Bila dikalikan dengan 250.000 pelanggan saja, sudah terkumpul dana Rp750.000.000. Padahal jumlah pelanggan ATB sudah lebih dari itu.
Contoh lain adalah biaya pemeliharaan meter air. Setiap pelanggan setiap bulan dikenakan biaya pemeliharaan meter air. Anggap saja ada 250.000 pelanggan ATB, dengan biaya pemeliharaan meter air Rp10.000/bulan/pelanggan. Sudah terkumpul dana Rp2.500.000.000/bulan.Â
Biaya Rp10.000 untuk meter air kategori rumah tangga, untuk kategori lain dikenakan biaya yang berbeda. Untuk kategori niaga, bisnis, biayanya lebih tinggi. Dan, itu diluar harga air bersih per meter kubik lho.
Air bersih per meter kubik juga diberlakukan harga progresif. Semakin banyak air yang digunakan, akan semakin mahal harga air yang dikenakan per meter kubik kepada pelanggan.Â
Biasanya pembagian harga tersebut diberlakukan per 10 meter kubik. Semakin melewati 10 meter kubik berikutnya, air yang harus dibayar pelanggan per meter kubik akan semakin mahal.
Bagus sih sebenarnya, untuk meredam keborosan pelanggan mengggunakan air bersih. Bila melihat harga yang semakin melambung, umumnya pelanggan akan berpikir ulang untuk menghambur-hamburkan air bersih. Terlebih sumber daya air baku di Batam sangat terbatas.
Belum lagi, harga per meter kubik air untuk setiap kategori pelanggan juga berbeda. Untuk bandara, pelabuhan, bisnis, niaga, jauh lebih tinggi harga air yang dikenakan dibanding untuk kategori sosial atau rumah tangga. Bahkan ada yang dikenakan hingga Rp50.000/meter kubik air bersih.
Bisnis air bersih di Batam memang cukup menggiurkan. Selain air perpipaan menjadi andalan utama untuk pemenuhan air bersih, pelanggan air bersih di Batam juga tidak hanya didominasi oleh pelanggan kategori rumah tangga, tetapi juga aneka hotel, resort, dan kawasan industri yang notabene harga air yang dikenakan cukup tinggi.
Mengelola air bersih di Batam itu pasti untung. Terlebih bila dikelola dengan sangat baik. Sehingga, dibanding "bagi-bagi untung" dengan perusahaan lain untuk mengelola air bersih, lebih baik dikelola sendiri oleh pemerintah.
Keuntungan tersebut bisa untuk semakin mengoptimalkan kehandalan suplai air bersih di Pulau Batam. Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H