Meski kental dengan budaya Melayu, kuliner di Batam, Kepulauan Riau, cukup bervariasi. Makanan dari setiap provinsi sepertinya ada di kota yang berbatasan langsung dengan Singapura tersebut. Maklum, Batam merupakan salah satu kota dengan tingkat pendatang yang cukup banyak.
Namun, diantara sekian banyak jajanan khas kota-kota lain di Indonesia yang ditawarkan di Batam, dimana sih yang paling enak? Saking banyaknya yang menawarkan, terkadang bingung ya mau pilih beli dimana. Biar tidak bingung, yuk saya kasih referensi jajanan-jajanan lezat di Batam.
Saya termasuk salah satu pecinta bakso. Dulu beberapa teman bahkan memanggil saya dengan sebutan "jurig bakso" karena terlalu seringnya saya memakan kuliner bulat kenyal tersebut. Meski tidak lagi mengkonsumsi bakso sesering dulu saat masih tinggal di Bogor, Jawa Barat, namun setiap beberapa waktu saya selalu menyempatkan diri menikmati jajanan sejuta umat tersebut.
Sayangnya, mencari bakso sesuai selera saya di Batam seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Sedikit susah. Apalagi saya biasanya suka makan bakso kosong --hanya memakan tauge, sawi dan si bakso itu sendiri. Sementara, hampir semua penjual bakso di Batam hanya menawarkan bakso yang dicampur dengan mie atau bihun. Efek sayuran yang lumayan mahal di Batam, banyak tukang bakso yang tidak menyediakan sawi atau tauge sebagai pilihan campuran.
Beruntung setelah beberapa tahun menetap di Batam, ketemu juga bakso lezat sesuai selera. Ternyata di wilayah Kampung Bule Nagoya, ada penjual bakso lezat, namanya Bakso Priangan. Baksonya enak dan tidak membuat enek. Selain itu, menawarkan sawi dan tauge untuk campuran bakso.
Namun karena sangat laris, atau karena menggunakan bahan-bahan segar yang berkualitas, harga bakso yang ditawarkan lumayan tinggi. Untuk semangkuk bakso yang berukuran standar, di tawarkan Rp20.000. Padahal mungkin ditempat lain harganya bisa jauh lebih terjangkau. Â
Selain di Bakso Priangan, bakso yang menjadi favorit saya adalah bakso yang ditawarkan di Soto Dayak yang lokasinya di Tiban. Baksonya enak dan banyak karena bakso beranak. Selain itu, juga menawarkan bakso beranak yang dicampur dengan cabe rawit. Sehingga, buat yang penggila pedas sangat cocok.
Ini makanan favorit saya selain bakso. Namun dari sekian banyak tekwan dan pempek yang ditawarkan di Batam, saya paling suka dengan tekwan dan pempek yang ditawarkan Kolekta. Rasanya segar, gurih, dan pedasnya pas. Sambal cabe rawitnya membuat tekwan yang segar semakin lezat.
Begitu pula dengan sambal cuka untuk mpekmpek. Campuran gula, cuka, dan cabenya sangat pas. Itu makanya setiap makan pempek disana selalu banjir kuah. Terkadang malah pempeknya sudah habis, saya masih saja menyeruput kuahnya yang enak itu. Apalagi mereka biasanya memberikan kuah dalam bentuk botol besar.
Selain warga lokal Kota Batam, dua makanan tersebut juga sepertinya sangat disukai para pengunjung dari Singapura dan Malaysia. Setiap akhir pekan, saat saya berkunjung kesana, tidak sedikit para wisatawan mancanegara tesebut yang mencicip kedua makanan khas Palembang itu.
Apalagi mungkin karena lokasinya di mall, tepatnya di Mega Mall yang bersebrangan langsung dengan Pelabuhan Ferry Internasional Batamcentre, sehingga mudah dijangkau.
Terlebih mereka juga menawarkan menu lain yang tak kalah lezat, mulai dari cendol, tom yam, pisang goreng, hingga gado-gado.
Setelah mencoba mie Tarempa di beberapa kopitiam, menurut saya yang paling lezat adalah mie Tarempa ala Anambas Kopitiam. Rasa bumbunya pas. Selain itu juga ditawarkan beragam jenis, mulai dari yang original hingga seafood, mulai dari yang kering, lembab, hingga berkuah.
Minuman yang ditawarkan juga beragam, mulai dari anek jus, teh tarik, hingga minuman variasi yang dicampur kiwi dan buah naga. Harga yang ditawarkan juga masih masuk akal, aka tidak terlalu mahal. Sesuai dengan kualitas makanan dan minuman yang ditawarkan. FIY, terkadang ada tempat makan di Batam --yang diluar mall, dan bentuknya mirip kopitiam---tapi harga segelas jus buahnya diatas Rp25.000.
Ini tempat makan favorit saya. Setiap kali kangen pulang kampung ke Bogor, Jawa Barat, saya biasanya mampir ke tempat ini. Rasa soto mienya segar dan lezat, mirip dengan soto mie yang biasa saya cicip saat masih tinggal di Kota Hujan. Apalagi, kita juga bisa request untuk ditambahkan lebih banyak "karoket"nya yang kriuk-kriuk garing.
Dari sekian banyak soto medan yang ditawarkan di Kota Batam, saya paling suka dengan soto medan yang dijual di kedai ini. Tokonya di Batam Centre Square, tak jauh dari perempataan lampu merah yang menuju arah kantor Walikota, Ocarina, Masjid Raya Batam, dan kantor BP Batam.
Mangkuk untuk sotonya kecil --bagi saya yang makannya banyak, tapi karena bumbu dan bahan yang disediakan maknyes, jadi puas walaupun hanya makan satu mangkuk. Rasanya gurih-gurih gimana gitu. Haduuuh jadi pengen kesana lagi, apalagi sudah beberapa minggu tidak mencicip soto Medan ini.
Saat kangen dengan jajanan-jajanan khas Sunda, saya biasanya mampir ke Kedai Cisangkuy yang berlokasi di Batam Centre. Makanan Jawa Barat yang ditawarkan lumayan lengkap, makanan favorit saya di kedai tersebut adalah surabi kuah. Rasa surabinya gimana gitu, kelapanya terasa. Selain itu kuahnya juga tidak terlalu manis, namun juga tidak tawar. Untuk makanan biasanya, saya pilih batagor.
Kalau untuk mie ayam, saya tetap suka mie ayam ala Es Teler 77. Entah karena sudah mencicip mie ayam ini sejak SMP dulu, atau karena belum menemukan mie ayam yang pas di Batam. Namu  sementara ini, setiap kali ngidam ingin beli mie ayam, saya selalu mampir ke Mega Mall, beli mie ayam di Es Teler 77.
Bagi saya yang hobi makan, bubur ayam termasuk jajanan karena sudah tidak lagi berbentuk nasi. Nah, dari sekian banyak bubur ayam yang ditawarkan di Batam, saya paling suka dengan Bubur Ayam Pak Djaja. Apalagi di tempat makan ini suka disediakan sate usus atau ati/ampela.
Selain bubur ayam, tempat makan yang tak begitu jauh dari Kantor Walikota Batam tersebut juga menyediakan kupat tahu dan opor ayam. Opor ayam yang dicampur dengan lontong enak lho, tidak terllau pekat namun juga tidak terlalu encer. Pas buat sarapan hangat-hangat berkuah.
Itu tempat jajanan favorit di Batam versi saya. Mungkin ada teman-teman Kompasianer yang mau menambahkan? Yuk, tambahkan di kolom komentar biar saya juga bisa coba. Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H