Padahal ada berbagai penyakit yang ditimbulkan bila akses ke air bersih terbatas. Kualitas air yang buruk dapat menjadi pemicu penyakit diare, kolera dan leptospirosis. Sementara kuantitas air yang tidak mencukupi kebutuhan dapat mengakibatkan malnutrisi dan penyakit kulit seperti gatal, kudis, kurap, panu dan infeksi kulit akibat jarang membersihkan tubuh (baca: mandi) dan sanitasi yang buruk.
APA YANG BISA KITA LAKUKAN?
Tanpa air tidak ada yang bisa kita lakukan. Apa yang bisa dibangun untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju bila tidak ada air untuk membangun infrastruktur? Apa yang bisa dipromosikan bila air yang memenuhi danau-danau indah di Indonesia kering atau malah terkontaminasi zat kimia? Apa yang bisa dilakukan bila generasi muda Indonesia malnutrisi akibat akses air bersih yang terbatas?
Sebelum terlambat, ayo mulai dari diri kita sendiri menyayangi air, menghemat air, menjaga lingkungan. Syukur-syukur bisa membantu pemerintah menanan pohon. Yuk, jaga air bersih sebelum terlambat. Jangan sampai kita baru menyadari pentingnya air bersih saat tidak ada lagi air di sekitar kita yang bisa dikonsumsi dengan harga ekonomis. Selamat Hari Air Sedunia 2016! Salam Kompasiana! (*)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H