Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Energi Baik dan Individu Inspiratif di Sekitar Kita

15 Agustus 2018   21:48 Diperbarui: 15 Agustus 2018   23:36 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga meninggal, beliau selalu mewanti-wanti pada setiap keluarga dan kerabat untuk memperlakukan anak dengan baik. Sekesal apapun katanya, jangan pernah memukul anak. Terkadang emosi membuat setiap orangtua "kebablasan" menghukum anak yang ujung-ujungnya memunculkan rasa sesal belakangan.

Belajar Membantu Meningkatkan Kualitas Kaum Prasejahtera

Jujur saya sangat kagum dengan salah satu teman sekolah yang saat ini menjadi penggiat dalam bidang pendidikan. Ia begitu konsen membantu anak-anak dari kalangan tidak mampu untuk mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang lebih baik. Ia melakukan beragam upaya, mulai dari mencari beasiswa, menggandeng orangtua asuh hingga menyediakan tempat tinggal yang layak.

Teman saya itu menyediakan pendidikan gratis di sekolah swasta yang ia kelola. Untuk kebutuhan operasional, ia biasanya menghimpun dana dari beberapa donatur yang sebagian besar adalah teman dan kerabat. Sebagian ia dapatkan dari pemerintah dan instansi yang peduli pendidikan.

Uniknya, usai siswa tersebut menyelesaikan pendidikan di sekolah yang ia miliki, teman saya itu selalu mengupayakan agar si siswa tersebut melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, baik dalam kota maupun luar kota.

Biasanya ia mengupayakan agar siswa tersebut mendapat beasiswa dari perguruan tinggi yang dimasuki. Bila tidak memungkinkan ia mencoba mencarikan orangtua asuh, atau mengusahakan agar si anak mendapatkan pekerjaan yang bisa menyokong biaya kuliah namun tidak terlalu menyita waktu.

Dermawannya lagi, bagi beberapa anak yang tidak memiliki tempat tinggal yang layak, ia sediakan satu rumah khusus untuk tinggal yang dekat dengan sekolah. Namun biasanya ini untuk anak-anak yang masih menjadi siswa sekolah menengah, bila sudah berubah status menjadi mahasiswa biasanya diupayakan untuk tinggal di asrama kampus.

Saya kagum pada teman saya itu karena saya tahu ia bukan dari keluarga yang sangat kaya raya, meski juga bukan berasal dari keluarga yang kekurangan. Perjuangannya menjadi pejuang pendidikan patut dicontoh dan diberi dukungan. 

Semangatnya membantu meningkatkan taraf hidup kaum dhuafa melalui pendidikan begitu menyala-nyala. Apalagi energi baik yang ia "nyalakan" juga berhasil menular. Beberapa anak yang sudah mulai mandiri, tak segan membantu para anak lain yang masih memerlukan uluran tangan.

Ah, energi baik memang selalu membuat dunia lebih indah. Salam Kompasiana! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun