Berpuasa tak lantas membuat kita harus menghindari olahraga. Hal tersebut dikarenakan olahraga dapat membantu stamina tetap terjaga. Namun tentu jangan melakukan olahraga yang terlampau berat, cukup olahraga ringan, seperti bermain sepeda, berlari kecil di sekitaran rumah, yoga, atau melakukan senam ringan.
Agar badan tetap bugar, dan anak-anak tidak bosan. Kami melakukan beberapa kegiatan di rumah. Salah satunya berolahraga. Namun, karena anak sulung saya masih belajar berpuasa secara penuh, olah raga yang dipilih adalah olahraga ringan. Salah satunya adalah bersepeda keliling halaman rumah.
Biasanya anak saya berkeliling sepeda dari arah depan, dari pintu pagar, kemudian berkeliling ke samping rumah bagian kiri dan kanan, setelah itu bersepeda sedikit lebih lama di teras depan. Dulu sering bersepeda memutari rumah. Namun, sejak beberapa tahun lalu, bagian belakang kiri rumah dibuat gudang. Sehingga, tidak ada lagi akses langsung ke halaman depan.
Biasanya kami berolahraga di pagi hari. Alasannya karena badan masih fresh. Selain itu, untuk menghindari kembali tidur usai makan sahur. Â Hanya saja terkadang, pagi hari suka hujan lumayan besar. Alhasil, beberapa kali jadwal olahraga ringan ini dipindah ke sore hari, usai ashar.
Bila membaca beberapa referensi, olahraga saat puasa sebaiknya memang dilakukan sore hari menjelang berbuka. Hal tersebut dilakukan untuk menginghindari rasa tersiksa karena haus usai berolahraga. Saat cairan tubuh terbuang melalui keringat dan menimbulkan rasa haus, dapat langsung tergantikan karena tak lama kemudian langsung berbuka puasa.
Namun, anak saya sudah punya kegiatan sendiri untuk ngabuburit. Selain itu, saya agak sedikit sulit mendampingi bila dilakukan sore hari. Sore waktunya memasak untuk berbuka puasa. Bisa sebenarnya membeli makanan siap saji secara online. Hanya saja kan tidak mungkin dilakukan setiap hari. Apalagi sedang pandemi seperti ini. Memasak sendiri jauh lebih aman.
Saat melintas dan bertemu dengan tetangga yang sudah saling kenal, kan bisa sekalian saling menyapa. Bila belum kenal, nanti ujung-ujungnya jadi saling kenal karena sering berpapasan. Namun, sekarang situasinya justru sedang diimbau untuk saling menjauh secara fisik untuk sementara.
Walaupun portal dari arah luar kompleks ditutup, tetap saja harus lebih hati-hati. Saya juga lebih memilih bermain sepeda di sekitar rumah. Kalaupun terpaksa keluar pagar, hanya di sekitaran depan rumah. Itu pun kalau sedang benar-benar sepi. Namun, sejak pandemi ini, daerah rumah memang sepi. Tetangga jarang yang keluar rumah. Mereka juga lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.
Meski hanya di sekitaran rumah, bermain sepeda dan sepatu roda juga cukup mengasikan dan menyehatkan. Biasanya kami bermain sekitar 30 hingga 60 menit. Kami terkadang tak sepenuhnya menggoes atau meluncur dengan sepatu roda. Kami sering juga hanya duduk-duduk di teras. Biasanya saat badan mulai letih, tetapi masih ingin bermain.
Kalau teman-teman Kompasianer, olahraga apa yang dilakukan saat puasa? Berbagi cerita yuk di kolom komentar.
Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H