Â
Apabila banyak mencela orang,
Itulah tanda dirinya kurang
Apabila orang yang banyak tidur,
Sia-sia sahajalah umur....
Sudah Menjadi Lingua Franca, Raja Ali Haji Menuliskannya
Bahasa Melayu yang menjadi cikal bakal bahasa Indonesia memang sudah lama digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca). Berdasarkan informasi yang dirilis merdeka.com, bahasa Melayu bahkan tidak hanya digunakan sebagai bahasa penghubung di beberapa wilayah di nusantara, tetapi juga di hampir seluruh Asia Tenggara. Â Hal tersebut diperkuat dengan ditemukannya prasasti-prasasti kuno yang ditulis dengan menggunakan bahasa Melayu.
Berdasarkan Buku "Kehalusan Budi Memartabatkan Jati Diri: Tinjauan Karya-karya Raja Ali Haji" yang ditulis Dr. H. Abdul Malik, bahasa Melayu (Kuno) sudah tersebar luas di Asia Tenggara sejak abad ke tujuh karena digunakan sebagai bahasa resmi Kemaharajaan Sriwijaya.
Bahasa Melayu (Kuno) digunakan secara luas sebagai bahasa resmi kerajaan, bahasa agama, bahasa ilmu pengetahuan, bahasa perdagangan, hingga sebagai bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat. Bahasa Melayu juga populer karena digunakan sebagai bahasa di pemerintahan administrasi kolonial Belanda.
Lalu apa hebatnya Raja Ali Haji? Beliau yang menyusun secara tertulis kaidah-kaidah dan istilah-istilah dalam bahasa Melayu untuk menghindari kesalahpahaman makna. Beliau juga salah satu sosok yang mengembangkan bahasa Melayu melalui beragam karya sastra yang ia ciptakan hingga akhirnya bisa ditetapkan sebagai bahasa nasional, yang kemudian berganti rupa menjadi bahasa Indonesia.