Gunakan Akronim Kepri
Embel-embel Riau setelah kata Kepulauan membuat banyak kalangan terkecoh. Para petinggi negeri tidak sedikit yang masih mengira bila Kepulauan Riau adalah Riau. Padahal dua provinsi tersebut jelas berbeda – meski awalnya Kepri sempat menjadi bagian dari Provinsi Riau.
Oleh karena itu, untuk menghindari salah tanggap, beragam promosi wisata Kepri hanya menggunakan akronim Kepri – tidak ada lagi embel-embel Riau, kalaupun ada ditulis dibawah kecil-kecil Kepulauan Riau. Hal tersebut untuk menguatkan branding Kepri – agar tidak lagi dikaitkan atau salah sasaran dengan Provinsi Riau.
Guntur Sakti menyebutkan, ada rasa sakit saat sudah letih berpromo mengenai pariwisata kepri, yang terkenal malah Riau. Untuk menghindari kesalahpahaman tersebut, akhirnya sejak beberapa waktu lalu seluruh media promo menggunakan kata Kepri – termasuk Wonderful Kepri.
[caption caption="Dok Pribadi/Komapsianer dan Blogger Kepri berfoto bersama Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti."]
Optimis Pariwisata Kepri
Guntur Sakti sangat optimis pariwisata Kepri akan terus melejit. Apalagi bila dibandingkan dengan daerah lain, potensi Kepri bisa dikatakan diatas rata-rata. Selain itu, seluruh pelabuhan laut internasional di Kepri mendapat kebijakan bebas visa untuk negara-negara bebas visa kunjung Indonesia yang sudah ditetapkan pemerintah pusat.
Posisi Kepri yang strategis dan kaya dengan potensi bahari diharapkan juga dapat mendongkrak tingkat pariwisata RI yang pada tahun 2015 ditargetkan mencapai 10 juta wisatawan, dan 2019 ditargetkan mencapai 20 juta wisatawan.
Saat ini PR pemerintah adalah mempermudah akses transportasi dan lebih memperkenalkan potensi-potensi wisata agar lebih banyak pengunjung dan investor yang tertarik untuk mengembangkan daerah wisata di Kepri. Apalagi Kepri juga ditetapkan sebagai tiga dari daerah khusus wisata – Geat Batam. Ah, semoga pariwisata di Kepri dan Indonesia semakin berwarna. Amien. Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H