Begitupula dengan keluarga dan kerabat, tidak terlalu banyak yang berkunjung di kala Ramadan. Mungkin enggan juga ya, panas-panas, puasa, harus menyeberang dengan menggunakan boat. Bila tidak sangat terpaksa, sangat kangen dengan keluarga tercinta di Belakangpadang, atau memang ada keperluan yang harus disegerakan.
Kedai makan banyak yang memilih tuutp di siang hari. | Dokumentasi Pribadi
Sementara warga Belakangpadang sendiri pun saat puasa seperti itu, lebih memilih menghabiskan waktu di dalam rumah. Lagian tidak mungkin juga kan, sedang puasa nongkrong-nongkrong di warung kopi sambil ngopi
hehe, meski terlihat ada beberapa kedai kopi juga yang buka.
Malam hingga Menjelang Imsak Ramai
Saat Ramadan, kehidupan di Belakangpadang mulai menggeliat sore menjelang waktu berbuka. Apalagi di waktu tersebut sudah banyak warung makan dan penjual takjil yang menjajakan makanan mereka.Â
Penjual takjil favorit saya di Belakangpadang adalah yang disebelah Polsek Belakangpadang. Ada kedai dan gerobak-gerobak yang berjejer. Jajanan yang ditawarkan lumayan lengkap, mulai dari es hingga kue-kue.
Sebagian toko buka seperti biasa. | Dokumentasi Pribadi
Selain itu, Belakangpadang juga lebih semarak dengan lampu kerlap kerlip yang dipasang warga secara swadaya di sepanjang jalan. Ada yang berbentuk melengkung, ada yang berbentuk panjang. Lampu tersebut disusun sedemikian rupa sehingga terlihat sangat menarik.
Tahun lalu saya sempat berfoto ria, tahun ini sayang belum sempat menginap sehingga hanya sempat mengabadikan deretan lampu yang dipasang, namun belum dinyalakan. Kalau kata mertua dan beberapa kerabat, setiap malam selalu dinyalakan dan berkelap-kelip, cantik ditengah pekatnya malam.
Dokumentasi tahun lalu. | Dokumentasi Pribadi
Sementara kalau sahur suasana ramai dengan para "pejuang sahur" yang membunyikan beragam alat untuk mengingatkan umat muslim untuk segera "mengisi perut", persiapan untuk berpuasa selama satu hari penuh. Biasanya mereka berkeliling pulau dengan menggunakan sepeda motor.
Lang Lang Laut, pusat kuliner di Belakangpadang. | Dokumentasi Pribadi
Suasana Ramadan di Belakangpadang juga biasanya lebih ramai saat Ramadan di minggu-minggu akhir. Para perantau biasanya sudah banyak yang pulang ke pulau tersebut. Selain itu juga banyak pengunjung dari daerah lain. Belum lagi acara untuk mengisi hari raya, biasanya ada pawai obor hingga acara lain yang cukup menarik.
Kalau di daerah teman-teman bagaimana suasana saat Ramadan? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar. Salam Kompasiana! (*)
Setiap Ramadan selalu penuh dengan kerlap kerlip lampu seperti ini. | Dokumentasi Pribadi
Lihat Kurma Selengkapnya