Selintas, hotel tersebut terlihat biasa, di lobby hotel ada beberapa tamu yang duduk-duduk santai sambil mengobrol atau membaca koran. Sementara, petugas front office sibuk melayani para tamu yang akan check in maupun check out. Mereka sesekali terlihat menelepon, atau berbicara dengan salah satu tamu.
Sama seperti tamu yang lain, saya sendiri lebih memilih duduk manis sambil menunggu suami melakukan proses check in. Melihat deretan kursi orange-biru, membuat saya enggan berdiri berlama-lama. Sambil menunggu, iseng saya melemparkan pandang ke sekeliling lobby, mencoba mencari hal-hal yang menarik.
Lantas mata saya tertumbuk pada empat deret lukisan yang dipajang berdampingan. Lukisan tersebut terlihat menarik karena menggambarkan suasana di kota-kota besar Eropa. Ada kumpulan orang-orang dengan latar belakang kincir angin khas Belanda, ada juga deretan kegiatan warga Paris dengan latar belakang Arc de triomphe de l'etoile dan Menara Eiffel.
Maklum beberapa waktu lalu saya pernah berkunjung ke salah satu hotel di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Hotelnya lumayan besar dan di dinding hotel tersebut penuh dengan beragam lukisan. Namun ternyata itu bukan lukisan asli, setelah diperhatikan lebih seksama, gambar-gambar tersebut terlihat pecah tanda bahwa resolusi gambar yang di cetak tersebut kurang tinggi.
Namun prasangka saya kian terkikis, saat menuju kamar yang akan ditempati. Setiap dinding dari lorong yang saya lalui penuh berisi lukisan yang semakin diperhatikan kok semakin terlihat kalau itu lukisan asli. Apalagi untuk setiap lukisan, tintanya sangat kentara karena menyembul. Salah satu yang sangat kentara adalah lukisan bunga matahari.
Berbekal rasa penasaran, keesokan harinya (6/8) saya menanyakan hal tersebut ke salah satu petugas D'Merlion Hotel Batam, Kepulauan Riau, yang kemudian disambungkan dengan Hotel Manager Didit Iskandar. Ternyata lukisan tersebut memang asli. Lukisan-lukisan tersebut dibeli owner D'Merlion saat bepergian ke luar negeri.
Berbeda dengan hotel-hotel lain di Kota Batam yang menjamur di sekitar kawasan belanja Nagoya dan Batamcentre, D'Merlion Hotel berlokasi di tengah kawasan industri. Hotel tersebut berdiri tegak di kawasan Tanjunguncang, Kota Batam. Tujuannya tentu saja untuk memfasilitasi kebutuhan hotel di kawasan tersebut.
Apalagi Tanjunguncang memang terkenal dengan industri kapal atau shipyard. Tidak sedikit dari para pekerja dan pengusaha yang menghabiskan waktu di hotel tersebut, baik untuk menginap maupun hanya sekedar mencicip aneka makanan di restoran dan cafe D'Merlion. Salah satu yang favorit adalah steamboat, bayangkan porsi untuk empat orang harganya hanya Rp100.000. Rasanya segar dan gurih lagi.
Selain para pekerja di kawasan Tanjunguncang, hotel tersebut juga kerap dijadikan tempat menginap wisatawan dari Singapura. Biasanya wisatawan dari Negeri Singa tersebut ramai berkunjung saat liburan sekolah. Batam yang hanya pulau kecil, membuat akses kemanapun terasa dekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H