Â
Lebaran di Indonesia tidak hanya identik dengan nastar dan opor ayam, tetapi juga lekat dengan bakso. Coba perhatikan tukang-tukang bakso sekitar. Pada hari kedua Idulfitri, biasanya banyak tukang bakso yang dijejali pembeli.
Para pembeli umumnya sudah mulai bosan dengan opor ayam, rendang, gulai, sambal goreng kentang, dan ketupat yang sudah mulai dihangatkan dan disajikan beberapa kali. Mereka ingin mencicip makanan yang segar-segar pedas. Dan, bakso, adalah jawabannya.
Namun, meski bakso adalah makanan favorit sejuta umat di nusantara, tetap saja sih suka ada rasa kecewa mendera saat mengudap bakso yang rasanya kurang joss. Entah itu rasa baksonya yang kurang lezat, atau kuahnya yang seperti kurang bumbu. Hambar. Cawerang kalau istilah Sunda.
Lalu, bakso mana sih yang enak kalau di Batam, Kepulauan Riau?
Baso Priangan Paling Juara
Saya termasuk pecinta bakso. Saat pertama kali pindah ke Batam, Kepulauan Riau, hal pertama yang saya cari adalah tempat makan bakso yang enak hehe. Alhasil, setiap ada rekomendasi bakso enak dari teman atau keluarga, selalu saya coba. Ada yang memang betulan enak, ada yang biasa saja.
Sebenarnya ada banyak bakso enak di Batam. Salah satunya adalah Bakso Kota Cak Man yang memang gerainya sudah tersebar di seluruh Indonesia. Lokasinya di BCS Mall, Lubukbaja, Batam. Rasa baksonya sangat lezat, tidak perlu diragukan, begitu juga dengan kuahnya.
Namun, menurut saya pribadi, bakso terenak yang paling juara di Batam adalah bakso yang dijual di Warung Baso Priangan. Lokasinya di Komplek New Holiday Blok B No 9, Nagoya, Batam.
Bakso Empuk, Kuah Gurih
Bila dilihat selintas, tidak ada yang istimewa dari bakso yang ditawarkan Warung Baso Priangan. Apalagi kalau kita memesan bakso biasa.
Bakso yang disajikan ke pelanggan umumnya berupa satu bakso urat yang berukuran lumayan besar, dan enam bakso biasa yang berukuran lebih kecil. Selain itu, ada tambahan mi, bihun, sawi, dan tauge, atau salah satunya, sesuai permintaan dari pembeli.
Namun, setelah dicicip baru deh terasa bedanya dengan bakso-bakso yang lain. Kuahnya asin dan gurih. Kalau sedang beruntung suka dikasih tetelan lumayan banyak. Baksonya empuk, agak sedikit grenyel-grenyel kalau yang bakso urat.
Rasa baksonya betul-betul enak. Namun, tidak bikin enek. Terkadang ada bakso yang enak saat dimakan, tetapi beberapa saat setelah semua bakso masuk ke perut, ada rasa-rasa mual yang terasa. Seeul.
Ada Banyak Pilihan Menu
Selain baksonya yang lezat, Warung Baso Priangan juga menawarkan aneka minuman yang tak kalah lezat. Ada beragam jus buah, teh o, teh obeng, es jeruk, hingga es teler dan es buah.
Bakso yang kita pesan juga bisa divariasikan dengan mi yamin, mi instan, atau malah ditambah ceker.
Kalau sedang malas makan bakso, bisa juga memesan makanan lain yang tak kalah lezat, seperti ayam penyet, nasi goreng, atau mi goreng.
Buka Menjelang Siang
Berbeda dengan tempat makan bakso di Batam yang umumnya sudah buka sejak pukul 09.00 WIB, Warung Baso Priangan biasanya baru beroperasi sekitar pukul 10.30 WIB. Sementara, tutup sekitar pukul 22.30 WIB, atau bila bakso sudah habis.
Pengunjung warung bakso ini sangat beragam, mulai dari yang berkantong tebal, sampai yang berkantong tipis seperti saya hehe, mulai dari pejabat hingga warga biasa.
Warung Baso Priangan memang lumayan terkenal di Batam, dan menjadi bakso paling favorit. Sesekali, kalau sedang berkunjung ke Batam, coba deh makan bakso di sini. Dijamin tidak mengecewakan.
Harga Termasuk Premium
Harga bakso di Warung Baso Priangan termasuk premium kalau menurut saya. Saat ini harga baso biasa Rp30.000 per porsi. Kalau misalkan memesan mi yamin bakso, bakso ceker, atau mi ayam bakso, harganya lebih tinggi lagi dari itu.
Banyak peminat, ditambah harga bahan pangan yang terus beranjak naik, membuat harga bakso di tempat ini naik secara berkala. Beberapa bulan saja tidak ke sana, terkadang kaget sendiri. Hah kok sudah naik lagi harganya, walaupun naiknya bertahap hanya seribu, dua ribu.
Saat saya pertama kali melihat daftar harga Baso Priangan, merasa kok mahal banget sih? Apalagi tempatnya di ruko dengan tampilan sederhana yang hanya diberi kipas angin sebagai pendingin ruangan. Bukan di mall, atau ruko yang lebih kekinian.
Bakso-bakso di Batam yang dijual di ruko-ruko non mall seperti itu biasanya hanya dipatok Rp12.000, paling mahal Rp15.000. Apalagi kalau bakso biasa. Lain hal ya kalau bakso gunung yang berukuran sangat besar, atau bakso beranak.
Namun, setelah mencicip bakso yang dijual di Warung Bakso Priangan, ya memang wajar dibanderol dengan harga yang lebih tinggi. Baksonya memang lezat. Enak tiada dua.
Nah, kalau teman-teman Kompasianer, apakah juga penyuka bakso? Bakso mana yang menjadi favorit? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar.
Salam Kompasiana! (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
