Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Lebih Dekat Pabrik Susu Terbesar di Asia Tenggara

28 Agustus 2017   22:51 Diperbarui: 30 Agustus 2017   11:38 12281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pabrik saat kami berkeliling. | Dokumentasi Pribadi

Pabrik Sarihusada. | Dokumentasi Pribadi
Pabrik Sarihusada. | Dokumentasi Pribadi
Ternyata jawabannya cukup mengejutkan. Susu SGM bisa lebih murah karena diproduksi secara massal, sekitar 300 ton per hari, dan memiliki tujuan mulia untuk menyediakan nutrisi bangsa yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga marjin untuk keuntungan ditekan sekecil mungkin.

Saya baru tahu, ternyata saat pertama kali didirikan dengan nama NV Saridele pada 14 Agustus 1954 oleh Pemerintah Indonesia dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), tujuan diproduksi susu SGM memang untuk menunjang kecukupan protein nasional. Saat itu meski sudah sembilan tahun menyecap kemerdekaan, ternyata masih banyak anak-anak Indonesia yang mal nutrisi.

Marketing Manager SGM, Immanuel Sembiring, saat menjelaskan produk-produk SGM. | Dokumentasi Pribadi
Marketing Manager SGM, Immanuel Sembiring, saat menjelaskan produk-produk SGM. | Dokumentasi Pribadi
Menurut Marketing Manager SGM, Immanuel Sembiring, perusahaan tersebut bahkan pernah membuat susu yang dikemas seadanya --tanpa merk, tanpa branding apapun. Alasannya, tentu saja agar harga susu itu jauh lebih terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Namun ia menegaskan, meski harganya lebih terjangkau, produk-produk susu tersebut tetap diperlakukan dengan baik dan spesial. Bahkan penelitian untuk mengembangkan susu tersebut dilakukan oleh lebih dari 400 peneliti yang tersebar di tiga negara, yakni Belanda, Singapura dan Indonesia.

Sebelum diditribusikan, susu-susu SGM juga harus lolos 14 parameter --padahal secara nasional hanya ditetapkan lima parameter. Susu tersebut harus lolos dari indikator kualitas, indikator kehigienisan, dan indikator patogen, seperti Salmonella, Listeria monocytogenes, Eschericia coli, Clostridium perfringen, dan Enterobacter sakazakii yang beberapa tahun lalu sempat heboh, karena berdasarkan penelitian dari Peneliti IPB, ada beberapa susu yang mengandung bakteri berbahaya tersebut.

Suasana saat perkenalan awal di Green Host Hotel Yogyakarta. | Dokumentasi Pribadi
Suasana saat perkenalan awal di Green Host Hotel Yogyakarta. | Dokumentasi Pribadi
Selain itu, produk-produk SGM juga tidak menggunakan bahan pengawet. Agar susu dapat bertahan lebih lama, SGM menggunakan nitrogen yang lebih aman dikonsumsi. Itu makannya, kemasan SGM menggelembung saat belum dibuka. Gas nitrogen itulah yang membuat produk bertahan lebih lama.

Selain itu, untuk memastikan tidak akan ada produk susu SGM yang dijual kepada konsumen melewati batas kadaluarsa yang sudah ditentukan, tiga bulan sebelum masa kadaluarsa, produk-produk SGM akan ditarik dari pasaran. Ah, mata saya jadi terbuka lebar, produk yang bagus ternyata tidak melulu harus berharga mahal.

Saya dan teman-teman satu kelompok saat membuat program untuk peberdayaan masyarakat. | Dokumentasi Pribadi
Saya dan teman-teman satu kelompok saat membuat program untuk peberdayaan masyarakat. | Dokumentasi Pribadi
Membuat Simulasi Program Pemberdayaan Masyarakat

Saya merasa beruntung terpilih menjadi salah satu Mombassador SGM Eksplor 2017. Selama tiga hari (24-26/8), saya berkesempatan bertemu dengan bunda-bunda hebat dari seluruh Indonesia. Menariknya, mereka bukan hanya kumpulan ibu rumah tangga, maupun ibu bekerja, namun juga bunda-bunda yang sangat peduli dengan nutrisi dan tumbuh kembang anak.

Sesuai dengan nama program, kegiatan tersebut merupakan program tahunan yang diadakan oleh produsen susu SGM Eksplor, PT Sari Husada Generasi Mahardika. Saya dan teman-teman termasuk angkatan ke lima. Jujur, saya tidak terlalu banyak berharap untuk terpilih. Selain tidak "hapal mati" produk-produk Sari Husada Generasi Mahardika, saya juga bukan ibu-ibu yang aktif di kegiatan sosial seperti Posyandu dan PKK. Saya lebih suka jalan-jalan dan menulis --membagikan sedikit wawasan yang saya punya.

Head of Connection SGM Naomi Jamarro (Kanan) bersama bunda-bunda yang sukses berkontribusi memberikan manfaat pada masyarakat sekitar. | Dokumentasi Pribadi
Head of Connection SGM Naomi Jamarro (Kanan) bersama bunda-bunda yang sukses berkontribusi memberikan manfaat pada masyarakat sekitar. | Dokumentasi Pribadi
Namun saya memang cukup aktif di fan page Aku Anak SGM. Saya suka membaca komentar-komentar interaktif antara admin fan page tersebut dengan para anggota yang umumnya ibu-ibu pelanggan susu SGM. Ada banyak ilmu yang bisa didapat, mulai dari bagaimana cara mengatasi anak yang "mogok" makan, mengatasi alergi, hingga cara mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Apalagi katanya seluruh admin fan page tersebut adalah ibu-ibu yang sangat paham dengan nutrisi dan tumbuh kembang anak. Sebagian dari mereka bahkan berprofesi sebagai bidan dan ahli gizi. Sehingga, pendapat dari mereka untuk kebaikan si buah hati pasti akan sangat membantu.

Jujur, saat pertama bergabung di fan page tersebut, saya bukan pengguna produk SGM. Saya suka bergabung karena memang sangat terbantu dengan informasi-informasi yang mereka sampaikan --terutama sharing dari ibu-ibu yang pernah mengalami kejadian yang sama. Masukan yang nyata seperti itu, lebih mudah diterapkan, dibanding yang hanya sebatas teori.

Saat outbond di depan Candi Lumbung. | Dokumentasi Pribadi
Saat outbond di depan Candi Lumbung. | Dokumentasi Pribadi
Namun ternyata, Mombassador SGM Eksplor memang tidak melulu harus pengguna fanatik SGM Eksplor. Selama peduli dan tergerak untuk meningkatkan nutrisi bangsa, kita bisa mengajukan diri untuk bergabung.

Acara Mombassador SGM Eksplor 2017 sebenarnya lebih banyak berinteraksi dengan bunda-bunda hebat. Ada banyak permainan yang disajikan. Kami melakukan outbound di Kawasan Candi Prambanan --tepatnya di depan Candi Lumbung, setelah sebelumnya makan siang di Rama Shinta Garden Resto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun