Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Memanjakan Buah Hati di Taman Kelinci Batam

14 Juli 2018   18:49 Diperbarui: 15 Juli 2018   10:05 3892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian depan Taman Kelinci. | Dokumentasi Pribadi

Matahari bersinar cukup terik saat saya dan suami menuju Taman Kelinci, Batam, Kepulauan Riau. Jam sudah menunjukan pukul 11.30 WIB saat kami sampai di wilayah Sekupang, Batam. Meski tinggal beberapa meter menuju lokasi, kami justru ragu untuk melanjutkan perjalanan.

Berkunjung ke objek wisata outdoor pada saat tengah hari, rasanya bukan waktu yang tepat, terlebih cuaca di Batam cukup menyengat. Alhasil, untuk memutuskan jadi berkunjung atau tidak, akhirnya kami membelokan kendaraan terlebih dahulu ke sebuah kedai makan di sekitar wilayah tersebut.

Bagian depan Taman Kelinci. | Dokumentasi Pribadi
Bagian depan Taman Kelinci. | Dokumentasi Pribadi
Sambil mengisi perut, kami berdiskusi apakah tetap akan berkunjung ke tempat wisata tersebut, atau mencari alternatif wisata lain. Sempat terpikir untuk berkunjung ke taman bermain di dalam mall saja, tetapi masa iya hampir setiap minggu hanya mengajak anak bermain di playground dalam ruangan.

Meski sedikit ragu, kami akhirnya tetap memutuskan untuk pergi ke Taman Kelinci. Toh, biaya masuknya cukup terjangkau, berdasarkan informasi beberapa teman yang sudah lebih dahulu berkunjung ke sana, tiket masuk ke area wisata tersebut hanya Rp10.000/orang, anak dibawah lima tahun bahkan hanya dikenakan biaya Rp5.000/orang. Sementara untuk memarkirkan kendaraan roda empat hanya dikenakan biaya Rp5.000/kendaraan.

Bagian depan Taman Kelinci. | Dokumentasi Pribadi
Bagian depan Taman Kelinci. | Dokumentasi Pribadi
Sehingga, bila kami merasa tidak nyaman menghabiskan waktu di objek wisata tersebut kami tinggal pulang. Toh, harga tiket masuk yang dikenakan untuk saya dan keluarga jauh lebih terjangkau dibanding harga tiket masuk untuk satu anak ke salah satu playground langganan yang kerap kami kunjungi di pusat perbelanjaan.

Ada Kid's Outbond

Kekhawatiran saya dan suami ternyata tidak terbukti. Area Taman Kelinci penuh dengan pohon rindang yang menjulang. Sehingga, meski matahari bersinar cukup terik, cahayanya terhalang oleh daun-daun pohon. Alhasil, suasana di objek wisata yang letaknya persis di seberang Sijori Resort & Spa tersebut tetap nyaman. Suasananya sangat asri, angin juga bertiup sepoi. Membuat kami lupa, berkunjung saat matahari persis di atas kepala.

Kid's Outbound. | Dokumentasi Pribadi
Kid's Outbound. | Dokumentasi Pribadi
Terlebih saat buah hati langsung antusias berlari menikmati beragam fasilitas yang disediakan oleh pengelola. Saat sampai lokasi, anak saya langsung berlari ke areal Kid's Outbond. Ia langsung mencoba meniti kayu untuk mengetes keseimbangan, kemudian bergelayut di ban yang dicat warna-warni, setelah itu naik ke atas rumah pohon.
Ngeri juga meniti tali tanpa pengaman, meski semua baik-baik saja tidak ada insiden apapun. | Dokumentasi Pribadi
Ngeri juga meniti tali tanpa pengaman, meski semua baik-baik saja tidak ada insiden apapun. | Dokumentasi Pribadi
Saya sebenarnya sedikit ragu mengizinkan anak meniti untaian tali untuk mencapai rumah pohon yang cukup tinggi. Bukan apa-apa tidak ada tali pengaman yang direkatkan ke tubuh, tidak ada juga penjaga yang mengawasi, sehingga bila anak terpeleset dan jatuh, risiko tanggung sendiri.
Kalau mau lebih aman, naik deretan kayu ini saja untuk berfoto dengan latar belakang rumah pohon. | Dokumentasi Pribadi
Kalau mau lebih aman, naik deretan kayu ini saja untuk berfoto dengan latar belakang rumah pohon. | Dokumentasi Pribadi
Namun karena anak saya terlanjur meniti satu persatu tali tersebut, saya biarkan saja. Bila teriak-teriak khawatir, saya malah takut anak betulan jatuh. Ternyata anak saya berhasil meniti tali tersebut, tidak ada insiden apapun. Anak saya malah mencoba hingga lima kali. Bolak-balik meniti tali tersebut. Begitupula dengan anak-anak yang lain. Meski beberapa ada juga yang lebih memilih naik melalui deretan kayu yang relatif lebih mudah dan aman.

Banyak Spot Selfie

Selain Kid's Outbond pengelola juga cukup banyak menyediakan ayunan yang bisa dimainkan oleh anak. Selain itu juga menyediakan hammock berwarna-warni yang dapat digunakan pengunjung untuk bersantai. Lumayan sangat meregangkan kaki lho tiduran di atas hammock.

Bermain ayunan. | Dokumentasi Pribadi
Bermain ayunan. | Dokumentasi Pribadi
Bermain ayunan. | Dokumentasi Pribadi
Bermain ayunan. | Dokumentasi Pribadi
Terlebih buat saya yang juga membawa-bawa calon bayi berusia tujuh bulan. Turun naik bukit di Taman Kelinci tersebut lumayan menguras tenaga. Sehingga, saat tiduran santai di atas hammock, cukup membantu mengurangi rasa pegal. Terlebih kain yang berayun-ayun itu juga dipasang tidak terlalu tinggi.
Salah satu titik untuk berfoto. | Dokumentasi Pribadi
Salah satu titik untuk berfoto. | Dokumentasi Pribadi
Salah satu titik untuk berfoto. | Dokumentasi Pribadi
Salah satu titik untuk berfoto. | Dokumentasi Pribadi
Namun diantara semua, hal yang paling menarik adalah spot untuk berswafoto. Ada banyak titik yang dapat dijadikan untuk latar belakang berfoto ria, mulai dari kandang-kandang kelinci yang dibentuk sedemikian rupa --bahkan ada yang menyerupai Rumah Gadang, hingga rumah Hobbit, dan bangunan-bangunan kekinian yang sengaja dibuat oleh pengelola.

Rumah Hobbit salah satu spot favorit untuk berfoto. | Dokumentasi Pribadi
Rumah Hobbit salah satu spot favorit untuk berfoto. | Dokumentasi Pribadi
Salah satu tempat foto favorit. | Dokumentasi Pribadi
Salah satu tempat foto favorit. | Dokumentasi Pribadi
Namun karena kondisi yang berbukit-bukit, tidak semua titik saya abadikan dalam bentuk foto. Lumayan juga turun-naiknya, apalagi dalam kondisi hamil dan membawa anak berusia enam tahun. Namun bila kondisi normal, sebenarnya cukup seru juga berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Salah satu titik untuk berfoto. | Dokumentasi Pribadi
Salah satu titik untuk berfoto. | Dokumentasi Pribadi
Salah satu tempat foto favorit. Dokumentasi Pribadi
Salah satu tempat foto favorit. Dokumentasi Pribadi
Meski demi kenyamanan, usahakan mengenakan alas kaki yang nyaman dan datar. Selain itu usahakan berkunjung saat hari tidak hujan. Hal tersebut dikarenakan areal wisata masih sangat alami, masih tanah merah dan berumpak-umpak, sehingga bila hujan, terlebih mengenakan alas kaki yang berhak tinggi akan sedikit kesulitan untuk menjelajah.

Penuh Kelinci

Sesuai dengan namanya, areal wisata ini penuh dengan kelinci. Ada areal khusus yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk bercengkrama dengan kelinci. Kita dapat memberi kelinci makan, berfoto, hingga menggendong dan mengelus si binatang yang memiliki bulu-bulu lembut tersebut.

Ayo dimakan. | Dokumentasi Pribadi
Ayo dimakan. | Dokumentasi Pribadi
Pengunjung dapat membawa sayuran sendiri dari rumah, bisa bayam, kangkung hingga wortel. Namun saya pribadi lebih memilih membeli sayuran untuk makan kelinci di warung yang disediakan pengelola. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, hanya Rp5.000 per ikat.

Bermain dengan kelinci. | Dokumentasi Pribadi
Bermain dengan kelinci. | Dokumentasi Pribadi
Meski cukup banyak dikunjungi wisatawan --baik lokal maupun mancanegara, warung yang disediakan pengelola menawarkan beragam produk dengan harga terjangkau. Makanan ringan dan minuman dijual dengan harga normal. Satu botol minuman aneka rasa dengan ukuran lumayan besar ditawarkan Rp8.000/botol.

Memberi makan kelinci. | Dokumentasi Pribadi
Memberi makan kelinci. | Dokumentasi Pribadi
Namun sayangnya, tidak ada makanan berat yang ditawarkan di areal wisata. Sehingga, bila berkunjung ke objek wisata ini saya sarankan isi dulu perut penuh-penuh. Apalagi kondisi tempat wisatanya yang turun naik bukit, sehingga sudah dipastikan butuh asupan makanan yang lumayan.

Memberi makan kelinci. | Dokumentasi Pribadi
Memberi makan kelinci. | Dokumentasi Pribadi
Anak saya lumayan betah menghabiskan waktu di tempat wisata ini, apalagi banyak pengunjung lain yang berusia sebaya. Bila tidak dicereweti untuk segera pulang karena hari sudah beranjak senja, anak saya tetap masih ingin bolak-balik bermain bersama kelinci, bermain ayunan bersama teman-teman yang baru kenal, hingga bolak-balik memanfaatkan fasilitas di areal outbond. Ah, tempat ini memang sangat cocok untuk memanjakan si buah hati. Salam Kompasiana! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun