Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Seru, Berakhir Pekan di Harris Hotel Batam

24 Maret 2018   17:58 Diperbarui: 26 Maret 2018   09:54 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batam, Kepulauan Riau, merupakan surga hotel dan resort. Ratusan hotel beragam jenis menghiasi setiap titik kota yang berbatasan langsung dengan Singapura tersebut, berderet mulai dari yang dekat pusat pemerintahan, kawasan wisata, hingga kawasan-kawasan industri.

Menariknya, bila dibandingkan dengan hotel dan resort sejenis di kota lain di Indonesia, tarif harga yang ditawarkan manajemen resort dan hotel yang ada di Kota Batam, jauh lebih terjangkau. Namun, tentu perbandingannnya harus apple to apple, membandingkan lokasi dan fasilitas dari hotel atau resort tersebut secara seimbang.

Lobby Harrris Hotel Batamcentre. | Dokuemntasi Pribadi
Lobby Harrris Hotel Batamcentre. | Dokuemntasi Pribadi
Mungkin itu makanya tak heran bila banyak juga warga lokal Batam yang kerap memanfaatkan hotel dan resort sebagai ajang untuk "melarikan diri" dari rutinitas sehari-hari. Mereka biasanya menginap satu hingga dua malam di hotel atau resort sambil memboyong keluarga kecil --menghabiskan waktu bersama, meningkatkan ikatan antar keluarga.

Saya termasuk salah satu dari mereka, meski tidak sesering beberapa teman yang kerap melakukannnya secara berkala. Saya dan keluarga melakukannnya sesekali, saat ada kesempatan, saat ada rezeki berlebih, atau saat ingin "berlibur" sejenak dari segala rutinitas berbau rumah.

Alun Alun dan Kantor Walikota Batam terlihat jelas dari kamar. | Dokumentasi Pribadi
Alun Alun dan Kantor Walikota Batam terlihat jelas dari kamar. | Dokumentasi Pribadi
Akhir pekan lalu, saya dan keluarga memilih menghabiskan akhir pekan di Harris Hotel Batamcentre. Hotel tersebut kami pilih karena hampir setiap hari kami lewati. Saya dan suami juga entah sudah berapa kali berkunjung, baik untuk menghadiri acara kantor, acara komunitas, hingga "reunain singkat" dengan beberapa teman lama yang satu daerah asal dan kebetulan sedang berkunjung ke Batam.

Namun, meski sudah beberapa kali berkunjung, kami belum sekalipun merasakan menginap di hotel bernuansa oranye tersebut. Itu makanya saat ada kesempatan, kami memutuskan untuk menginap di sana. Sekadar menuntaskan rasa penasaran menikmati beragam fasilitas hotel tersebut.

Pelabuhan Internasional yang persis di samping hotel. Pelabuhan ini terhubung secara langsung ke salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Batam. | Dokumentasi Pribadi
Pelabuhan Internasional yang persis di samping hotel. Pelabuhan ini terhubung secara langsung ke salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Batam. | Dokumentasi Pribadi
Berada di Pusat Kota

Harris Hotel Batamcentre berada di tengah kota. Hotel yang memiliki 168 kamar tersebut berada di sekitar lokasi pusat pemerintahan Kota Batam. Lokasinya persis di seberang Kantor Walikota Batam, samping Kantor BP Batam dan Pelabuhan Internasional Batamcentre --yang jadi favorit wisatawan untuk menyebrang dari Batam ke Singapura, Batam ke Malaysia, dan sebaliknya.

Saat menginap di sana saya sempat berpikir, enak juga ya kalau mau ke Singapura atau Malaysia pagi-pagi banget, tapi malas rempong dari rumah, menginap di Harris Hotel Batamcentre. Sehabis sarapan --yang sudah tersedia sejak pukul 06:00 WIB, tinggal jalan kaki santai saja ke sebelah. Tak perlu buru-buru, apalagi buat saya yang kerap berangkat mepet-mepet waktu.

Ternyata lumayan banyak yang melakukan hal seperti itu, terutama wisatawan dari luar kota. Menurut Cluster Marketing Communication Manager Harris Batam, Dilla Bachmid, yang tidak sengaja bertemu saat saya menemani anak mengikuti kelas Junior Chef di sekitar lobby hotel, tidak sedikit tamu-tamu dari luar Batam yang sengaja menginap di Harris Batamcentre saat berniat akan berwisata ke Singapura.

Umumnya mereka datang berombongan, mulai dari rombongan keluarga hingga komunitas. Mereka biasanya melakukan one day trip ke Singapura. Berangkat sebelum matahari terbit, dan pulang menjelang tengah malam. Pergi dengan menggunakan first ferry, dan pulang dengan menggunakan last ferry.

Sisi lainnnya, persis bersebelahan dengan Kantor BP Batam. Terlihat ada tenda-tenda, saat kami menginap kebetulan sedang berlangsung car free night yang secara berkala diadakan oleh BP Batam, sehingga saat menginap dapat melipir sebentar ke lokasi acara. | Dokumentasi Pribadi
Sisi lainnnya, persis bersebelahan dengan Kantor BP Batam. Terlihat ada tenda-tenda, saat kami menginap kebetulan sedang berlangsung car free night yang secara berkala diadakan oleh BP Batam, sehingga saat menginap dapat melipir sebentar ke lokasi acara. | Dokumentasi Pribadi
Para wisatawan tersebut umumnya enggan menginap di Singapura dan lebih memilih menginap di Batam. Pertimbangannnya tentu saja harga hotel yang jauh lebih terjangkau. Dengan budget yang sama, bila di Singapura hanya bisa menginap di hotel kelas melati, di Batam bisa mendapatkan hotel berbintang.

Apalagi, Dilla menambahkan, para wisatawan tersebut juga umumnya cukup puas berkeliling Singapura selama satu hari, sisanya melanjutkan wisata di Batam. Sekadar mencari oleh-oleh di sekitar Nagoya, berkunjung ke Jembatan Barelang, hingga mencoba beragam water sport yang banyak disediakan pengelola di pulau-pulau kecil sekitar.

Bersebrangan langsung juga dengan salah satu mall terbesar di Kota Batam. | Dokumentasi Pribadi
Bersebrangan langsung juga dengan salah satu mall terbesar di Kota Batam. | Dokumentasi Pribadi
Seberang Pusat Perbelanjaan dan Alun Alun Engku Putri

Awalnya saya tidak berharap banyak dapat lebih memanjakan anak di Harris Hotel Batamcentre. Setelah beberapa kali berkunjung, saya tidak menemukan kids club yang dapat dimanfaatkan tamu anak untuk bermain. Hotel tersebut hanya menyediakan satu kolam renang yang cukup luas, namun minim fasilitas anak. Selain itu lumayan dalam, kedalamannya mencapai satu hingga 1,15 meter.

Berkesempatan bertemu Cepot dan Dawala. | Dokumentasi Pribadi
Berkesempatan bertemu Cepot dan Dawala. | Dokumentasi Pribadi
Itu makanya sebelum berangkat menginap, saya dan suami sudah siap-siap memboyong sepeda dan sepatu roda. Bila anak saya bosan hanya tiduran dikamar sambil menonton kartun, atau menolak berenang karena takut kolamnya terlalu dalam, saya tinggal melipir ke Alun Alun Engku Putri. Terlebih setiap akhir pekan di sana cukup ramai pengunjung.

Fasilitas kolam renang. | Dokumentasi Pribadi
Fasilitas kolam renang. | Dokumentasi Pribadi
Setelah itu, kami bisa berwisata kuliner di Mega Mall yang menyediakan beragam makanan khas nusantara maupun mancanegara. Bila masih bosan juga, dapat mampir ke playground mall tersebut, setelah itu marathon menonton beragam film di bioskop hingga tengah malam tiba.

Tidak disediakan bath tub, karena untuk kelangsungan air di masa depan yang lebih lama. Suka deh dengan kata-kata dibalik pintu kamar mandinya, yang mengajak tamu agar lebih peduli dengan keberlangsungan air bersih. | Dokumentasi Pribadi
Tidak disediakan bath tub, karena untuk kelangsungan air di masa depan yang lebih lama. Suka deh dengan kata-kata dibalik pintu kamar mandinya, yang mengajak tamu agar lebih peduli dengan keberlangsungan air bersih. | Dokumentasi Pribadi
Namun kekhawatiran saya tidak sampai terjadi. Anak saya sangat menikmati beragam fasilitas yang disediakan Harris Hotel Batamcentre. Saat baru sampai, pantatnya seolah "dipaku", tak mau beranjak sambil matanya sangat awas memperhatikan beragam "suguhan" yang ditawarkan si kotak ajaib, televisi. Bila tidak diiming-imingi untuk berenang, mungkin seharian kami hanya duduk diatas kasur empuk sambil menonton.

Fasilitas kolam renang. | Dokumentasi Pribadi
Fasilitas kolam renang. | Dokumentasi Pribadi
Saya mengajak anak berenang saat hari menjelang Magrib. Sengaja. Pertama, agar tidak terlalu panas, kedua khawatir baru "nyemplung" anak saya sudah minta udahan karena kolamnya lumayan dalam. Maklum, anak saya biasa berenang di kolam anak-anak yang kedalamannya hanya 50 sentimeter.

Kamar lumayan nyaman dan luas. | Dokumentasi Pribadi
Kamar lumayan nyaman dan luas. | Dokumentasi Pribadi
Namun saya lupa, anak saya sudah beranjak besar. Meski masih duduk di bangku TK, tingginya sudah sekitar 130 sentimeter. Sehingga, saat berenang di kolam sedalam satu meter, dengan bantuan pelampung lagi, dia malah lumayan menikmati. Apalagi saat itu ada beberapa anak dari Singapura yang juga asik berenang. Sehingga, sambil berenang anak saya sekalian berkenalan dengan anak-anak itu.

Belajar membuat pizza. | Dokumentasi Pribadi
Belajar membuat pizza. | Dokumentasi Pribadi
Ada Kelas Junior Chef

Anak saya semakin senang menghabiskan waktu di Harris Hotel Batamcentre karena ternyata di hotel tersebut juga menyediakan kelas Junior Chef bagi anak-anak. Pendaftarannnya hanya Rp100.000/anak. Fasilitas yang didapat adalah belajar membuat dua jenis makanan, jenisnya dapat kita pilih, mulai dari pizza, sandwich, sushi, muffin, nugget, mini burger, donut, hingga cupcake. Saat itu kami memilih membuat nugget dan pizza.

Belajar membuat nugget. | Dokumentasi Pribadi
Belajar membuat nugget. | Dokumentasi Pribadi
Menariknya, sebelum membuat makanan cepat saji tersebut, anak-anak diajak untuk menggambar terlebih dahulu. Pensil dan kertas gambar yang lumayan besar disiapkan Harrris. Waktu itu, anak saya diajari menggambar ayam jago yang sedang berkokok dengan latar belakang pohon dan aneka rerumputan.

Sehabis ikut kelas dapat sertifikat. | Dokumentasi Pribadi
Sehabis ikut kelas dapat sertifikat. | Dokumentasi Pribadi
Setelah menggambar dan mencecap makanan yang dibuat, anak-anak diajak berenang. Namun khusus untuk kelas ini harus didampingi orangtua masing-masing. Pasalnya tidak ada satupun pendamping dari Harrris Batamcentre. Team Harris hanya mendampingi saat menggambar dan membuat kue atau makanan.

Walaupun penuh pengunjung, tetap nyaman. | Dokumentasi Pribadi
Walaupun penuh pengunjung, tetap nyaman. | Dokumentasi Pribadi
Selain itu, bila ingin mengikuti kelas ini, harus menggalang teman, setidaknya lima orang anak. Tidak bisa hanya sendiri, atau dua anak. Selain itu, harus mendaftar setidaknya satu hari sebelum jadwal pelaksanaan. Saran saya, bila menginap beramai-ramai, apalagi bila membawa beberapa anak, saat check in bisa langsung mendaftar, sehingga esok harinya bisa langsung ikut kelas Junior Chef. Oiya, kelas Junior Chef tidak melulu bagi yang menginap, bisa juga buat yang hanya ingin mengikuti kelas tersebut. Biaya per anak tetap sama Rp100.000.

Live cooking. | Dokumentasi Pribadi
Live cooking. | Dokumentasi Pribadi
Sarapan dengan Makanan Sehat dan Nikmat

Satu hal yang sangat saya sukai bila mencicip aneka makanan di Harris Hotel Batamcentre adalah jenisnya yang beragam. Saat sarapan, hotel tersebut tak hanya menyediakan makanan-makanan berat berupa nasi, daging, ikan, seafood, dan roti, namun juga jajanan-jajanan tradisional, mulai dari bakso, somay, bubur, kue, jamu, hingga karedok.

Ada karedok. | Dokumentasi Pribadi
Ada karedok. | Dokumentasi Pribadi
Beberapa jajanan bahkan ada yang dimasak dan diracik langsung saat pengunjung akan mencicip, sehingga rasanya benar-benar fresh. Tim Harris selalu sigap membantu para pengunjung, terutama untuk makanan-makanan yang memang harus dibantu diracik terlebih dahulu, seperti bakso.

Deretan botol yang disepeda itu adalah jamu. | Dokumentasi Pribadi
Deretan botol yang disepeda itu adalah jamu. | Dokumentasi Pribadi
Menariknya, makanan-makanan yang di sajikan di Harrris Hotel Batamcentre sangat sehat, dibuat tanpa MSG. Meski demikian rasanya jangan diragukan, endess. Makanan-makanan yang disajikan tetap juara. Itu juga mungkin yang menjadi alasan mengapa Harris Batamcentre laris dijadikan tempat-tempat acara perusahaan, selain berada di pusat kota, dan mudah diakses, makanannya enak, tidak asal cantik di tampilan.

Aneka kue menggugah selera. | Dokumentasi Pribadi
Aneka kue menggugah selera. | Dokumentasi Pribadi
Weekend kapan jadi ingin menginap lagi di Harrris Hotel Batamcentre, atau mungkin nanti mencoba di Harrris yang baru di sekitar Barelang. Apakah teman-teman Kompasianer juga suka berakhir pekan di hotel-hotel dalam kota? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar. Salam Kompasiana! (*)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun