Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menulis Itu seperti Memasak

3 Maret 2018   14:17 Diperbarui: 5 Maret 2018   02:14 2094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahan Semakin Lengkap, Rasa Semakin Lezat

Untuk mendapatkan hasil yang baik, saat akan menulis maupun memasak kita harus mendapatkan bahan-bahan yang lengkap. Sejago apapun si koki, bila tidak ada garam saat akan memasak, tetap saja masakannya akan terasa tidak enak. Begitu pula dengan penulis, bila tidak ada informasi utama yang akan disajikan, sejago apapun ia menulis tidak akan mampu membuat karya yang baik. 

Oleh karena itu, sebelum memulai menulis ayo cari bahan sebanyak-banyaknya sebagai referensi. Semakin lengkap bahan tulisan, karya yang dihasilkan akan semakin baik.

Bahan Sama, Hasil Berbeda

Sama seperti memasak, meski bahan dan alat memasak yang digunakan sama, hasil olahan setiap koki pasti berbeda. Begitu pula dengan tulisan. Meski mendapat informasi dari narasumber yang sama, hasil tulisan dari setiap penulis pasti berbeda. Baik dari sudut pandang maupun gaya tulisan yang ditampilkan.

Harus Terus Belajar

Persamaan lain antara menulis dan memasak adalah harus terus belajar sepanjang waktu. Hal tersebut dikarenakan selalu ada hal baru dalam dunia menulis maupun memasak. Bila kita tidak mau belajar karena sudah merasa ahli dalam bidang tersebut, siap-siap kita jauh tertinggal.

Salah satu hal baru yang harus kita ikuti dalam dunia tulis menulis adalah diksi. Setiap waktu selalu ada kosa kata baru. Baik kosa kata yang memang diciptakan baru untuk menggambarkan sesuatu, maupun kosa kata baru hasil terjemahan dari bahasa asing lain --misalkanuploadmenjadi unggah, downloadmenjadi unduh, atau bullyingmenjadi perundungan.

Ah, sebenarnya tidak hanya dalam hal menulis dan memasak kita harus terus belajar, dalam hal lain juga. Setuju? Salam Kompasiana! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun