Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Saat Rindu Tak Tertahan, Mudik Online Bisa Menjadi Pilihan

16 Mei 2020   22:16 Diperbarui: 16 Mei 2020   22:28 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelarangan mudik Idulfitri 2020 membuat sebagian perantau galau. Biar bagaimanapun memang lebih seru merayakan lebaran di kampung halaman bersama keluarga besar tercinta. Itu makanya, meski sudah dilarang, ada saja yang mengakali agar bisa pulang ke kampung halaman.

Namun, ada pelarangan mudik atau tidak dari pemerintah, saat pandemi Covid-19 ini kita seharusnya bersikap lebih bijak. Jangan memaksakan pulang kampung hanya karena ingin merayakan hari kemenangan di tanah kelahiran. Terlalu berisiko, baik untuk diri sendiri, maupun untuk keluarga di kampung halaman.

Bisa Terpapar Virus Corona Saat Perjalanan Mudik

Kemungkinan terpapar virus corona lebih besar saat kita berada di luar rumah, terlebih di perjalanan dari tempat perantauan ke kampung halaman. Apalagi bila kita menggunakan transportasi umum, seperti pesawat, kapal laut, kereta, atau bus.

Meski sudah menggunakan masker, face shield, minum vitamin c, rajin cuci tangan dengan menggunakan sabun maupun  hand sanitizer, tetap saja lebih rentan. Ada banyak kasus positif akibat "ngeyel" bepergian jarak jauh begini saat pandemi Covid-19.

Salah satunya kasus positif corona di Batam. Beberapa waktu lalu, ada yang positif terinfeksi Covid-19 usai melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dari Batam-Jakarta-Batam. Tidak tahu secara pasti pasien tersebut terinfeksi di mana. Hanya saja, berdasarkan beberapa situs berita, besar kemungkinan saat melakukan perjalanan tersebut.

Begitupula dengan kasus WNI yang terpapar virus corona usai melakukan perjalanan dari Indonesia ke Australia. Saat penerbangan baik-baik saja. Saat sampai di tujuan mulai merasakan gejala virus corona. Setelah diperiksa ternyata positif terinfeksi virus yang cukup mematikan tersebut.

Perjalanan jarak jauh, terutama menggunakan transportasi umum, lebih rentan. Risikonya lebih besar. Kita bisa saja tertular saat di bandara, saat di dalam pesawat, saat perjalanan dari rumah ke bandara atau sebaliknya, atau justru saat di tempat tujuan. Tempat yang kita kunjungi.

Dapat Membahayakan Keluarga di Kampung Halaman

Virus corona dapat menyerang siapapun, tanpa kecuali. Pangeran Charles dari Kerajaan Inggris Raya saja bisa terpapar, apalagi kita yang rakyat jelata. Kita mungkin merasa baik-baik saja, sehat, tidak ada gejala apapun. Namun, belum tentu tubuh kita terbebas dari paparan Covid-19 ini.

Jangan sampai kita menjadi salah satu penyebab penyakit ini mewabah di kampung halaman. Tidak mau kan orang-orang yang kita cintai menderita karena terpapar penyakit ini. Apalagi kalangan lanjut usia lebih rentan terkena virus, lebih sulit juga untuk dipulihkan bila terpapar virus corona, terlebih bagi yang memiliki komplikasi penyakit lain.

Tok... tok.. tok... jangan sampai kita membahayakan ibu yang sangat kita cintai, atau ayah yang sangat kita kasihi. Lebih baik kita di rumah, menahan sejenak keinginan untuk mudik. Dengan tetap di rumah saat Idulfitri ini, kita sudah membantu memutus rantai penyebaran Covid-19.

Lalu Bagaimana Kalau Kangen Keluarga? Ingin Meminta Maaf Atas Kekhilafan Setahun Ini?

Tidak ada yang tidak kangen dengan keluarga. Setiap saat rasanya selalu ingin berbagi momen kebahagiaan, terlebih saat Idulfitri. Ada banyak cerita yang ingin dibagikan, ada banyak hal yang ingin disampaikan. Terlebih bila selama satu tahun penuh tidak pernah berjumpa.

Bertukar kabar melalui video call dapat menjadi pilihan. | Gambar diambil dari grid.id
Bertukar kabar melalui video call dapat menjadi pilihan. | Gambar diambil dari grid.id
Namun, sekarang kan bukan zaman batu. Semua hal dapat dilakukan secara online. Mudik pun dapat dilakukan secara online. Saat Hari Raya Idulfitri, kita dapat melakukan panggilan video dengan beberapa anggota keluarga sekaligus. Bisa tetap bertatap muka, meskipun saling berjauhan.

Kita bisa meminta maaf sambil melihat raut muka anggota kelurga dengan lebih jelas melalui layar ponsel. Kalau bertemu langsung, malah terkadang segan menatap langsung muka mereka kan? Hehehe. Kita juga bisa ngerumpi dan tertawa bersama melalui si "kotak kecil multifungsi" itu.

Namun, Saat Mudik Online, Jangan Lupakan Tiga Hal Ini

Mudik online sangat mudah dilakukan. Ada banyak aplikasi komunikasi yang dapat dimanfaatkan. Apalagi sekarang kita tidak hanya bisa berkomunikasi dengan satu-dua orang saja, tetapi bisa lebih banyak dari itu. Dengan aplikasi WhatsApp saja bisa langsung berkomunikasi dengan delapan orang sekaligus.

Namun, meski terbilang mudah, komunikasi secara virtual ini tetap harus disiapkan dengan baik. Tidak mau kan, saat rasa kangen sudah memuncak, gagal mudik online di hari raya hanya karena hal yang sepele.

Lalu Apa yang Harus Disiapkan?

Siapkan Ponsel Pintar

Hal yang paling penting tentu saja ponsel pintar. Sebenarnya, bisa juga menggunakan laptop atau personal computer. Namun, ponsel jauh lebih praktis untuk digunakan. Kita juga bisa sambil berjalan-jalan ke sana ke mari. Bisa lebih mudah juga untuk dioper-oper ke anggota keluarga yang lain.

Bila sudah menikah dan punya anak, orangtua dan keluarga besar terkadang lebih ingin melihat dan mengobrol langsung dengan anak kita, dibanding dengan kita sendiri. Sehingga, setelah beberapa menit puas mengobrol dengan kita, suka minta langsung mengobrol dengan si buah hati.

Agar mengobrol lebih leluasa, sebelum melakukan video call, sebaiknya baterai ponsel diisi sampai penuh. Jangan sampai, baru beberapa menit mengobrol, baterai ponsel sudah drop. Apalagi video call biasanya membutuhkan daya baterai yang juga lumayan besar. Tidak lucu kan obrolan terhenti karena baterai habis.

Bisa sih mengobrol sambil ponsel diisi baterai. Namun, itu tidak dianjurkan. Selain kurang praktis. Berbahaya juga. Khawatir tersetrum aliran listrik, apalagi saat ponsel dipegang oleh anak-anak. Selain itu, tidak disarankan menelepon sambil mengisi baterai. Konon tingkat radiasi ponsel jauh lebih tinggi. Sangat tidak baik untuk kesehatan.

Siapkan Paket Data yang Mencukupi

Hal lain yang sangat penting saat mudik online adalah paket data. Ponsel secanggih apapun tidak akan berfungsi dengan baik saat mudik online bila tidak ada paket data, kecuali di rumah memang ada wi-fi.

Beli paket data dengan jumlah yang cukup. Selain itu pastikan dari provider yang mampu menyediakan jaringan internet yang baik. Jangan sampai, paket data banyak, tetapi komunikasi saat mudik online terkendala karena sinyal provider yang kurang bagus. Tidak lucu kan video call harus dilakukan berulang-ulang karena jaringan internet yang sangat buruk.

Pastikan juga keluarga yang akan kita hubungi sudah membeli paket data yang cukup. Terkadang orangtua, terlebih yang tinggal di desa, suka terkendala membeli pulsa atau paket data. Uang ada, tetapi si penjual tidak ada. Dulu nenek saya sering seperti itu. Sering meminta dikirimi pulsa karena di tempat beliau tinggal penjual pulsa masih sangat terbatas.

Terkadang hanya mengandalkan satu orang. Bila kuota pulsa di orang tersebut kebetulan habis, terpaksa menunda dulu membeli pulsa, atau meminta dikirimi dari anggota keluarga yang lain. Jangan bilang tinggal pergi ke ATM atau mini market, jarak ATM dan mini market lumayan jauh.

Bila memungkinkan untuk kita kirim, kita kirimkan saja paket data, atau pulsa untuk membeli paket data. Hitung-hitung sebagai hadiah lebaran. Apalagi bila keluarga sendiri, orang tua, atau kakak-adik kita.

Usahakan Tetap Berpenampilan Baik

Terkadang orangtua itu melihat kita baik-baik saja atau tidak melalui tampilan luar. Saat kita terlihat rapi, berseri-seri, gemukan, suka langsung menyimpulkan keadaan kita baik-baik saja. Sebaliknya, bila kita terlihat berantakan, sendu, dan sedikit kurus, suka berpikir ada apa-apa. Padahal sebenarnya mungkin baik-baik saja.

Namun, agar orangtua merasa tenang saat melakukan video call, ada baiknya kita berpenampilan baik. Jangan sampai video call jadi penuh drama karena orang tua mengira kondisi kita kurang baik. Terlebih saat pandemi Covid-19 seperti ini. Saat semuanya serba sulit.

Jangan membebani pikiran orangtua. Kasihan. Terlebih, silaturahmi melalui video call saat Hari raya Idulfitri pasti sangat menguras emosi. Pasti tetap ada rasa sesak yang menggumpal di dada karena tidak bisa bersua secara langsung. Oleh karena itu, biar rasa itu bisa ditiup pergi, kita harus tampil sangat baik saat video call di kala mudik online dengan orangtua dan saudara yang lain. Agar obrolan saat mudik online hanya berisi kata-kata yang membuat bahagia.

Jadi sudah siap untuk mudik online? Salam Kompasiana! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun