Apalagi terkadang setelah salat tarawih tidak langsung tidur, tetapi melakukan kegiatan lain. Entah makan lagi, mengobrol, hingga bermain atau menonton beberapa tayangan terlebih dahulu.
Waktu tidur yang berkurang mungkin bisa disiasati dengan tidur siang, atau menerapkan aturan harus langsung tidur sehabis salat tarawih. Tidak boleh melakukan kegiatan lain lagi. Namun, memang agak sulit, dan ini juga masih menjadi PR saya. Terlebih setelah mulai sekolah, anak saya jadi jarang tidur siang.
Maunya main dan melakukan kegiatan lain. Dia lebih suka tidur cepat. Terkadang sehabis magrib sudah mau tidur.
Bila anak tidak memungkinkan salat tarawih setiap hari di masjid mungkin tidak harus memaksakan. Bisa juga kan salat tarawih di rumah dengan rakaat salat yang lebih sedikit.
Libatkan Anak Memilih Menu Sahur dan Berbuka Puasa
Meski masih kecil mereka umumnya sudah memiliki selera sendiri. Nah, agar mereka lebih bersemangat menjalani ibadah puasa Ramadan, ada baiknya kita melibatkan si buah hati untuk memilih menu untuk sahur dan berbuka puasa.
Saya biasanya mengajak si kecil ke supermarket dekat rumah. Saya biarkan dia memilih jajanan sendiri untuk sahur maupun berbuka puasa. Sesekali juga saya ajak anak ke pasar tradisional. Memberi kesempatan untuk memilih sendiri lauk yang akan dimasak untuk sahur dan berbuka puasa.
Kebetulan pasar tradisional yang biasa saya kunjungi lumayan aman dan nyaman. Anak bisa leluasa berkeliling pasar melihat-lihat aneka sayuran, ikan, seafood, daging, makanan beku, dan jajanan basah yang dijual.
Anak saya yang saat ini masih berusia lima tahun tersebut biasanya sangat senang bila saya ajak ke pasar tradisional. Ia juga biasanya membantu saya memilih bumbu-bumbu dapur seperti tomat, cabai, bawang merah, dan bawang putih.