Padahal, penggunaan pipa yang tidak sesuai peruntukan dikhawatirkan akan menyebabkan penurunan kualitas air perpipaan. Bukan tidak mungkin pipa akan mengalami korosi atau bahkan ditumbuhi lumut.
Sehingga, kualitas air yang dialirkan tidak lagi sebaik saat diolah oleh PDAM, atau setidaknya tidak sebaik saat mengalir dijaringan-jaringan pipa yang langsung pengelolaannya dibawah otoritas PDAM.
Selain itu, karena tidak langsung berada dibawah tanggung jawab perusahaan pengelola air minum, jaringan pipa di rumah pelanggan juga hampir tidak pernah dibersihkan secara berkala. Bahkan mungkin tidak pernah dibersihkan sejak dipasang hingga saat ini.
Berbeda dengan pipa yang berada di bawah tanggung jawab PDAM secara langsung. Mereka umumnya secara berkala melakukan pembersihan pipa. Dengan harapan agar kualitas air yang dialirkan kepada pelanggan selalu terjaga dengan baik.
Kebocoran Masih Tinggi
Padahal seperti yang kita tahu, kebocoran air menjadi salah satu penyebab PDAM merugi. Selain itu, juga menjadi salah satu penyebab kualitas air yang dialirkan kepada pelanggan mengalami penurunan.
Saat terjadi kebocoran pipa, tidak jarang tanah, pasir, hingga benda lain yang berada di sekitar pipa ikut masuk ke dalam pipa dan ikut terdistribusikan bersama dengan air yang disuplai kepada pelanggan. Terlebih bila kebocoran air tersebut tidak diketahui, karena mungkin terjadi di tempat-tempat yang jarang dilalui.
Masih Mengalami Gangguan Suplai Air
Seperti yang kita tahu, pendistribusian air perpipaan di Indonesia masih rentan mengalami gangguan, mulai dari gangguan karena kebocoran pipa, pemasangan pipa baru, gangguan listrik, pemeliharaan jaringan, hingga hal teknis lain.