Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hari Bumi: Menanam Pohon, Menanam Kehidupan

22 April 2016   15:31 Diperbarui: 22 April 2016   15:38 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak 2007 lalu, juga digalakan Earth Hour (Jam Bumi), yaitu pemadaman lampu di rumah dan perkantoran selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim. Program tersebut dijalankan setiap Sabtu terakhir di bulan Maret. Earth Hour memberi dampak yang cukup baik, karena mampu menghemat energi listrik secara signifikan.

Meski program-program berkala tersebut baik, akan lebih baik bila kita menjaga Bumi dari kesadaran kita sendiri, bukan karena himbauan pemerintah atau institusi tertentu. Perlu diingat – dan semua orang pasti sudah tahu – kita hanya memiliki satu Bumi. Bila Bumi sudah tidak lagi layak untuk dihuni, lalu dimana kita akan tinggal?

Berdasarkan data yang dirilis VOA (Voice of America), pada tahun 2012 ada 7 juta orang tewas karena terpapar polusi udara, jumlah tersebut naik lebih dari dua kali lipat dari tahun 2008. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga melaporkan bahwa satu dari delapan orang di seluruh dunia meninggal karena polusi udara.

Oleh karena itu, sebelum semua menjadi terlambat, ayo kita bersama-sama melakukan hal sederhana untuk menjaga Bumi tercinta. Mari kita merawat bumi untuk diri kita dan anak cucu kita kedepan sehingga dapat menghirup udara sehat dan segar. Ayo kita matikan lampu bila tidak terpakai dan jangan tinggalkan keran dengan air yang masih menetes.

Selain itu, jangan mudah berganti alat elektronik yang memiliki fungsi sama, maksimalkan pencahayaan dari alam, gunakan warna terang di tembok, gunakan genteng kaca di plafon, maksimalkan pencahayaan lewat jendela, daur ulang aluminium, plastik, dan kertas, gunakan lampu hemat energy, gunakan bahan bakar alami atau yang dapat diperbaharui seperti bio solar, bio pertamax, atau hydrogen, gunakan air dingin untuk mencuci pakaian dan cucilah dalam jumlah banyak, jangan sedikit-sedikit, bila mencuci sekaligus akan menghemat air, mengurangi pemakaian listrik dan juga mengurangi pencemaran akibat detergen.

Selain itu, tanamlah pohon tiap ada kesempatan, gunakan kertas lebih sedikit, hindari membungkus makanan dengan plastik atau stereofoam yang sulit diurai, dan bawalah tas yang bisa dipakai ulang. Penggunaan ulang tas dapat mengurangi jumlah tas plastik/kresek bekas pakai yang terkadang menggunakan bahan yang sulit diurai.

Yuk, kita jadikan Hari Bumi sebagai momentum untuk lebih peduli pada Bumi yang hanya satu-satunya ini. Peduli Bumi, berarti kita peduli kehidupan! Salam Kompasiana! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun