Bagi yang hobi menikmati aneka makanan laut, Bintan Resorts merupakan tempat wajib kunjung. Ada The Kelong Seafood Restaurant di kawasan wisata tersebut. The Kelong menawarkan beragam masakan lezat khas Indonesia dan Cina, mulai dari kepiting lada hitam, kerapu steam hongkong hingga gong gong yang merupakan makanan khas Kepulauan Riau.
[caption caption="Dok Pribadi/The Kelong."]
Selain rasa masakan yang tiada tanding, restoran tersebut juga menawarkan ambience laut yang tak ada duanya – terutama saat matahari tenggelam. Pengunjung dapat menikmati hamparan laut lepas maupun pemandangan khas resort. Apalagi restoran tersebut juga menyiapkan jembatan panjang yang dapat dimanfaatkan untuk berfoto ria.
[caption caption="Dok Pribadi/Kepiting Lada Hitam The Kelong."]
Tidak sedikit pengunjung lokal maupun mananegara yang sengaja datang ke restoran tersebut untuk menikmati suasana restoran yang menyenangkan – bau asin yang sangat khas daerah pesisir hingga embusan angin sepoi-sepoi. Tenang rasanya menikmati secangkir minuman sambil merasakan semilir angin.
[caption caption="Dok Pribadi/Balai Adat Melayu Pulau penyengat yang masih aktif digunakan hingga saat ini."]
WISATA SEJARAH PULAU PENYENGAT
Â
Bila ingin mencoba wisata yang sedikit berbeda, pengunjung dapat meminta pihak pengelola salah satu resort di Bintan Resorts untuk berwisata ke Pulau Penyengat. Meski letak pulau tersebut agak sedikit memakan waktu dari Lagoi, Bintan namun umumnya setiap resort rutin mengadakan touring ke pulau yang konon katanya merupakan tempat Bahasa Indonesia berasal.
Pulau peninggalan Sultan Mahmud Marhum Besar atau Mahmud Shah III tersebut menawarkan wisata sejarah berupa Masjid Raya Sultan Riau, Istana Kantor, hingga Balai Adat Melayu yang terdapat mata air langsung minum. Peserta dan panitia blog trip sempat mencicipi air tersebut, ada yang hanya mencuci muka, ada juga yang meminumnya. Jangan khawatir, air minum tersebut katanya sudah diuji secara laboratorium dan memang layak untuk diminum langsung.
Pulau tersebut cukup ramai dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Saat sedang ramai - terutama menjelang hari besar Islam - jumlah pengunjung ke pulau yang memiliki waktu tempuh sekitar 15 menit dari Tanjung Pinang tersebut bisa dikunjungi hingga 10.000 orang/hari.