Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Alternatif "Sahur on the Road" Tetap Aman dan Lancar

4 Juni 2018   12:40 Diperbarui: 4 Juni 2018   13:15 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Selain ngabuburit, Ramadan juga identik dengan sahur on the road. Kegiatan membagikan nasi dan lauk pauk yang dikemas secara khusus untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan saat waktu sahur berlangsung. Umumnya dibagikan dengan menggunakan beberapa kendaraan yang dilakukan oleh komunitas di suatu titik jalan.

Berdasarkan beberapa referensi, kegiatan tersebut mulai marak dilakukan pada tahun 2000-an. Tujuannya sangat mulia, yakni untuk berbagi, membantu umat muslim yang kurang beruntung agar tetap bisa "mengisi perut" sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan selama satu hari penuh.

Tidak semua yang berniat berpuasa itu beruntung dapat menikmati sepiring nasi dan lauk pauk saat dinihari menjelang imsak. Ada juga yang terpaksa menguatkan diri untuk menjalankan ibadah wajib satu tahun sekali tersebut tanpa menjalankan kegiatan sunnah yang disarankan. Alasannya, karena tidak ada penganan untuk dimakan.

Oleh karena itu, menurut saya pribadi sahur on the road itu sangat bermanfaat. Terlebih diberikan langsung kepada orang yang membutuhkan di saat yang diperlukan, tanpa orang tersebut meminta. Terkadang tidak semua orang "berani" dan "mau" meminta, se-membutuhkan apapapun kondisinya. Selain karena harga diri, dalam Islam memang disarankan agar "tangan di atas, bukan di bawah".

Meski mirisnya beberapa tahun terakhir ini kegiatan sahur on the road dinodai oleh beberapa insiden, mulai dari tabrakan beruntun hingga tawuran. Sehingga, ada beberapa kota yang melarang melakukan kegiatan tersebut, beberapa hanya ada yang dibatasi, dengan aturan tertentu yang cukup ketat.

Peserta Sahur on the Road Sebaiknya Dibatasi dan Didampingi

Untuk keselamatan dan kelancaran acara, mungkin ada baiknya peserta sahur on the road dibatasi. Misalkan meski jumlah anggota suatu komunitas mencapai ratusan orang, saat membagikan penganan untuk sahur tersebut hanya dibatasi beberapa puluh orang saja untuk mewakili.

Selain itu, ada baiknya tidak setiap anggota komunitas membawa kendaraan sendiri. Akan lebih baik bila satu kendaraan digunakan oleh beberapa orang. Sehingga, bisa bergantian menyetir atau membawa kendaraan tersebut. Terlebih jam-jam menjelang sahur sangat rawan dengan serangan rasa kantuk.

Selain itu, bila pergi beramai-ramai dalam satu kendaraan, diharapkan dapat saling mengingatkan, bila ada salah satu anggota yang bertindak diluar rencana atau diluar batas yang sudah ditetapkan. Untuk mengoptimalkan hal tersebut, tentu harus dipahami dulu oleh setiap anggota aturan yang harus dipatuhi sebelum kegiatan sahur on the road dijalankan.

Bila sahur on the road diadakan oleh pihak sekolah atau kampus, ada baiknya setiap kendaraan didampingi oleh satu guru atau dosen. Bukan mendiskreditkan pelajar dan mahasiswa, namun semangat dan emosi yang meledak-ledak khawatir membuat mereka terlalu bersemangat untuk melakukan kegiatan lain diluar yang sudah direncanakan. Nah, bila didampingi guru atau dosen, diharapkan dapat "direm".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun