Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Mau Ramadan Lebih Optimal? Amalkan 6 Hal Ini

6 April 2022   17:08 Diperbarui: 8 April 2022   03:03 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibadah di bulan Ramadan. Sumber: Antara Foto/Muhammad Arif Pribadi via Kompas.com

Bulan Ramadan merupakan bulan mulia, bulan penuh berkah dan ampunan. Bulan yang sangat dinanti-nanti oleh umat muslim.

Umat Islam umumnya berlomba-lomba mengisi Ramadan dengan beragam kegiatan positif untuk mendulang pahala. Terlebih Allah SWT menjanjikan pahala berlipat-lipat di bulan yang sangat istimewa ini.

Lalu apa saja amalan-amalan yang sebaiknya dilakukan agar Ramadan kita lebih optimal?

Salat Tarawih 

Salat tarawih adalah salat malam yang dikerjakan sehabis melaksanakan salat isya. Salat tarawih tidak wajib, hukumnya adalah sunah muakkad. Ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Meski tidak berdosa bila ditinggalkan seperi halnya salat fardu lima waktu, akan tetapi kurang baik bila ditinggalkan hanya karena alasan malas, letih, atau hal lain yang tidak syar'i.

Apalagi salat tarawih hanya dilaksanakan di bulan Ramadan. Tidak ada di bulan-bulan lain. Alhasil, salat tarawih merupakan salah satu ibadah sunah paling istimewa di bulan Ramadan. Oleh karena itu, bila ditinggalkan akan sangat rugi.

Salat tarawih merupakan taqarrub, sarana mendekatkan diri kepada Allah, yang paling agung di bulan suci.

Tadarus Al-Quran

Tadarus Al-Quran di bulan Ramadan sangat dianjurkan. Pahala membaca Al-Quran di bulan Ramadan lebih banyak daripada di bulan lain. Apalagi Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan.

Hal tersebut seperti yang tertuang dalam Q.S Al-Baqarah 2:185:

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an....

Ramadan. | Foto: Getty Images/iStockphoto/sofirinaja diambil dari detik.com.
Ramadan. | Foto: Getty Images/iStockphoto/sofirinaja diambil dari detik.com.

Berdasarkan keterangan HM Mujab, MTh, Ph.D yang ditulis di Majalah Madrasatul Quran Times, tadarus berasal dari kata "darasa" yang berarti belajar. Kata tersebut disisipi huruf "ta" pada awal kata, sehingga artinya menjadi mempelajari bersama.

Sehingga, tadarus Al-Quran di bulan Ramadan memang sebaiknya dilakukan secara berjamaah dan dibaca secara bergiliran. Sehingga, bila ada kesalahan saat membaca, baik salah membaca tajwid maupun huruf, bisa saling membetulkan.

Apalagi tadarus Al-Quran di masjid pada bulan Ramadan sudah dilaksanakan sejak masa Khalifah Umar bin Khattab.

Berburu Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar adalah satu malam penting yang terjadi di bulan Ramadan. Dalam Al-Quran digambarkan sebagai malam penuh kemuliaan dan keberkahan yang lebih baik dari seribu bulan.

Pada Malam Lailatul Qadar, Allah menetapkan takdir segala urusan, hukum, rezeki, dan ajal untuk jangka satu tahun. Malaikat juga banyak turun ke bumi untuk mengatur segala urusan manusia.

Sayangnya, tidak ada yang tahu pasti kapan malam Lailatul Qadar. Oleh karena itu, sebaiknya kita memang mengoptimalkan ibadah kita setiap malam Ramadan, terutama di 10 hari terakhir Ramadan.

Optimalkan salat malam, membaca Al-Quran, doa, istigfar dan zikir.

Itikaf

Itikaf adalah berdiam diri di dalam masjid dengan tujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan zikir dan doa.

Itikaf sebenarnya bisa dilakukan kapan saja, akan tetapi lebih utama bila dilakukan pada bulan Ramadan. Terlebih Nabi Muhammad selalu beritikaf di masjid pada 10 hari terakhir Ramadan.

Infak dan Sedekah

Islam sangat menganjurkan infak dan sedekah sesuai kemampuan dan keikhlasan kita. Amalan ini bahkan menjadi salah satu amalan yang akan terus mengalir meski kita sudah meninggal kelak.

Infak dan sedekah bisa dilakukan kapan saja, tetapi lebih utama bila dilakukan di bulan Ramadan.

Hal tersebut sebagaimana sabda dari Nabi Muhammad SAW:

"Dari Anas RA, sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama? Rasulullah SAW menjawab, sedekah di bulan suci Ramadhan." (HR. At-Tirmizi).

Infak dan sedekah memiliki banyak manfaat baik, yaitu membantu meringankan beban orang lain, menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap sesama, mempererat tali silaturahmi, melapangkan rezeki dan memudahkan urusan orang yang bersedekah, mengekalkan manfaat harta yang kita miliki, hingga menjauhkan diri dari bahaya dan bencana.

Bila harta dan keterampilan kita hanya digunakan sendiri untuk kepentingan diri sendiri, tidak disedekahkan kepada orang lain, manfaatnya hanya akan kita nikmati saat di dunia. Namun, bila disedekahkan kepada orang lain manfaatnya akan terbawa hingga akhirat kelak dan menjadi amal jariyah.

Menjaga Diri dari Perbuatan Dosa dan Tindakan Unfaedah

Saat bulan Ramadan kita harus lebih menjaga diri dari perbuatan dosa dan tindakan yang tidak bermanfaat. Stop bergunjing, hindari mengeluarkan kata-kata "pedas" yang bisa melukai hati dan persaan orang lain.

Jangan sampai, sudah letih-letih berpuasa di bulan Ramadan, tetapi yang kita dapat hanya rasa lapar dan haus karena tidak bisa menjaga diri dari perbuatan-perbuatan dosa atau tindakan unfaedah.

Mumpung Ramadan baru berlangsung hitungan hari, yuk lebih mengoptimalkan beragam amalan-amalan baik agar pahala yang kita dapat bisa lebih maksimal.

Salam Kompasiana! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun