Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan listrik. Sejak kita kecil sebenarnya sudah mulai diajarkan mengenai hal tersebut, mulai dari mematikan lampu saat siang hari atau bila sedang tidak diperlukan, mematikan televisi bila tidak ada yang menonton, hingga membatasi penggunaan pengatur suhu ruangan.
Selain itu, jangan biarkan steker/kabel yang sedang tidak digunakan terhubung dengan arus listrik. Cabut dari colokan listrik. Meski steker/kabel tidak digunakan, tetapi terhubung dengan colokan listrik, tetap "memakan" arus listrik. "Menghisapnya" pelan-pelan.
Selain itu, steker yang terus-menerus terhubung dengan colokan yang berarus listrik --meski tidak digunakan-- lebih rentan cepat rusak, atau performanya tidak lagi optimal.
Agar bisa menghemat listrik secara optimal, sebaiknya menyiapkan hunian yang ramah lingkungan. Upayakan memberi ruang untuk sirkulasi udara dan sinar matahari. Sehingga tidak sepanjang waktu kita tergantung kepada lampu penerang dan pengatur suhu ruangan.
Upayakan tetap menyisakan halaman rumah. Jangan pagari rumah dengan tembok yang terlalu tinggi hingga sinar matahari terhalang masuk dan sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik. Selain bisa digunakan untuk menghemat penggunaan lampu, sinar matahari baik untuk kesehatan. Begitu juga dengan udara segar yang berasal dari sekitar rumah. Tidak bisa tergantikan dengan udara sejuk yang berasal dari air conditioner.
Selain menghemat listrik, sebaiknya juga menghemat air. Proses pengolahan air bersih perpipaan yang kita gunakan umumnya menggunakan listrik.
Padahal seperti yang kita tahu, untuk menghasilkan listrik masih mengandalkan bahan bakar fosil.
Pilih Produk Lokal
Bila tidak ada alasan khusus yang begitu krusial, sebaiknya kita mulai beralih ke produk lokal. Makanan, minuman, pakaian hingga barang-barang kebutuhan lain yang kita perlukan.