Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengumpulkan Kebaikan dari Hal Kecil, Harapan Ramadan Saya Tahun Ini

27 April 2020   08:36 Diperbarui: 27 April 2020   08:35 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak muluk-muluk, Ramadan tahun ini saya hanya berharap menjadi pribadi yang lebih peduli. Seseorang yang lebih ringan untuk melakukan kebaikan-kebaikan kecil secara spontan.

Tanpa diminta terlebih dahulu, hanya melakukannya begitu saja, karena melihat orang tersebut memang perlu dibantu, dan saya --saat itu, kebetulan mampu untuk membantu.

Sejak kecil kita selalu diberi wajengan untuk ringan tangan, peduli kepada sesama, membantu orang yang membutuhkan secara spontan. Namun, seiring waktu, terkadang kita terlalu fokus dengan kepentingan sendiri. Alhasil, kita tidak terlalu menyadari dengan kesulitan yang dialami oleh orang lain. Terlebih hanya kesulitan-kesulitan kecil.

Hal Kecil, Berdampak Besar

Ada banyak kebaikan yang sudah saya terima, bahkan dari orang-orang yang tidak saya kenal. Bagi sebagian orang --bahkan bagi si penolong, mungkin itu hanya kebaikan kecil, pertolongan selintas lalu, tetapi bagi saya pribadi kebaikan-kebaikan tersebut sangat berarti. Alhasil, sangat terinspirasi untuk melakukan kebaikan yang sama.

Salah satu kebaikan yang masih saya ingat adalah saat saya akan membuka pagar rumah. Waktu itu saya baru pulang menjemput si sulung sekolah dengan menggunakan sepeda motor. 

Tak mau repot, waktu itu saya membuka pintu pagar langsung dari atas motor. Tidak turun terlebih dahulu, begitu pula dengan si sulung yang saya bonceng di bagian belakang motor.

Sebelum-sebelumnya saya selalu sukses membuka pintu pagar rumah tanpa harus turun terlebih dahulu dari sepeda motor. Namun, hari itu tidak. 

Saat akan membuka pintu pagar, motor saya tiba-tiba oleng. Saya dan si sulung hampir jatuh dari atas motor. Beruntung tiba-tiba ada tetangga yang sigap berlari dan menahan motor yang saya tumpangi.

Padahal tetangga saya itu perempuan. Dalam keadaan normal, sepertinya ia tidak akan sanggup menahan beban yang lumayan berat seperti itu. Namun, karena panik, dan sangat tulus menolong, beliau sanggup menahan motor tersebut hingga motor kembali dapat berdiri dalam keadaan stabil.

Kebaikan lain yang masih saya ingat adalah saat saya berbelanja lumayan banyak dari salah satu supermarket dekat rumah. Efek belanjaan yang terlalu berat dan banyak, kantung belanja yang saya gunakan jebol. Barang belanjaan berhamburan kemana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun