Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mencicipi Olahan Laut Khas Melayu Sambil "Mengintip" Singapura

23 November 2017   11:33 Diperbarui: 23 November 2017   21:53 5525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelong di Tiban Mentarau yang menawarkan aneka masakan laut khas Melayu. | Dokumentasi Pribadi

Harga penganan yang menurut saya lumayan tinggi adalah kepiting saus pedas, harga per kilonya Rp110.000. Namun bila dibandingkan rasa yang ditawarkan, harga tersebut cukup sesuai. Apalagi harga kepiting mentah juga tidak murah. Sehingga, wajar bila ditawarkan dengan harga tersebut.

Cumi tinta hitam yang menjadi andalan Kedai Arjam. | Dokumentasi Pribadi
Cumi tinta hitam yang menjadi andalan Kedai Arjam. | Dokumentasi Pribadi
Namun di antara semua makanan yang kami pesan, saya sangat menyukai masakan bawal asam pedas. Saya yang tidak terlalu suka masakan berbau ikan, sampai berkali-kali tambah. Rasa gurih, pedas, dan asinnya pas. Begitupula dengan masakan kangkungnya, juara. Kangkungnya diberi terasi dan cabai, sehingga ingin memesan berkali-kali hehe.

Menurut salah satu pekerja, masakan andalan lain di kelong tersebut adalah sotong hitam dan udang nestum. Namun karena beberapa hari sebelumnya saya mendapat limpahan udang dan sotong yang lumayan banyak dari mertua, saat itu kami tidak memesan kedua jenis makanan itu. Ah, lain waktu saat mampir lagi ke kelong tersebut wajib dicoba.

Bisa melihat gedung-gedung Singapura dan kapal yang berlalu lalang. | Dokumentasi enjoybatam.com
Bisa melihat gedung-gedung Singapura dan kapal yang berlalu lalang. | Dokumentasi enjoybatam.com
Melihat Deretan Kapal dan Gedung Pencakar Langit Singapura

Selain melihat hamparan laut yang menyejukan mata, bukit-bukit hijau yang menentramkan, dari Kelong Arjam kita juga dapat melihat deretan kapal besar yang hilir mudik dengan aneka warna. Namun pemandangan yang cukup mencolok mata adalah deretan gedung bertingkat Singapura.

Kita dapat melihat dengan jelas Marina Bay Sands, termasuk hotel yang diatasnya seperti ada perahu yang terdampar. Namun sayang saat saya kesana hanya membawa kamera ponsel yang resolusinya tidak saya atur maksimal. Sehingga, meski mata melihat dengan jelas, hasil gambar yang didapat kurang memuaskan.

Suasana Kelong Arjam. | Dokumentasi Pribadi
Suasana Kelong Arjam. | Dokumentasi Pribadi
Pemandangan gedung-gedung pencakar langit Singapura tersebut sedikit kontras dengan wilayah di sekitar Mentarau yang didominasi pohon-pohon rindang. Meski Tiban, Sekupang, sudah lumayan padat dengan perumahan, dari kelong tersebut hanya terlihat deretan pepohonan dan air laut yang menghampar.

Kelong Gerai Nelayan 2M yang persis di sebelah Kelong Arjam. | Dokumentasi Pribadi
Kelong Gerai Nelayan 2M yang persis di sebelah Kelong Arjam. | Dokumentasi Pribadi
Semakin Mengukuhkan Batam sebagai Surga Olahan Seafood

Sebelum Mentarau menggeliat sebagai salah satu destinasi kuliner, sudah ada beberapa wilayah yang lebih dulu terkenal dengan olahan seafoodnya yang khas, seperti Tanjungpiayu yang juga memiliki beragam kelong yang menawarkan aneka masakan seafood yang lezat dengan harga sangat terjangkau.

Begitupula dengan wilayah di sekitar Jembatan I Barelang. Ada banyak kelong yang menawarkan olahan laut yang tak kalah lezat, mulai dari yang dimasak secara premium hingga yang dimasak secara rumahan. Belum lagi di Nongsa dan Bengkong, serta restoran dan tempat makan yang membuka usaha di pusat kota dan pusat perbelanjaan.

Suasana di sekitar kelong Tiban Mentarau, anginnya sepoi-sepoi. | Dokumentasi Pribadi
Suasana di sekitar kelong Tiban Mentarau, anginnya sepoi-sepoi. | Dokumentasi Pribadi
Batam yang dikelilingi laut membuat aneka ikan dan jenis hewan laut lainnya berlimpah. Menariknya, ikan-ikan dan hewan-hewan laut yang diolah di kelong-kelong tersebut lebih segar karena diambil langsung dari laut. Jadi kapan berkunjung ke Batam? Kapan mancicip aneka seafood di kelong-kelong tersebut? Salam Kompasiana! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun