Salah satu sosok penting di balik penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah Raja Ali Haji. Beliau yang memprakarsai penyusunan dasar-dasar tata bahasa Melayu melalui Kitab Pengetahuan Bahasa yang ditulis pada tahun 1858 (Abdul Malik, 2014:13). Dasar-dasar tata bahasa tersebut kemudian dijadikan sebagai standar bahasa Melayu yang menjadi cikal-bakal bahasa nasional, bahasa Indonesia.
Menurut informasi yang dirilis batamnews.co.id, Kitab Pengetahuan Bahasa yang ditulis Raja Ali Haji tidak hanya berisi pengenalan tata bahasa Melayu, tetapi juga menyajikan kosa kata Melayu. Kitab ini memperkenalkan beberapa istilah yang disertai contoh-contoh dan penjelasan.
Sebagaimana layaknya kamus dan ensiklopedia, kitab ini mencatat makna kalimat yang kerap digunakan orang Melayu dalam kehidupan bermasyarakat untuk menghindari salah paham dalam memaknai kalimat-kalimat tersebut. Kalimat-kalimat yang disajikan dalam kitab ini disusun menurut abjad Melayu.
Tidak heran, meski Raja Ali Haji wafat pada 1873, jauh sebelum Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional, jasa beliau tetap dikenang. Putra pasangan Tengku Haji Ahmad dan Encik Hamidah ini bahkan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia dan dikenal sebagai Bapak Bahasa Indonesia.
Ulama, Sejarawan dan Sastrawan Besar
Jasa Raja Ali Haji di bidang kesusastraan luar biasa besar. Tidak hanya menulis Kitab Pengetahuan Bahasa, Pahlawan Nasional yang lahir di Pulau Penyengat Indera Sakti pada 1808 ini juga menulis beragam karya yang lekat dengan sejarah dan agama. Itu makanya, selain dikenal sebagai sastrawan, beliau juga dikenal sebagai ulama dan sejarawan.
Raja Ali Haji menulis Bustanu'l-Katibin, Samratu'l-Muhimmati, Syair Awai, Silsilah Melayu dan Bugis, Tuhfat Al-nafis, Syair Kitab (Hokum Al-nikah), Syair Siti Sianah (Jawharat), Syair Sinar Gemala Mestika Alam, hingga mahakarya yang sangat terkenal hingga saat ini Gurindam Dua Belas.
Gurindam Dua Belas merupakan pelopor arus aliran sastra Melayu. Karya sastra ini terdiri dari 12 pasal yang dikategorikan sebagai puisi didaktik yang berisi petuah dan petunjuk hidup mulia. Gurindam merupakan pusi lama yang terdiri dari dua bait. Pada setiap bait, terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama dan menjadi satu kesatuan yang utuh.
Ini salah satu pasal Gurindam Dua Belas yang sarat nasihat:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!