Selain itu, fasilitas di Pulau Panjang juga relatif lengkap bila dbandingkan dengan pulau lain di sekitar jembatan Barelang. Pulau yang mulai dihuni sejak tahu 1970-an tersebut memiliki fasilitas pendidikan untuk tingkat SD, lapangan sepakbola, puskesams pembantu, posyandu, energi listrik yang didapatkan dari tenaga diesel dan solar home system (SHS) yang beroperasi dari pukul 18:00 hingga 24:00 WIB, hingga air bersih yang disalurkan pemerintah melalui pipa bawah laut.
[caption caption="Dok Pribadi/Halaman belakang rumah penduduk di Pulau Lance. Lengkap ya pancinya."]
Makanan yang ditawarkan ibu-ibu Pulau Panjang lumayan lezat lho. Saya sempat mencicipi udang asam manis, kepiting saos tiram, tapis, gong gong hingga beragam masakan ikan. Namun karena memerlukan waktu untuk memasak, pengunjung tentu harus terlebih dahulu memasan. Kecuali, memang mau menunggu ibu-ibu tersebut untuk memasak terlebih dahulu.
Selain itu, bagi yang ingin mencoba memainkan jong bisa juga menghubungi penduduk setempat. Saat team building kemarin, kami beramai-ramai mencoba memainkan jong yang merupakan permainan tradisional warga melayu di Kepualauan Riau. Cukup seru juga melihat jong tersebut berlayar cukup jauh mengikuti arah angin.
[caption caption="Dok Pribadi/Saya dan tim berfoto bersama usai berhasil membentuk kata "adventure"."]
Selama menjelajah di Pulau Panjang, kami melewati beberapa tantangan. Tantangan pertama adalah menyusun huruf “adventure”. Meski terkesan sederhana, sebenarnya permainan tersebut cukup melelahkan karena huruf harus disusun oleh salah satu personil tim dalam keadaan tidak menapak tanah. Agar personil tersebut dapat melayang, tentu teman-teman satu tim harus membantu mengangkat. Tangan lumayan pegal juga mengangkat satu personel yang beratnya lebih dari 50 kg sambil bolak-balik membentuk kata “adventure”.
Ada beberapa permainan lain yang lumayan seru di Pulau Panjang, hingga akhirnya kami harus berangkat ke Pulau Lance untuk mencoba permainan memanah. Menembus target yang sudah ditentukan dengan anak panah ternyata lumayan sulit. Apalagi bagi yang belum pernah memanah seperti saya. Berkali-kali mencoba, tidak ada satupun anak panah yang tepat sasaran.
[caption caption="Dok Pribadi/Bermain jong."]
Pulau Akar, Panjang, Lance dan Bali sebenarnya bertetangga dekat. Bila ada jembatan yang menghubungkan pulau-pulau tersebut, pengunjung hanya tinggal berjalan kaki beberapa meter. Namun, karena pulau-pulau tersebut terpisah laut, pengunjung mau tidak mau, harus bolak-balik menaiki boat.
[caption caption="Dok Pribadi/Pulau Bali Batam."]
[caption caption="Dok Pribadi/Peserta team building saat mengiringi penari dankong."]