Jangan Meninggalkan Jejak Buruk
Sebisa mungkin jangan meninggalkan jejak buruk di tempat wisata, seperti guratan-guratan nama di pepohonan sebagai tanda kita pernah berkunjung ke tempat tersebut, sampah bekas makanan dan minuman kemasan, atau tanaman yang mungkin meranggas karena terkena api yang kita buat dari api unggun.
Kalau memungkinkan kita bisa bahu-membahu dengan pengunjung lain untuk membantu membersihkan tempat wisata tersebut, bila memang terlihat kotor dan penuh sampah. Dulu hal tersebut pernah saya lakukan saat bersama teman-teman kantor berwisata ke salah satu pulau kecil di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Kami bahu-membahu membersihkan aneka sampah plastik yang menghiasi bibir pantai. Sampah plastik itu kami masukan ke dalam karung, kemudian dibawa ke pulau utama. Biasanya di pulau utama ada banyak yang memanfaatkan sampah-sampah plastik tersebut untuk didaur ulang.
Tegur dan Laporkan Wisatawan yang Berbuat Seenaknya
Bila melihat ada wisatawan yang membuang sampah sembarangan, merusak habitat alam yang ada di tempat wisata, menyiksa hewan yang menjadi bagian tempat wisata, jangan diam saja, tegur dengan cara baik-baik. Bila segan, bisa melaporkan ke pengelola tempat wisata tersebut.
Bila kita diam saja, membiarkan si wisatawan tersebut berbuat seenak hati, berarti kita juga secara tidak langsung ikut andil merusak tempat wisata alam tersebut. Apalagi, terkadang, saat ada satu wisatawan yang berani menyalahi peraturan dan tidak ada yang berani menegur, wisatawan lain suka ikut-ikutan juga melanggar aturan yang sudah ditetapkan.
Nikmati Kuliner Lokal
Saat berwisata alam, sebaiknya tidak usah membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Beli saja dari warga sekitar yang menjual aneka makanan dan minuman lokal khas daerah tersebut.