Aktivitas apa sih yang seru dilakukan saat sahur. Apakah hanya sebatas memasak, kemudian makan sahur sambil menunggu imsak? Eh, jangan salah. Ada banyak kegiatan seru lho yang dapat dilakukan di waktu sahur, berikut diantaranya.
Saling Membangunkan untuk Sahur
Ini menurut saya aktivitas paling seru. Beberapa teman dan kerabat saling menelepon pada waktu menjelang sahur. Tujuannya tentu saja agar yang ditelepon tidak kebablasan tidur sehingga waktu sahur terlewat. Dulu sewaktu masih single, sering melakukan aktivitas ini bersama beberapa teman. Waktu itu perjanjiannya, siapa yang paling cepat bangun, dia yang lebih dulu menelepon, atau setidaknya missed call.
Setelah yakin yang ditelepon sudah bangun. Lalu lanjut ber-sms ria, maklum dulu belum ada aplikasi what's apps, line, dll, biasanya hanya mengobrol ringan. Membahas apa saja yang (tidak) penting. Terkadang malah lanjut bertelepon, apalagi bila ikut paket telepon murah yang ditawarkan provider saat Ramadan tiba.
Setelah menikah aktivitas ini sudah mulai berkurang. Saat awal-awal menikah masih melakukan aktivitas ini bersama beberapa keluarga. Sekalian bertukar kabar, apalagi setelah menikah saya dan suami merantau, tinggal berbeda kota, provinsi, dan pulau dari orangtua dan mertua.
Sekarang aktivitas ini sudah jarang dilakukan. Saya lebih nyaman bergantung pada jam weker untuk membangunkan sahur. Namun setelah menulis artikel ini, rasanya tidak salah juga bila dilakukan kembali. Bukan, bukan untuk saling membangunkan sahur, tapi untuk lebih kepada bertukar kabar saat menjelang sahur, mengeratkan silaturahmi antara kerabat dan keluarga. Apalagi bila aktivitas setiap keluarga cukup padat.
Menonton Sinetron Islami
Selama 11 tahun terakhir, saya selalu antusias bangun saat sahur. Bahkan saat sedang tidak berpuasa. Apa pasal? Saya suka mengikuti cerita sinetron di salah satu stasiun televisi yang ditayangkan persis saat waktu sahur hingga menjelang imsak. Sinetron tersebut pertama kali tayang sejak saya masih berstatus single. Sehingga sayang rasanya bila tidak mengikuti, meski hanya satu episode.
Namun entah mengapa sinetron tersebut tahun ini tak lagi tayang. Sinetron itu kini digantikan dengan sinetron lain yang para pemain dan penulis sekenarionya (hampir) sama. Saya tidak tahu apakah akan seru atau tidak sinetron pengganti yang baru ini karena baru tayang perdana sahur tadi. Namun semoga saja seru, agar menambah semangat di waktu sahur.
Berburu Menu Sahur
Saat awal-awal menikah saya rajin memasak, terutama saat sahur. Namun beberapa tahun terakhir ini terkadang saya mentok di menu, bingung mau memasak apa, terkadang juga tidak sempat berbelanja bahan makanan --terutama setelah pertengahan Ramadan, alhasil suka mencuri-curi waktu keluar rumah pada waktu sahur.
Awalnya takut. Sempat terpikir, aman tidak ya keluar rumah sendirian mencari penganan untuk sahur. Namun ternyata, setelah keluar dari komplek rumah, suasana ramai seperti pada waktu-waktu malam dibawah pukul 21:00 WIB. Banyak warung yang buka menawarkan beragam menu, pembeli pun mengantre. Padahal itu pukul 03:00 WIB, dinihari.
Saya sempat mengobrol dengan beberapa penjual, baik warung padang maupun ayam penyet, mereka ternyata membuka kedai dari waktu menjelang berbuka puasa hingga imsak. Namun mereka mengatakan, seringnya sebelum pukul 04:00 WIB, makanan yang dijual sudah habis.
Seru berburu makanan sahur seperti itu. Berkeliling, memilih-milih mana makanan yang akan disantap untuk sahur. Apalagi daerah tempat saya tinggal merupakan daerah kostan, sehingga cukup banyak penjual yang menawarkan menu-menu untuk sahur maupun berbuka puasa, sehingga tinggal pilih sesuai selera agar makanan yang kita santap untuk sahur tidak membosankan dan monoton.
Membuka Media Sosial hingga Membaca Artikel di Kompasiana
Sambil menyiapkan makanan untuk sahur, seru juga lho bila diselingi dengan membuka media sosial. Pada jam-jam menjelang sahur, ada banyak warga net yang aktif di sosial media. Tak hanya yang muslim, beberapa teman saya yang non muslim juga terlihat cukup aktif meng-update media sosialnya di kala sahur.
Bila sudah bosan membaca satu persatu unggahan teman-teman di media sosial, biasanya saya membuka dan membaca artikel-artikel di Kompasiana. Pada jam-jam tersebut, ternyata tak kalah banyak artikel menarik yang dipublikasikan oleh teman-teman Kompasianer. Tak hanya artikel-artikel mengenai Ramadan, namun juga artikel dengan tema lain.
Senang membaca artikel dikala sepi seperti itu. Apalagi anak saya masih tertidur pulas, sehingga tidak ada gangguan. Biasanya bocah enam tahun itu, setiap kali melihat ibunya memegang telepon selular, langsung merengek-rengek meminta pinjam, baik hanya untuk membaca artikel di bobo.id atau melihat video anak-anak melalui youtube.
Berbagi Cerita dengan Pasangan
Pada hari-hari tertentu tidak setiap hari bisa sarapan bersama dalam satu meja. Kalau pun bisa, waktu yang tersedia sudah sangat terbatas. Kesibukan membuat kita terburu-buru untuk memulai hari. Terkadang malah tidak sempat sarapan karena khawatir terlambat sampai di tempat kerja atau di tempat kita akan beraktivitas.
Ramadan ini memberikan waktu yang cukup leluasa bagi kita dan pasangan untuk memulai hari. Saat sahur, disela rasa kantuk, kita bisa saling berbagi cerita mengenai banyak hal dengan pasangan maupun dengan anak-anak. Apalagi saya biasanya membangunkan suami dan anak, minimal satu jam sebelum waktu imsak tiba. Sehingga lebih leluasa untuk mengisi perut.
Kalau teman-teman Kompasianer aktivitas seru apa yang dilakukan saat sahur? Sama juga kah dengan saya, atau memiliki aktivitas lain yang lebih seru? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar. Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H