Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tanjung Pinang, Ibu Kota Provinsi yang Kerap Tertukar

14 Oktober 2017   01:15 Diperbarui: 15 Oktober 2017   15:28 15687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisa duduk-duduk sambil menikmati jalanan utama. | Dokumentasi Pribadi

Tempat-tempat wisata yang ditawarkan juga lumayan lengkap, mulai dari wisata sejarah di Pulau Penyengat hingga wisata kekinian di Vihara 1000 Patung. Bila masih kurang, bisa melipir ke Bintan. Apalagi jarak Bintan-Tanjung Pinang tidak begitu jauh karena sudah ada jalan baru yang memangkas jarak lumayan bayak antara Bintan-Tanjung Pinang-Bintan.

Hal yang paling penting, wisata kuliner di Sei Enam Seafood Restaurant atau di Sarbana Kampung Bulang. | Dokumentasi Pribadi
Hal yang paling penting, wisata kuliner di Sei Enam Seafood Restaurant atau di Sarbana Kampung Bulang. | Dokumentasi Pribadi
Agustus lalu saya dan keluarga sempat "ngebolang" seperti itu, menyusuri Tanjung Pinang-Bintan selama tiga hari. Kalau mau lebih seru, bawa mobil sendiri. Apalagi bila tidak memungkinkan membawa mobil pribadi, banyak penyewaan kendaraan roda empat di Tanjung Pinang dengan harga terjangkau.

Bingung menginap dimana? Jangan khawatir ada banyak hotel berbintang hingga penginapan dengan harga terjangkau. | Dokumentasi Pribadi
Bingung menginap dimana? Jangan khawatir ada banyak hotel berbintang hingga penginapan dengan harga terjangkau. | Dokumentasi Pribadi
Ah, meski mungkin masih memerlukan waktu yang tidak singkat untuk menjadikan Tanjung Pinang tak lagi tertukar dengan Pangkal Pinang, namun perlahan Tanjung Pinang mulai menawan hati para wisatawan yang sudah berkunjung. Kalau para Kompasianer sendiri, adakah yang masih tertukar antara Tanjung Pinang dengan Pangkal Pinang? Salam Kompasiana! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun