Sama halnya seperti daerah sekitar tempat tinggal orang tua saya di Cipaku, Bogor Selatan. Dulu sekitar tahun 1990an masih sepi. Sekarang sangat  ramai. Harga tanah juga naik berlipat-lipat. Daerah yang tak disangka akan ramai adalah sekitar Pamoyanan, Bogor Selatan, hingga Cihideung, Kabupaten Bogor.
Tahun 1990 awal, jarang ada orang yang mau memiliki rumah di daerah tersebut. Daerahnya sepi. Angkutan umum juga susah.
Saya masih ingat, setiap kali akan berkunjung ke rumah kerabat di daerah tersebut, harus menunggu angkutan umum setidaknya 30-60 menit. Berdiri mematung di pinggir jalan hingga kaki pegal.
Sekarang daerah tersebut sudah sangat berkembang. Banyak perumahan-perumahan bagus dibangun. Angkutan umum jangan ditanya lagi banyaknya. Setiap menit berseliweran. Saat ini jalan tersebut juga malah digunakan untuk jalan alternatif Bogor-Sukabumi. Sehingga, banyak colt-mini Bogor-Sukabumi-Bogor yang melintas di daerah tersebut.
Rumah Tak Hanya Berfungsi sebagai Tempat Tinggal
Saking pentingnya rumah, ada banyak kata mutiara mengenai rumah. Tak afdol rasanya bila sebuah keluarga tak memiliki rumah. Itu makanya, setiap orang yang mulai berumah tangga, mulai memikirkan untuk memiliki rumah sendiri.
Apalagi rumah tangga juga terdiri dari kata "rumah" dan "tangga". Sehingga, bila mau berumah tangga memang harus ada rumah.
Pemerintah Hadir Membantu Masyarakat Mewujudkan Mimpi Memiliki Rumah
Sejak 2015 pemerintah pusat lebih aktif turun tangan membantu masyarakat mewujudkan impian untuk memiliki rumah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mencanangkan Program Sejuta Rumah. Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi penggerak program tersebut.