Jembatan Barelang merupakan landmark paling terkenal di Batam, Kepulauan Riau. Saking populernya jembatan tersebut, sampai-sampai muncul istilah, siapapun yang berkunjung ke Batam, tetapi tidak mengabadikan diri di jembatan tersebut, kunjungannya tersebut belum afdol.
Namun mungkin tidak begitu banyak yang tahu, Jembatan Barelang bukanlah nama resmi dari titian yang menghubungkan pulau terbesar di Kota Batam dengan pulau sekitar yang berukuran lebih kecil. Ada nama-nama resmi yang disematkan untuk jembatan tersebut.
Entah siapa yang memulai menyebut jembatan yang dibuat dengan kabel-kabel menjuntai mirip Golden Gate Bridge di San Fransisco tersebut dengan Jembatan Barelang. Padahal, Barelang sebenarnya hanyalah sebuah akronim dari Batam, Rempang, Galang. Tiga pulau terbesar yang ada di Kota Batam yang dihubungkan oleh enam jembatan.
Jembatan Tengku Fisabilillah
Nama resmi Jembatan Barelang adalah Jembatan Tengku Fisabilillah. Jembatan ini merupakan jembatan pertama yang menghubungkan Pulau Batam dengan pulau-pulau kecil sekitar. Selain menyebut jembatan ini Jembatan Barelang, masyarakat juga umumnya menyebut jembatan tersebut dengan nama Jembatan Satu.
Jembatan Tengku Fisabilillah dijadikan ikon paling terkenal di Batam. Coba tengok kaos dan oleh-oleh khas Batam, pasti tidak ada yang tidak mencantumkan gambar dari jembatan ini. Jembatan Tengku Fisabilillah memang unik, desain dari jembatan tersebut jauh berbeda dari lima jembatan lain yang dibangun Otorita Batam/BP Batam.
Bila lima jembatan lain dibangun seperti umummnya jembatan-jembatan di kota besar lain di Indonesia, Jembatan Tengku Fisabilillah dibangun lebih artistik. Sekali lirik langsung terlihat kemewahan dan kekokohan dari jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton tersebut.
Itu makanya tak heran, hampir setiap waktu, jembatan yang memiliki tinggi 38 meter, bentang 350 meter, dan panjang 642 meter tersebut selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan nusantara, turis mancanegara, hingga masyarakat Batam sendiri. Apalagi di sekitar jembatan tersebut banyak kelong-kelong yang menawarkan masakan lezat khas daerah pesisir. Belum lagi ada tempat khusus yang disediakan pemerintah agar pengunjung lebih mudah untuk berselfie ria.
Jembatan Nara Singa II
Masyarakat Batam umumnya menyebut jembatan ini, Jembatan II. Padahal nama resmi dari jembatan yang menghubungkan Pulau Tonton dengan Pulau Nipah ini adalah Jembatan Nara Singa II. Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang kedua di Batam, setelah Jembatan Tengku Fisabilillah. Jembatan ini memiliki panjang 420 meter, dengan bentang 160 meter dan tinggi 15 meter.
Jembatan Raja Ali Haji
Masyarakat Batam umumnya menyebut jembatan ini, Jembatan III. Padahal nama resmi dari jembatan yang menghubungkan Pulau Nipah dengan Pulau Setoko ini adalah Jembatan Raja Ali Haji. Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang kelima di Batam yang dibangun Otorita Batam/BP Batam. Jembatan ini memiliki panjang 270 meter, dengan bentang 45 meter dan tinggi 15 meter.
Jembatan Sultan Zainal Abidin
Masyarakat Batam umumnya menyebut jembatan ini, Jembatan IV. Padahal nama resmi dari jembatan yang menghubungkan Pulau Setoko dengan Pulau Rempang ini adalah Jembatan Sultan Zainal Abidin. Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang keempat di Batam yang dibangun Otorita Batam/BP Batam. Jembatan ini memiliki panjang 365 meter, dengan bentang 145 meter dan tinggi 16,5 meter.
Jembatan Tuanku Tambusai
Masyarakat Batam umumnya menyebut jembatan ini, Jembatan V. Padahal nama resmi dari jembatan yang menghubungkan Pulau Rempang dengan Pulau Galang ini adalah Jembatan Tuanku Tambusai. Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang ketiga di Batam Jembatan Tengku Fisabilillah dan Jembatan Nara Singa II. Jembatan ini memiliki panjang 385 meter, dengan bentang 245 meter dan tinggi 31 meter.
Jembatan Raja Kecil
Masyarakat Batam umumnya menyebut jembatan ini, Jembatan VI. Padahal nama resmi dari jembatan yang menghubungkan Pulau Galang dengan Pulau Galang Baru ini adalah Jembatan Raja Kecil. Jembatan terujung di Kota Batam ini memiliki panjang 180 meter, dengan bentang 45 meter dan tinggi 9,5 meter.
Jadi sekarang sudah tahu kan nama-nama resmi dari setiap jembatan-jembatan tersebut? Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H