Terlebih, letak geografis Indonesia juga berada di antara dua samudera, yaitu Samudera Hindia, yang merupakan jalur transportasi utama dunia, dan Samudera Pasifik.
Bila konektivitas maritim sudah terbangun secara optimal, Indonesia dapat lebih memantapkan perannya sebagai titik penghubung jaringan ekonomi dunia.
Apalagi 90 persen lebih perdagangan dunia dilakukan melalui laut (seaborne trade).
Berkontribusi Meningkatkan Pendapatan Negara
Dengan menggabungkan Pelindo I, II, III dan IV diharapkan dapat meningkatkan kontribusi pada pendapatan negara melalui dividen dan pajak, sejalan dengan meningkatnya profitabilitas perusahaan. Sebab, Pelindo bersatu akan berpotensi meningkatkan performa operasional dan finansial. Koordinasi dan kendali strategis akan menjadi lebih mudah.
Pelabuhan yang terpecah menjadi empat berdasarkan wilayah, membuat Indonesia sulit untuk bersaing dengan negara lain. Indonesia jadinya tidak memiliki daya tawar yang tinggi terhadap shipping line global.
Dengan menggabungkan Pelindo I, II, III dan IV, Indonesia akan menjadi operator peti kemas terbesar nomor 8 dunia dengan target throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs. Sehingga, Indonesia dapat melakukan negosiasi untuk menarik trafik internasional dengan global partner yang lebih kuat.
Selain meningkatkan trafik pelabuhan, penggabungan tersebut juga dapat mendukung pengembangan industri di kawasan sekitar pelabuhan, mendorong konektivitas hinterland (daerah/tempat produksi yang terletak di sekitar pelabuhan), hingga meningkatkan volume ekspor-impor.
Pada akhirnya dapat menumbuh-kembangkan distribusi barang dan jasa antar wilayah. Sehingga, nantinya dapat menciptakan investasi-investasi baru dan menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Dikelompokan Berdasarkan Kegiatan Bisnis, Bukan Wilayah