Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Merokok Sambil Berkendara Sebaiknya Dilarang

3 Maret 2018   15:45 Diperbarui: 3 Maret 2018   15:51 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diambil dari liputan6.com

Bila ada larangan merokok saat berkendara, saya termasuk salah satu orang pertama yang akan menyatakan setuju. Bukan apa-apa, saya sempat beberapa kali mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan saat berpapasan dengan pengendara yang sedang asik menghisap rokok.

Debu Rokok Berterbangan

Saat sedang merokok pengendara mobil biasanya membuka kaca. Kala menikmati gumpalan asap, rokok yang ia hisap biasanya dipegang dengan tangan yang lebih dekat dengan jendela mobil. Tujuannnya tentu saja agar asap dan abu rokok tidak sepenuhnya masuk ke dalam mobil.

Namun perilaku tersebut justru merugikan pengendara lain, khususnya pengendara roda dua. Tak jarang abu dari rokok tersebut berterbangan mengenai badan kita. Malah beberapa kali masuk ke mata. Apalagi bila jarak kendaraan tersebut tidak terlalu jauh --mobil yang dikendarai si perokok hanya berjarak beberapa sentimeter dari si pengendara motor.

Asap Rokok Sangat Mengganggu

Saya sering mengalami situasi ini. Biasanya pagi hari saat lampu merah. Apalagi salah satu lampu merah di perempatan Kota Batam, Kepulauan Riau, lumayan lama durasinya. Bisa lebih dari lima menit. Biasanya saat lampu merah sedang berlangsung, pengendara roda dua menyalakan rokok. Mereka seolah senang diberi kesempatan "rehat" sejenak.

Biasanya yang merokok tidak hanya satu pengendara, ada dua hingga tiga pengendara. Alhasil udara pagi yang seharusnya segar, terpolusi oleh asap rokok yang lumayan membuat pening. Terkadang bila masih memungkinkan, saya memundurkan motor yang dikendarai agar sedikit lebih jauh dari si perokok tersebut. Atau pindah ke barisan lain. Namun bila sudah terlanjur, terpaksa harus menutup hidung rapat-rapat dengan juntaian jilbab.

Membuang Puntung Rokok Sembarangan

Ini juga salah satu yang sering membuat hati sedikit kesal. Setelah puas merokok atau lampu lalu lintas berubah warna, puntung tersebut dibuang begitu saja ke jalan. Terkadang dengan api yang masih berwarna merah. Mbok ya kenapa tidak dimatikan dulu, atau disimpan dibagian depan motor yang pasti cukup untuk beberapa puntung rokok, nanti setelah sampai ditujuan cari tempat sampah, lalu buang.

Berkendara Terlalu Santai, Namun Ogah Disalip

Merokok sepertinya membuat si pengendara lebih santai, lebih menikmati perjalanan. Namun sayangnya malah terlalu santai. Sehingga, mengganggu pengendara lain. Apalagi bila jalan sempit, tidak dapat dilalui oleh dua kendaraan roda empat sekaligus secara spontan. Bila salah satu mau menyalip, yang depan harus sedikit lebih bergeser ke arah kiri.

Nah masalahnya terkadang ada juga pengendara yang egois. Jalanan kosong melompong, namun kita harus berkendara lebih lambat hanya karena ia ingin santai-santai sambil menikmati sebatang rokok. Ada juga sih beberapa yang baik dan mempersilakan duluan, namun tak sedikit juga yang malah tak terima saat mau disalip.

Jadi menurut saya pribadi, merokok sambil berkendara sebaiknya dilarang, kalaupun tidak dilarang setidaknya dibatasi agar tidak merugikan pengendara lain. Salam Kompasiana! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun