Bila dibandingkan dengan pantai-pantai lain di sekitar Barelang, Pantai Melayu sepertinya yang paling "ramah" wisatawan. Hampir di setiap titik pengelola menyediakan bale-bale yang dapat disewa oleh pengunjung. Ukuran bale-bale tersebut bervariasi, mulai dari yang kecil hingga yang berbentuk seperti rumah terbuka, saking besarnya.
Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu. Tergantung dari besar kecilnya bale-bale yang disewa. Namun bila cuaca bersahabat, saya malah menyarankan pengunjung menyewa tikar saja. Duduk di bawah pohon sambil menikmati hamparan laut terasa lebih nikmat. Apalagi harga sewa satu tikar hanya Rp15.000 tanpa batasan waktu. Biasanya dapat dipinjam sepuasnya hingga kita pulang.
Satu hal yang menarik di Pantai Melayu adalah harga jajanan yang terjangkau. Tidak akan ada drama pengunjung yang "digetok" penjual di sekitar area wisata. Hal tersebut dikarenakan ada koordinator yang mengawasi harga yang ditawarkan setiap pedagang di kawasan pantai tersebut. Mungkin itu juga makanya, pengunjung lebih banyak yang jajan dan menikmati aneka makanan yang dijual pedagang di sekitar pantai. Saya salah satunya.
Alhasil saya hanya berani melirik-lirik. Mau membeli tapi kasihan pada enam boks nasi yang sudah terlanjur saya pesan untuk suami, anak dan saya. Apalagi satu orang dipesankan dua boks, bila tidak dimakan mubazir. Alhasil saya hanya berani membeli makanan-makanan ringan seperti bakso bakar, rujak, hingga es krim yang harganya hanya berkisar Rp5.000 hingga Rp10.000.
Selain menawarkan aneka kuliner, pengelola Pantai Melayu juga menawarkan beberapa permainan air, mulai dari menikmati areal pantai dengan berkeliling menggunakan perahu hingga memompa keberanian pengunjung dengan menggunakan banana boat. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, tak lebih dari Rp25.000/orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H