Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Begini Meriahnya, Saat Batam Menggelar Festival Budaya

18 Desember 2017   12:03 Diperbarui: 18 Desember 2017   12:13 1880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada bazar aneka produk. | Dokumentasi Pribadi

Satu hal yang menarik pada bazar tersebut, ada satu stand yang diisi oleh salah satu barbershop ternama di Kota Batam. Stand tersebut dilengkapi cermin besar, lengkap dengan aneka gunting dan alat cukur rambut. Satu lagi yang tak ketinggalan adalah kep kain penutup badan agar guntingan-guntingan rambut tak mengenai pakaian.

Ada barbershop ditengah bazar. | Dokumentasi Pribadi
Ada barbershop ditengah bazar. | Dokumentasi Pribadi
Saat saya berkunjung ke stand tersebut, ada satu orang yang rambutnya sedang dipangkas oleh si petugas. Awalnya saya mengira itu "model" yang memang disediakan oleh pihak barbershop. Hanya sebagai contoh bagaimana barbershop itu memperlakukan pelanggan. Namun setelah mengobrol ternyata itu pengunjung yang memang sedang betulan dipangkas rambutnya.

Pemangkas rambut tersebut mengatakan, pangkas rambut yang ia kelola baru pertama kali ikut bazar seperti itu. Sebelumnya, memangkas rambut hanya di barbershop, tidak pernah diluar ruangan seperti itu, apalagi di sebuah bazar. Namun melihat antusiasme pengunjung, ia mengatakan bukan tidak mungkin ke depan akan ikut rutin meramaikan bazar.

Ada panggung kecil untuk bernyanyi. | Dokumentasi Pribadi
Ada panggung kecil untuk bernyanyi. | Dokumentasi Pribadi
Selain karnaval dan parade beragam kebudayaan, acara yang didukung Pemerintah Kota Batam dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tersebut juga menampilkan atraksi modern di malam hari, mulai dari free juggling, fire dance, brazillian dance, bally dance hingga mengundang DJ asal Rusia Daria Potapova dan artis dangdut nasional Iyeth Bustami. Sayang untuk acara malam hari saya berhalangan ikut.

Salah satu peserta karnaval. | Dokumentasi Wildan Arief
Salah satu peserta karnaval. | Dokumentasi Wildan Arief
Akan Rutin Diadakan untuk Dongkrak Wisatawan

Saat sambutan, Ketua BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, akan rutin mengadakan acara karnaval dan parade kebudayaan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan Batam di waktu-waktu mendatang. Apalagi saat ini kondisi ekonomi Batam sedang terpuruk. Festival kebudayaan tersebut diharapkan dapat mendongkar PAD dan menggairahkan kembali perekonomian di Kota Batam.

Saat pembukaan karnaval. | Dokumentasi Wildan Arief
Saat pembukaan karnaval. | Dokumentasi Wildan Arief
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, saat sambutan bahkan mengusulkan agar Batam menggelar festival budaya yang lebih besar lagi untuk menarik lebih banyak wisatawan. Bila perlu, dijadikan sebagai lokasi untuk pemilihan beauty pageant.

Panggung utama yang padat pengunjung.| Dokumentasi Sazani
Panggung utama yang padat pengunjung.| Dokumentasi Sazani
Saat festival berlangsung, memang tidak sedikit wisawatan negeri tetangga yang terlihat ikut menonton dan mengabadikan momen tersebut. Selain itu, tak sedikit dari mereka juga yang mampir ke stand-stand bazar untuk membeli aneka pernak-pernik dan jajanan ringan yang ditawarkan.

Sang artis dangdut. | Dokumentasi Sazani
Sang artis dangdut. | Dokumentasi Sazani
Ah, semoga event-event menarik nan edukatif seperti itu rutin diadakan di Batam. Apalagi Batam merupakan wilayah perbatasan yang kerap dikunjungi wisatawan mancanegara, sehingga bisa sekalian untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke negera tetangga. Bila tidak setiap bulan, mungkin setidaknya satu tahun sekali saat Batam berulang tahun. Salam Meriah. Salam Kompasiana! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun