Awalnya keluarga mereka terlihat baik-baik saja. Tidak berapa lama harga-benda saudara saya itu mulai dijual, termasuk rumah yang ditempati. Mereka juga meminjam uang ke bank dan dibayar dengan cara mencicil dengan uang pensiunan. Setelah itu, mereka pindah ke kampung sang istri.
Alasannya mau membuat rumah dan usaha di sana. Namun, ternyata uang-uang tersebut habis begitu saja. Tidak ada rumah, sawah, kebun, ataupun usaha lainnya.
Saat sudah tidak memiliki apa-apa lagi, saudara saya itu ditelantarkan. Sakit pun tidak dibawa ke dokter, apalagi rumah sakit, hingga akhirnya meninggal.
Saat kebetulan kami berkunjung dan ia sedang sakit, kami biasanya memaksa ia dibawa ke rumah sakit. Kami rawat hingga sembuh, setelah sembuh dikembalikan lagi ke istrinya karena saudara saya itu yang minta.
Namun, kampung istrinya itu lumayan jauh dari keluarga kami, jadi tidak setiap waktu bisa ke sana. Sebelum ia meninggal, kami sempat meminta ia tinggal bersama salah satu dari kami, tetapi saudara saya itu menolak. Mungkin tidak enak hati. Apalagi kami saudara dari pihak almarhumah istrinya, bukan saudaranya secara langsung.
Akibat kejadian ini, nenek saya dulu selalu berdoa, biar kakek saya yang meninggal duluan, jangan nenek saya. Takut kakek saya menikah lagi dan terulang kejadian seperti itu hehe. Tak terbayang katanya, kakek saya menderita di akhir hidupnya gara-gara salah pilih istri baru.
Cari yang Sudah Tidak Ada Tanggungan
Dulu saat ibu saya meninggal, saya bilang ke ayah saya, saya izinkan beliau menikah lagi. Namun, agar tetap bisa menikmati hari tua, sebaiknya menikah dengan seseorang yang sudah tidak memiliki tanggungan. Anak-anaknya sudah selesai sekolah/kuliah, kalau bisa bahkan sudah menikah dan hidup mandiri.
Bukan apa-apa, kalau kita menikah dengan seseorang berarti sudah siap berbagi suka dan duka. Kalau istri/suami (baru) kita memiliki anak yang masih sekolah, otomatis harus mau berbagi beban. Kalau mau menikahi ibunya/ayahnya, harus juga mau mengurusi anak-anaknya.
Jangan sampai di hari tua malah dipusingkan dengan biaya ini dan itu. Kalau masih muda dan memiliki penghasilan yang cukup mungkin tidak masalah. Khawatirnya, badan sudah ringkih, penghasilan tidak seberapa, masih harus menghasilkan uang banyak untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Namun, jodoh memang tidak ada yang tahu. Terkadang datang begitu saja.
***