Berdasarkan keterangan Jaya Suprana yang dirilis kompas.com, Kitab Pengetahuan Bahasa yang ditulis Raja Ali Haji merupakan kamus ekabahasa pertama di Nusantara. Kitab tersebut merupakan Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga.
Kitab Pengetahuan Bahasa  merupakan babak baru pengetahuan terkait bahasa. Karya fundamental. Pengetahuan bahasa yang awalnya dipelajari secara lisan, tidak baku, suka-suka dan tidak seragam, mulai beralih ke tulisan, lebih tertata dan baku.
Mempersatukan Bangsa Melalui Bahasa
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat vital. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, identitas nasional, hingga alat komunikasi antarwarga, antardaerah, antarbudaya, dan alat pemersatu suku, budaya dan bahasa di Nusantara.
Kita sebagai warga negara Indonesia dapat bepergian ke seluruh pelosok tanah air hanya dengan memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu-satunya alat komunikasi. Tidak perlu secara khusus mempelajari 718 bahasa daerah bila hanya ingin berkeliling Indonesia. Cukup dengan bahasa Indonesia, komunikasi dengan seluruh saudara setanah air (dipastikan) lancar.
Selain itu, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga, untuk mengakses hal-hal tersebut kita hanya perlu mempelajari bahasa Indonesia. Seluruh sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia umumnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, begitu juga dengan kantor pemerintahan, atau instansi umum lainnya.
Tidak terbayang bila tidak ada sosok Raja Ali Haji. Mungkin kita harus repot mempelajari beragam bahasa daerah hanya untuk berinteraksi dengan saudara-saudara kita setanah air yang berbeda suku dan bahasa. Kita juga belum tentu menjadi bangsa yang kokoh seperti saat ini.
Bila ingin lebih mengenal Raja Ali Haji, dapat berkunjung ke Pulau Penyengat Indera Sakti, pulau tempat lahir, tumbuh dan wafat Raja Ali Haji. Kita bahkan bisa berziarah ke makam beliau yang memang berlokasi di pulau tersebut.
Pulau Penyengat berlokasi di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Namun, pulau tersebut terpisah sendiri. Dari Kota Tanjungpinang kita harus menggunakan perahu bermesin untuk mencapai pulau tersebut dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.