Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Yeni's Style, Saat Usaha Konveksi Tumbuh Bersama JNE

31 Januari 2022   15:59 Diperbarui: 31 Januari 2022   16:01 2166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paket yang selalu membuat bahagia pengirim maupun penerima. | Dokumentasi Pribadi

Ngggg... nggg... nggg....

Suara mesin jahit terdengar bersahutan dari rumah bercat hijau di Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Suaranya halus dan teratur.

Sesekali, suara jarum yang bertemu dengan kain yang sedang dibentuk beragam pakaian itu bercampur gelak tawa dari para pekerja, atau instruksi dari pemilik Yeni's Style Konveksi, Eneng Yeni Sugiarti.

Suasana di Yeni's Style Konveksi. | Foto Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti
Suasana di Yeni's Style Konveksi. | Foto Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti

Meski suasana terasa akrab dan semarak, para pekerja yang duduk rapi berderet secara memanjang ke belakang itu, terlihat tertib mengerjakan tugas masing-masing.  

Ada yang menggambar pola, memotong kain, menjahit, mengobras, menyablon,  mengecek hasil jahitan, hingga menyetrika pakaian-pakaian yang sudah selesai dijahit.

Suasana di Yeni's Style Konveksi. | Foto Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti
Suasana di Yeni's Style Konveksi. | Foto Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti

Eneng Yeni mengungkapkan, meski pandemi Covid-19 masih menerpa, pesanan menjahit tetap melimpah, baik dari brand-brand pakaian yang sudah bekerja sama, maupun dari instansi dan perorangan.

"Apalagi menjelang Ramadan seperti saat ini. Sehingga, meski bekerja dalam suasana kekeluargaan, tetap harus disiplin memanfaatkan waktu. Bila tidak, pesanan akan terbengkalai," ucap perempuan yang akrab disapa Neng itu.

Sempat Terdampak Pandemi

Pada 2020 lalu, saat pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia, pesanan menjahit Yeni's Style Konveksi sempat menurun drastis.

Neng mengatakan, saat itu sangat sulit mendapat orderan menjahit, baik dari brand pakaian, instansi maupun perorangan.

Ia bahkan harus mengurangi karyawan dari 53 orang menjadi hanya empat karyawan agar usaha yang ia rintis sejak tahun 2014 tersebut tidak gulung tikar.

Suasana di Yeni's Style Konveksi. | Foto Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti
Suasana di Yeni's Style Konveksi. | Foto Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti

"Memasuki 2021, alhamdulillah kondisi mulai membaik. Pesanan menjahit perlahan meningkat," ujarnya penuh syukur.

Saat Ramadan, ia bahkan mendapat order menjahit 4.000 hingga 5.000 potong pakaian per minggu. Karyawan yang tadinya hanya tersisa empat orang, kembali bertambah menjadi 35 orang.

Berkah Pandemi

Selalu ada berkah di balik musibah. Hal itu pula yang dirasakan oleh Neng. Lulusan dari STAI Al-Hidayah itu mengaku, pandemi Covid-19 itu laksana berkah yang terselubung. Blessing in disguise.

"Berkat pandemi Covid-19, saya semakin intens meningkatkan usaha secara online. Sebelumnya saya hanya berjualan online malalui media sosial seperti Facebook dan Instagram, kini merambah ke Tik Tok Shop dan marketplace, seperti Shopee, Bukalapak, dan Lazada," tuturnya.

Merambah penjualan online ke marketpalce. | Tangkap layar dari Bukalapak.
Merambah penjualan online ke marketpalce. | Tangkap layar dari Bukalapak.

Apalagi selain berbisnis konveksi, ia juga membuka usaha pakaian jadi buatan sendiri berlabel "Kazmy Cloth Id". Pakaian yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari daster, kemeja, blouse, celana panjang, jilbab, hingga baju-baju muslim.

"Sekarang ini penjualan melalui marketplace justru ramai. Itu makanya saya ikut pasar berjualan di sana dengan membuka toko online Kazmy Cloth Id. Apalagi marketplace juga lebih luas menjangkau pelanggan karena memang khusus dibangun untuk mempertemukan penjual dan pembeli secara online," jelasnya.

Mengandalkan Pengiriman Melalui JNE

Sejak awal merintis bisnis konveksi satu windu lalu, Eneng Yeni Sugiarti selalu berusaha menjaga kepercayaan pelanggan. Ia selalu berupaya menyelesaikan jahitan tepat waktu, rapi, dan sesuai pesanan.

"Oleh karena itu, saat memilih jasa ekspedisi saya juga sangat selektif. Saya memilih jasa pengiriman yang terpercaya dan dapat diandalkan," tegasnya.

Tumpukan pakaian yang sudah selesai dijahit. | Foto Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti.
Tumpukan pakaian yang sudah selesai dijahit. | Foto Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti.

Perempuan berhijab itu mengatakan, akan sia-sia usaha yang ia dan tim lakukan, bila jasa pengiriman yang dipilih tidak seperti yang diharapkan. Terlebih usaha fashion sangat tergantung kepada kepercayaan.

"Banyak yang memesan jahitan atau membeli pakaian jadi untuk menghadiri acara spesial yang waktunya sudah ditentukan, misalnya untuk acara pernikahan atau lebaran. Sehingga, bila pengiriman pakaian yang dipesan terlambat, pelanggan tentu akan kecewa. Mengapa? Karena bisa saja momennya sudah lewat," ucapnya.

Pakaian jadi siap kirim kepada pelanggan. | Foto Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti
Pakaian jadi siap kirim kepada pelanggan. | Foto Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti

Itu makanya sejak awal merintis usaha, Neng memercayakan pengiriman melalui PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

Ia bahkan sudah menggunakan JNE sejak 2011, saat usaha konveksi masih di angan-angan, saat kegiatan menjahit hanya sebatas hobi yang ia kerjakan sendiri di sela menemani sang suami membuka bengkel.

"Waktu itu, meski bisnis menjahit belum dikelola secara serius, pelanggan sudah cukup banyak. Mereka juga banyak yang berasal dari luar kota. Sehingga, harus menggunakan jasa ekspedisi sebagai perpanjangan tangan untuk mengirim hasil jahitan," tuturnya.

Jasa ekspedisi JNE. | Dokumentasi Pribadi
Jasa ekspedisi JNE. | Dokumentasi Pribadi

Nah kebetulan, Eneng Yeni mengungkapkan, di dekat rumah tempat ia tinggal ada kantor JNE. Jadilah ia mengandalkan JNE untuk mengirimkan beragam pesanan pelanggan.

"Ternyata pengirimannya sangat memuaskan. Waktu kirim tepat waktu, bahkan terkadang lebih cepat dari jadwal. Paket yang dikirim juga diterima dalam kondisi baik," urainya.

Alhasil, saat akhirnya ia terjun ke bisnis konveksi pada tahun 2014, JNE menjadi andalan pengiriman pesanan kepada pelanggan, baik untuk mengirimkan pakaian jadi yang sudah selesai dijahit, maupun kain-kain sample. JNE menjadi connecting happiness antara Eneng Yeni dengan para pelanggan.

Jasa Layanan JNE Apa yang Sering Digunakan?

Eneng Yeni mengungkapkan, pilihan jasa layanan "JNE" sepenuhnya diserahkan kepada pelanggan yang berbelanja online di Kazmy Cloth Id atau memesan jahitan di Yeni's Style Konveksi.

Resi JNE. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti.
Resi JNE. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti.

Pelanggan yang memutuskan  jenis layanan pengiriman JNE yang akan digunakan. Sesuai kebutuhan masing-masing pelanggan. Apalagi JNE memiliki beragam produk dan layanan.

"Bila pakaian yang dipesan tidak buru-buru akan digunakan, pelanggan biasanya memilih layanan Ongkos Kirim Ekonomis atau OKE. Sesuai namanya, biaya ongkos kirim untuk layanan ini lebih ekonomis. Namun, proses pengiriman lebih lama dari yang regular," urainya.

Salah satu baju muslim yang dijual Kazmy Cloth Id, brand pakaian yang dijual online milik Eneng Yeni Sugiarti. | Foto Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti
Salah satu baju muslim yang dijual Kazmy Cloth Id, brand pakaian yang dijual online milik Eneng Yeni Sugiarti. | Foto Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti

Namun, Neng melanjutkan, jika pelanggan ingin pakaian yang dipesan lebih cepat sampai, biasanya mereka memilih layanan Yakin Esok Sampai (YES). Dengan layanan ini memungkinkan pesanan bisa diterima pelanggan keesokan harinya, meski esok hari merupakan hari Minggu atau hari libur nasional.

"Nah, bila pesanan pelanggan cukup banyak, berkilo-kilo gram, mereka biasanya menggunakan layanan JTR, JNE Trucking. Harganya jauh lebih terjangkau dibanding layanan yang lain. Meski demikian, proses pengiriman tetap aman dan sesuai jadwal," tuturnya.

Menerima pesanan seragam juga. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti
Menerima pesanan seragam juga. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti

Ibu dari tiga orang buah hati itu mengungkapkan, JNE sangat memudahkan para penggiat Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) di Indonesia. Peran perusahaan yang sudah beroperasi sejak 1990 itu sangat terasa. Ada banyak layanan dan produk yang bisa dimanfaatkan UMKM untuk lebih meningkatkan usaha yang sedang dirintis.

"Salah satu layanan yang cukup terasa manfaatnya untuk meningkatkan penjualan online adalah COD JNE. Terkadang ada pembeli yang ragu. Khawatir penipuan. Apalagi bila membeli di luar marketplace dan tidak kenal langsung dengan penjual. Nah, cash on delivery ini bisa menjadi solusi," ujarnya.

Pesanan jahitan dari salah satu brand yang siap dikirim. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti
Pesanan jahitan dari salah satu brand yang siap dikirim. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti

Neng menambahkan, kerjasama antara JNE dengan platform Arveoli juga sangat membantu. Proses pengiriman menjadi semakin mudah bagi pelaku UMKM seperti dirinya. Apalagi beberapa waktu terakhir ini pesanan online yang ia terima lumayan membeludak.

"Setiap hari ada saja yang berbelanja online di Kazmy Cloth Id. Kalau sedang banyak pesanan, sehari bisa sampai 50 paket," sebutnya.

Apakah Pernah Mengalami Kendala Pengiriman?

Eneng Yeni Sugiarti menuturkan, dua tahun lalu ia pernah mengalami kendala pengiriman. Paket yang seharusnya dikirim JNE ke Cirebon, Jawa Barat, nyasar ke Solo, Jawa Tengah.

Eneng Yeni Sugiarti. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti
Eneng Yeni Sugiarti. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti

Alhasil, paket pakaian yang semestinya diterima sebelum Idulfitri, baru sampai setelah hari raya berganti. Dampaknya, pelanggan gagal menggunakan baju baru yang dipesan di toko online milik Neng untuk merayakan lebaran.

"Saat itu pelanggan sangat kecewa, saya juga.  Namun, beruntung masalah tersebut bisa diselesaikan dengan baik. Paket juga tidak hilang, dan akhirnya sampai ke tujuan," tuturnya.

Pakaian-pakaian yang sudah selesai dijahit. Siap kirim kepada pelanggan. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti.
Pakaian-pakaian yang sudah selesai dijahit. Siap kirim kepada pelanggan. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti.

Meski sempat mengalami kekecewaan, Neng mengaku tidak kapok menggunakan JNE. Apalagi JNE juga terus berupaya meningkatkan pelayanan agar menjadi semakin baik. Risiko salah pengiriman paket juga terus diminimalisir.

"Saat ini saya menjadi pelanggan setia JNE Wiguna, Cianjur. Namun, bila ada pengiriman paket yang benar-benar harus cepat sampai, terkadang saya mengirim paket di JNE Bogor. JNE kantor cabang utama yang langsung menangani pengiriman paket ke seluruh Indonesia," jelasnya.

Komitmen JNE Bantu UMKM Naik Kelas

Komitmen JNE untuk membantu para pelaku UMKM terus tumbuh dan berkembang memang bukan isapan jempol belaka. Sudah lebih dari tiga tahun JNE terus berupaya mengatrol daya saing para penggiat UMKM dengan menginisasi Go Digital Marketing.

UMKM menjadi tulang punggung perekonomian, bahkan disaat sulit. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti
UMKM menjadi tulang punggung perekonomian, bahkan disaat sulit. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti

Selain menyediakan layanan dan produk yang ramah UMKM, perusahaan yang sudah memiliki titik layanan di lebih dari 6.000 lokasi itu juga menyelenggarakan program edukatif, program pendampingan, hingga pemberian tarif pengiriman khusus untuk penggiat UMKM.

Mungkin sempat terlintas di benak kita, mengapa JNE begitu peduli dengan UMKM? Barangkali ini bentuk bakti JNE kepada ibu pertiwi. Sebab, sektor UMKM memainkan peran penting dalam menggerakan dan menguatkan perekonomian nasional, terutama di saat sulit seperti ini.

Masih ingat kan saat krisis moneter 1998 dan 2008 lalu? Menurut Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, yang dikutip bisnis.com, kala krisis moneter menerpa Indonesia pada 1998 dan 2008, UMKM merupakan sektor yang memiliki daya tahan paling kuat. UMKM bahkan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada  saat itu.

Malah pada periode 2018-2020, sektor UMKM berhasil menjadi pedal gas pertumbuhan ekonomi nasional dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 60 hingga 62 persen.

Kalau Kamu Sudah Berkontribusi Apa?

Tidak sulit sebenarnya berkontribusi membantu mengembangkan UMKM untuk kemajuan Indonesia. Kita tinggal mendukung dengan membeli beragam kebutuhan dari UMKM, mulai dari kuliner, fesyen, beauty hingga tekno.

Paket yang selalu membuat bahagia pengirim maupun penerima. | Dokumentasi Pribadi
Paket yang selalu membuat bahagia pengirim maupun penerima. | Dokumentasi Pribadi

Bisa secara daring, bisa juga secara luring. Namun, bila kita memilih berbelanja secara online, pilihan produk UMKM lebih banyak dan beragam. Bisa dari seluruh penjuru Indonesia. Harga yang ditawarkan juga terkadang lebih kompetitif karena suka dibalut dengan promosi.

Saya sendiri sudah mulai berbelanja daring sejak 2008. Waktu itu saya berbelanja pakaian dari salah satu teman SMA yang menawarkan produknya melalui Facebook.

Tertarik dengan model pakaian yang ditawarkan, saya pesan. Lalu, esok siangnya resepsionis kantor memberi tahu ada paket JNE untuk saya yang harus diambil di lobby.

Duh, tidak menyangka paketnya datang secepat itu. Padahal saya baru pesan ke teman kemarin sorenya.

Dulu, sebelum berbelanja online menjadi primadona seperti saat ini, saya memang hanya berbelanja daring ke UMKM milik teman atau saudara. Sekarang dengan kemudahan dan keamanan yang berlipat, lebih leluasa berbelanja di UMKM online mana saja.

Salam Kompasiana! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun