Meski menawarkan potensi wisata yang cukup menarik, Pantai Pasir Putih belum dikelola secara maksimal. Hal tersebut mungkin dikarenakan pantai tersebut merupakan milik pribadi warga Belakang Padang, bukan dibawah pengelolaan Pemerintah Kota Batam, atau Kecamatan Belakang Padang.
Â
Deretan bangku beton yang disediakan tampak tidak terawat. Sandaran bangku yang terbuat dari kayu terlihat sudah lepas-lepas, begitupula dengan ayunan yang disediakan. Ayunan tersebut sepertinya sudah sangat rapuh dan khawatir tumbang bila dipaksakan digunakan.
Â
Belum lagi dengan sampah daun-daun kering. Jumlah sampah yang lumayan banyak membuat pengunjung sedikit tidak nyaman menikmati satu-satunya tempat wisata pantai yang cukup representatif di Pulau Belakang Padang tersebut. Padahal kalau rutin disapu dan dibersihkan pasti akan lebih nyaman.
Â
Apalagi bila pihak pengelola juga menyediakan perahu kecil atau sepeda angsa/bebek yang mungkin bisa disewa pengunjung dengan biaya tertentu untuk berkeliling disekitar areal pantai tersebut, pasti akan lebih menarik.
Bila sulit melakukan kerjasama, pemerintah mungkin ada baiknya melakukan pembinaan untuk pengelola pantai tersebut. Mungkin diberi masukan atau diberi pelatihan keterampilan. Bila pantai tersebut dikemas dengan lebih menarik dan menarik lebih banyak pengunjung, bukan tidak mungkin kedepan akan dapat memberdayakan masyarakat sekitar.
Â
Mungkin kedepan bisa membuat souvenir Pasir Putih Belakang Padang berupa mug, kaos, hiasan kerang atau hal lainnya. Toh selama ini sepertinya belum ada souvenir khusus yang bertemakan Belakang Padang. Salam Kompasiana! (*)
Â