Suasana Jalan Imam Bonjol, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, terlihat sedikit berbeda. Jalan raya di wilayah Nagoya tersebut biasanya hanya dipadati kendaraan roda empat dan roda dua, namun Sabtu (16/12) lalu, dipadati peserta "BP Batam International Culture Carnival".
Para peserta kegiatan tersebut berlenggak-lenggok membawakan beragam kostum menarik dan unik. Ada juga yang menampilkan atraksi kesenaian tradisional yang khas. Beberapa ada yang mengisi acara dipanggung kecil dengan membawakan lagu-lagu hits yang memanjakan indera pendengaran pengunjung.
Saat parade kostum-kostum unik, akses penonton memang tidak terlalu dibatasi. Apalagi para pengunjung juga cukup tertib. Meski menyemut dan bergerombol, mereka cukup sigap memberi jalan para peserta "BP Batam International Culture Carnival" sehingga tidak sampai mengganggu pelaksanaan acara.
Apalagi atraksi yang ditampilkan setiap peserta juga semakin sore semakin menarik. Atraksi kesenian tradisional tidak hanya didominasi oleh satu wilayah, namun variatif dari berbagai daerah, mulai dari Rentak Melayu, Gending Sriwijaya, Tari Dayak, Ogoh Ogoh Bali, Topeng Ireng, Reog Ponorogo, Â Tari Piring, Barong Mustiko Joyo, hingga Kereta Kencana Krisna.
Selain si pengisi acara karnaval cukup interaktif, panitia juga selalu membacakan narasi dari setiap pertunjukan yang ditampilkan. Sehingga, pengunjung tak hanya berdecak kagum dengan aksi yang ditampilkan, namun juga terkesan dengan filosofi dari setiap pertunjukan tersebut.
Selain karnaval, acara yang dihelat BP Batam dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Asosiasi Karnaval Indonesia (Akari) Kepulauan Riau tersebut juga menawarkan aneka produk menarik dari masyarakat Batam. Ada jajanan-jajanan khas dari beberapa daerah, ada produk snorkeling/diving, tanaman, kopi yang dijual Paguyuban Sugeng Kota Batam, hingga aneka aksesories dan pakaian.