 WIB pada saat akhir pekan, dan pukul 18.00 WIB pada hari kerja. Jadi, memang cocok banget untuk ngabuburit atau bahkan sekalian berbuka puasa di sana.

Memberi Makan Ikan dan Bermain Game

Memberi makan ikan merupakan salah satu kegiatan favorit kami saat ngabuburit di Golden City. Apalagi tinggal datang saja. Tidak harus membayar. Paling dari rumah membawa roti atau makanan ikan. Sebab, tidak setiap hari ada penjaja makanan ikan di sana.

Memberi makan ikan. | Foto Dokumentasi Pribadi
Memberi makan ikan. | Foto Dokumentasi Pribadi

Anak saya suka saat memberi makan ikan di Golden City. Ikannya beragam dan besar-besar. Saking besarnya mirip ikan raksasa. Ada ikan lele, gurame, dan ikan mas.

Saat diberi makan, biasanya ikan langsung mendekat dan bergerombol. Gerakannya membuat hati adem dan rileks.

Kolam besar tempat memberi makan ikan ini juga relatif nyaman. Ada banyak pohon rindang dan di bibir kolam di beberapa titik sudah dikasih pembatas dari besi. Meski begitu, anak-anak harus tetap diawasi oleh orangtua.

Beragam permainan untuk anak. | Foto Dokumentasi Pribadi.
Beragam permainan untuk anak. | Foto Dokumentasi Pribadi.

Nah, diseberang kolam ikan ada tempat untuk bermain game anak. Ada mesin untuk bermain basket, bermain tembak-tembakan, hingga bermain mobil-mobilan yang bisa bergoyang-goyang.

Kita tinggal membeli koin untuk dapat menikmati beragam fasilitas permainan anak tersebut.

Ada ATV, Gokart, dan Beragam Wahana Permainan Air

Tidak hanya untuk anak-anak, ada juga beragam fasilitas permainan untuk orang dewasa. 

Bermain gokart. | Foto Dokumentasi Pribadi
Bermain gokart. | Foto Dokumentasi Pribadi

Ada All Train Vehicle (ATV), gokart, hingga beragam wahana permainan air. Paling banyak wahana permainan air, tempatnya juga tersebar di beberapa titik dengan harga sewa yang bervariasi.

Wahana permainan air. | Foto Dokumentasi Pribadi
Wahana permainan air. | Foto Dokumentasi Pribadi

Saya baru mencoba gokart dan bebek-bebekan berukuran besar yang bisa jalan sendiri menggunakan mesin. Seru, dan memang bikin ketagihan. Untuk ATV dan permainan yang lain belum pernah mencoba.

Banyak Tempat Makan dengan Harga Terjangkau

Salah satu kelebihan Golden City adalah menyediakan beragam tempat makan, mulai dari stall-stall kecil berupa jajanan yang dibanderol mulai dari Rp2.000 hingga restoran yang didesain menarik dan mewah. Sehingga, cocok nih untuk ngabuburit dan mencari penganan untuk berbuka puasa.

Tempat makan beragam. | Foto Dokumentasi Pribadi
Tempat makan beragam. | Foto Dokumentasi Pribadi

Jajanan yang ditawarkan juga lumayan lengkap, mulai dari seblak, makanan-makanan khas Korea, minuman-minuman kekinian, hingga makanan sejuta umat seperti ayam penyet, ayam kremes, sate, mi ayam, dan bakso.

Tempat makan. | Foto Dokumentasi pribadi
Tempat makan. | Foto Dokumentasi pribadi

Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau, sesuai lah dengan makanan tersebut. Saya kira karena tempat wisata, harganya bakalan melambung. Ternyata tidak. Harganya masih masuk akal, rasanya juga enak.

Tempat makan. | Foto Dokumentasi Pribadi
Tempat makan. | Foto Dokumentasi Pribadi

Bahkan untuk restoran-restoran premium yang dari luar terkesan mahal hehe, harganya malah lebih terjangkau dari harga makanan dan minuman yang dijual di beberapa tempat makan di mall. Harga minuman yang dijual mulai Rp18.000 dengan harga makanan sekitar 30.000-an per porsi.

Ada Masjid dan Pasar Takjil

Salah satu alasan hobi ngabuburit di sini karena ada masjidnya. Masjid Cheng Ho. Apalagi kalau kita berniat sekalian berbuka puasa di luar rumah.

Masjid Cheng Ho. | Foto Dokumentasi Pribadi
Masjid Cheng Ho. | Foto Dokumentasi Pribadi

Setelah berbuka puasa di salah satu tempat makan, kita bisa mampir ke Masjid Cheng Ho untuk melaksanakan salat magrib. Atau kita bisa membatalkan puasa dulu dengan salah satu minuman yang dijual, salat, setelah itu baru mampir ke tempat makan.

Pasar takjil. | Foto Dokumentasi Pribadi
Pasar takjil. | Foto Dokumentasi Pribadi

Terlebih di samping Masjid Cheng Ho ada pasar takjil yang menjual beragam makanan dan minuman dengan harga terjangkau, ada es buah, es cendol, kue-kue basah, hingga beragam makanan khas suatu daerah.

Nah, kalau teman-teman Kompasianer, di mana lokasi ngabuburit untuk menunggu waktu berbuka puasa? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar.

Salam Kompasiana! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun