Membuat Artikel Bermanfaat
Ikut Samber THR juga melatih saya untuk membuat artikel yang bermanfaat, baik sebagai pengingat untuk diri sendiri maupun sebagai tambahan informasi bagi pembaca.
Kapan lagi bikin artikel keagamaan secara leluasa untuk amal jariyah di akhirat kelak tanpa khawatir dicap sok alim selain di Samber THR? Apalagi saya bukan ustazah, bukan pula tokoh agama. Hanya orang biasa yang memang hobi menulis.
Walaupun tema-tema Ramadan yang ditentukan Kompasiana untuk tantangan ini bersifat umum, tetap saja terkadang harus menyitir hadist atau ayat-ayat Al Quran untuk menegaskan opini yang kita paparkan di dalam artikel.
Lebih Banyak Menjangkau Pembaca
Untuk saya pribadi, artikel-artikel yang saya tulis untuk Samber THR lebih banyak menjangkau pembaca dibanding tulisan saya yang lain. Itu makanya selalu semangat ikut tantangan Samber THR.
Jujur, untuk seorang penulis, jumlah pembaca terkadang menjadi faktor penyemangat tersendiri. Semakin banyak yang membaca tulisan-tulisan kita, semakin semangat untuk menulis.
Belajar Konsisten Menulis Setiap Hari
Ikut Samber THR berarti kita belajar untuk konsisten menulis setiap hari selama satu bulan penuh sesuai dengan tema yang sudah ditentukan oleh Kompasiana. Bagi sebagian orang, mungkin mudah-mudah saja menulis setiap hari.
Namun, untuk beberapa orang butuh perjuangan tersendiri. Apalagi dengan tema khusus yang sudah ditentukan. Dan, terkadang, ada beberapa tema yang kurang kita kuasai.
Jujur, tema yang menurut saya paling susah setiap kali ikut tantangan Samber THR Kompasiana adalah saat harus membuat cerita lucu, baik fiksi maupun pengalaman pribadi.