Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Berencana Menikah? Susuri Dulu Riwayat Kesehatan Calon Pasangan

29 Januari 2022   23:25 Diperbarui: 30 Januari 2022   18:05 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buta Warna

Penyakit ini diturunkan oleh ibu yang berperan sebagai carrier buta warna. Umumnya diwariskan kepada anak laki-laki. Anak laki-laki yang dilahirkan ibu pembawa sifat buta warna, memiliki risiko 50 persen menderita buta warna. Sedangkan, bila si ibu menderita buta warna, risiko buta warna si anak laki-laki menjadi 100 persen.

Mengapa anak laki-laki lebih berpotensi mengalami buta warna? Berdasarkan informasi yang dikutip kompas.com, hal itu disebabkan karena laki-laki hanya memiliki satu kromosom X. Saat kromosom X rusak atau terganggu, maka ia lebih berpotensi mengalami buta warna.

Sementara, perempuan memiliki dua kromosom X. Sehingga, saat salah satu kromosom X-nya mengalami gangguan atau rusak, masih ada kromosom X yang lainnya. Sehingga, ia tidak mengalami buta warna, hanya sebagai carrier.

Hemofilia

Hemofilia merupakan penyakit kelainan darah genetis yang menyebabkan si penderita mengalami kesulitan penyembuhan luka karena darah yang sulit membeku. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hemofilia disebabkan oleh mutasi atau perubahan di salah satu gen yang terlibat dalam produksi faktor pembekuan darah.

Sama seperti buta warna, anak laki-laki lebih berisiko mengalami penyakit turunan hemofilia. Hal itu dikarenakan, pembekuan darah dipengaruhi oleh kromosom X. Sementara, laki-laki hanya memiliki satu kromosom X. Jadi, saat kromosom X terganggu, maka ia lebih berpotensi mengalami hemofilia.

Sedangkan perempuan, memiliki dua kromosom X. Sehingga, saat salah satu kromosom X-nya mengalami gangguan, masih ada kromosom X yang lainnya. Sehingga, ia tidak mengalami hemofilia, hanya sebagai carrier.

Obesitas

Berdasarkan sebuah penelitian gizi di Amerika Serikat, bila salah satu orang tua menderita obesitas, anak-anak yang dilahirkan akan memiliki risiko kegemukan 40-50 persen. Risiko ini akan meningkat menjadi 70-80 persen bila kedua orang tua mereka menderita obesitas. Meski demikian, obesitas dapat dicegah. 

Caranya? Terapkan gaya hidup sehat. Batasi mengkonsumsi makanan berlemak dan rutin berolah raga yang membakar kalori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun