Sisi lainnnya, persis bersebelahan dengan Kantor BP Batam. Terlihat ada tenda-tenda, saat kami menginap kebetulan sedang berlangsung car free night yang secara berkala diadakan oleh BP Batam, sehingga saat menginap dapat melipir sebentar ke lokasi acara. | Dokumentasi Pribadi
Para wisatawan tersebut umumnya enggan menginap di Singapura dan lebih memilih menginap di Batam. Pertimbangannnya tentu saja harga hotel yang jauh lebih terjangkau. Dengan
budget yang sama, bila di Singapura hanya bisa menginap di hotel kelas melati, di Batam bisa mendapatkan hotel berbintang.
Apalagi, Dilla menambahkan, para wisatawan tersebut juga umumnya cukup puas berkeliling Singapura selama satu hari, sisanya melanjutkan wisata di Batam. Sekadar mencari oleh-oleh di sekitar Nagoya, berkunjung ke Jembatan Barelang, hingga mencoba beragam water sport yang banyak disediakan pengelola di pulau-pulau kecil sekitar.
Bersebrangan langsung juga dengan salah satu mall terbesar di Kota Batam. | Dokumentasi Pribadi
Seberang Pusat Perbelanjaan dan Alun Alun Engku Putri Awalnya saya tidak berharap banyak dapat lebih memanjakan anak di Harris Hotel Batamcentre. Setelah beberapa kali berkunjung, saya tidak menemukan kids club yang dapat dimanfaatkan tamu anak untuk bermain. Hotel tersebut hanya menyediakan satu kolam renang yang cukup luas, namun minim fasilitas anak. Selain itu lumayan dalam, kedalamannya mencapai satu hingga 1,15 meter.
Berkesempatan bertemu Cepot dan Dawala. | Dokumentasi Pribadi
Itu makanya sebelum berangkat menginap, saya dan suami sudah siap-siap memboyong sepeda dan sepatu roda. Bila anak saya bosan hanya tiduran dikamar sambil menonton kartun, atau menolak berenang karena takut kolamnya terlalu dalam, saya tinggal melipir ke Alun Alun Engku Putri. Terlebih setiap akhir pekan di sana cukup ramai pengunjung.
Fasilitas kolam renang. | Dokumentasi Pribadi
Setelah itu, kami bisa berwisata kuliner di Mega Mall yang menyediakan beragam makanan khas nusantara maupun mancanegara. Bila masih bosan juga, dapat mampir ke
playground mall tersebut, setelah itu marathon menonton beragam film di bioskop hingga tengah malam tiba.
Tidak disediakan bath tub, karena untuk kelangsungan air di masa depan yang lebih lama. Suka deh dengan kata-kata dibalik pintu kamar mandinya, yang mengajak tamu agar lebih peduli dengan keberlangsungan air bersih. | Dokumentasi Pribadi
Namun kekhawatiran saya tidak sampai terjadi. Anak saya sangat menikmati beragam fasilitas yang disediakan Harris Hotel Batamcentre. Saat baru sampai, pantatnya seolah "dipaku", tak mau beranjak sambil matanya sangat awas memperhatikan beragam "suguhan" yang ditawarkan si kotak ajaib, televisi. Bila tidak diiming-imingi untuk berenang, mungkin seharian kami hanya duduk diatas kasur empuk sambil menonton.
Fasilitas kolam renang. | Dokumentasi Pribadi
Saya mengajak anak berenang saat hari menjelang Magrib. Sengaja. Pertama, agar tidak terlalu panas, kedua khawatir baru "nyemplung" anak saya sudah minta udahan karena kolamnya lumayan dalam. Maklum, anak saya biasa berenang di kolam anak-anak yang kedalamannya hanya 50 sentimeter.
Kamar lumayan nyaman dan luas. | Dokumentasi Pribadi
Namun saya lupa, anak saya sudah beranjak besar. Meski masih duduk di bangku TK, tingginya sudah sekitar 130 sentimeter. Sehingga, saat berenang di kolam sedalam satu meter, dengan bantuan pelampung lagi, dia malah lumayan menikmati. Apalagi saat itu ada beberapa anak dari Singapura yang juga asik berenang. Sehingga, sambil berenang anak saya sekalian berkenalan dengan anak-anak itu.
Belajar membuat pizza. | Dokumentasi Pribadi
Ada Kelas Junior ChefAnak saya semakin senang menghabiskan waktu di Harris Hotel Batamcentre karena ternyata di hotel tersebut juga menyediakan kelas Junior Chef bagi anak-anak. Pendaftarannnya hanya Rp100.000/anak. Fasilitas yang didapat adalah belajar membuat dua jenis makanan, jenisnya dapat kita pilih, mulai dari pizza, sandwich, sushi, muffin, nugget, mini burger, donut, hingga cupcake. Saat itu kami memilih membuat nugget dan pizza.
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya