Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Sepucuk Surat] Maaf, Lagi-lagi Kami Tak Bisa Pulang

9 Mei 2021   12:31 Diperbarui: 9 Mei 2021   12:36 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum Bah,

Ini Cucum. Maaf ya lagi-lagi lebaran ini gak bisa pulang, gak bisa berlebaran di sana. Maaaaaf banget.

Oiya, bagaimana kabar Bah Aji sekeluarga di sana? Semoga selalu sehat ya dan dilindungi oleh Allah SWT.

Sebenarnya lebaran tahun ini kami berencana mudik. Awal tahun lalu kami sudah mengecek-ngecek harga tiket pesawat Batam-Jakarta, mengkalkulasi  berapa biaya yang dibutuhkan untuk kami pulang berempat. Kami juga sempat melihat-lihat tiket kapal laut. Berjaga-jaga, khawatir harga tiket pesawat melonjak terlalu tinggi.

Kami ingin pulang, berlebaran di sana. Mengunjungi Enin untuk bercerita tanpa jeda seperti tahun-tahun sebelumnya. Walaupun mungkin sekarang berceritanya hanya satu arah, dan harus sambil mencabuti rumput liar yang biasanya tumbuh subur di atas setiap pusara di musim penghujan seperti saat ini.

Kami merasa bersalah karena tidak bisa mengantar kepergian Enin untuk terakhir kali. Ramadan tahun lalu, saat Enin meninggal, kami sebenarnya ingin pulang. Namun, kondisi belum memungkinkan. Kami tidak siap menghadapi Covid-19 di sepanjang perjalanan. Kami khawatir terpapar.

Apalagi sewaktu masih hidup, Enin selalu bilang, berulang-ulang, "saat Enin meninggal, kalau kondisinya tidak memungkinkan, tidak usah memaksakan pulang. Doakan saja, Insya Allah sampai."

Kami ingin pulang, berlebaran di sana karena sekarang kami semakin sadar, kampung halaman tidak lagi berarti saat keluarga dan kerabat tidak lagi ada. Kampung halaman hanya akan menjadi sebatas kota tempat kita lahir dan tumbuh besar.

Saat masih ada kesempatan, kami ingin bercengkrama dengan sanak saudara. Menikmati setiap tradisi yang ada yang tidak bisa kami dapat di perantauan. Kami juga ingin mengenalkan anak-anak kami dengan daerah tempat orang tuanya tumbuh. Apalagi saat lebaran ada banyak kebiasaan yang tidak bisa kami nikmati di hari-hari lain.

Namun, ternyata Ramadan tahun ini juga kondisinya masih sama. Pandemi Covid-19 masih juga belum reda. Kasus yang terinfeksi Covid-19 di Batam malah semakin banyak. Mudik dilarang. Jangankan ke luar provinsi yang harus menggunakan pesawat dan kapal laut, mudik antar kota/kabupaten di seputaran Kepulauan Riau juga tidak diizinkan.

Kami sempat sedih. Namun, mungkin ini yang terbaik. Hal utama yang harus kita jaga saat ini adalah kesehatan. Kita harus sama-sama saling menjaga diri agar selalu sehat. Agar nanti, saat sudah ada kesempatan untuk bertemu di kampung halaman kita bisa lebih leluasa menghabiskan waktu bersama seluruh keluarga besar. Memupus kebersamaan yang hilang karena terpisah jarak.

Sebenarnya kami kangen menikmati gulai kambing khas keluarga besar kita, makan dendeng goreng yang biasa disuguhkan di Hari Raya Idulfitri, juga makan satai kambing yang biasa kita bakar ramai-ramai saat berkumpul bersama usai melaksanakan salat Idulfitri.

Semoga di Idulfitri tahun-tahun mendatang, kita bisa kembali melakukan tradisi tersebut. Berkumpul bersama, makan-makan sambil bercerita. Walaupun sekarang anggota keluarga tidak selengkap dulu.

Bah Aji, melalui surat ini juga sekalian mau minta tolong. Tolong bersihkan makam Mama. Tolong bersihkan rumput liar yang sekarang mungkin sudah meninggi. Entah, harus kepada siapa lagi meminta tolong. Hanya Bah Aji yang biasanya rajin "menengok" mereka yang sudah lebih dulu berpulang.

Salam Buat Bi Yos, Yesi dan keluarga yang lain. Tolong sampaikan, maaf untuk semua kesalahan yang pernah kami perbuat, baik lisan maupun perbuatan. Maaf tidak bisa memohon maaf secara langsung, secara tatap muka. Kami sangat ingin, tapi kondisi tidak memungkinkan.

Selamat Idulfitri. Mohon Maaf Lahir dan Batin!

Salam,

Cucum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun