Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Batam, Kota dengan Dua Otoritas

15 Mei 2015   17:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:01 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi/Jembatan Barelang yang menjadi icon Batam.

Batam merupakan kota terbesar di Kepulauan Riau dengan luas wilayah 715 KM2. Kota yang berpenduduk1.164.352juta jiwa tersebut terbagi dalam beberapa rangkaian pulau. Pulau terbesar adalah Pulau Batam dengan luas wilayah 415 KM2, Pulau Rempang dengan luas wilayah 165,83 KM2 dan Pulau Galang yang memiliki luas 80 KM2. Ketiga pulau tersebut dihubungkan dengan enam jembatan yang lebih dikenal dengan nama Jembatan Barelang.

Selain ketiga pulau tersebut,Batam juga memiliki Pulau Belakang Padang yang sempat menjadi induk Pulau Batam sebelum berkembang seperti saat ini. Batam juga memiliki Pulau Sambu yang menjadi basis Pertamina. Batam memang daerah kepulauan yang setidaknya memiliki 329 rangkaian pulau.

Batam merupakan kota yang sangat strategis. Wilayah yang mulai dikembangkan sejak tahun 1970-an ini berada di jalur pelayaran internasional Selat Malaka. Seperti yang kita tahu, Selat Malaka merupakan jalur pelayaran perdagangan kedua teramai setelah Selat Dover, Inggris.

143168674517898700
143168674517898700
Dok Pribadi/Welcome to Batam!

Kota yang memiliki 12 kecamatan ini juga berbatasan secara langsung dengan Singapura. Jarak Batam-Singapura hanya sekitar 20 km dan memerlukan waktu tempuh sekitar 45 menit dengan menggunakan kapal Ferry. Begitu pula dengan Malaysia, meski tidak berbatasan secara langsung, namun jarak Batam-Malaysia relatif dekat dan mudah ditempuh.

Batam yang memiliki letak strategis, membuat pemerintah pusat tertarik untuk menjadikan pulau tersebut sebagai kawasan industri untuk menyokong perekonomian nasional. Itu makanya pada tahun 1971 pemerintah pusat membentuk Otorita Batam (kini berganti nama menjadi BP Batam) untuk lebih mengoptimalkan Batam sebagai kawasan industri.

Saat ini Batam memiliki 22 kawasan industri, yakni Batamindo Industrial Estate, Batam Industrial Park II, Cammo Industrial Park, Citra Buana Centre Park I, Citra Buana Centre Park II, Citra Buana Centre Park III, Executive Industrial Park, Hijrah Industrial Park, Indah Industrial Park, Kabil Integrated Industrial Park, Kara Industrial Park, Lytech Industrial Park, Latrade Industrial Park, Malindo Cipta Perkasa Industrial Park, Mega Cipta Industrial Park, Panbil Industrial Estate, Panbil Industrial Park 2000, Sarana Industrial Point, Sekupang Makmur Abadi, Taiwan International Industrial Estate, Tunas Industrial Estate, dan Union Industrial Estate.

Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Kota Batam cukup tinggi mencapai US$2.126.196.478. PMA tersebut berasal dari berbagai negara, yakni Luxembourg, Australia, Malaysia, Jepang dan negara lain.Investasi PMA terbesar berasal dari Singapura dengan nilai investasi mencapai US$1.111.833.950.

Industri yang cukup menggeliat membuat Batam menarik banyak pendatang. Pertumbuhan penduduk Kota Batam lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk secara nasional. Pertumbuhan penduduk Kota Batam mencapai 8,1 persen/tahun, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata penduduk secara nasional yang hanya 6 persen. Saat ini penduduk Kota Batam sudah mencapai 1.164.352 jiwa.

14316865361776777670
14316865361776777670
Dok Pribadi/Suasana jalan di Batam.

Infrastruktur Memadai

Sebagai kota industri, infrastruktur di Kota Batam cukup memadai. Kota yang dipimpin oleh Ahmad Dahlan tersebut memiliki hampir semua fasilitas pendukung. Batam memiliki Bandar Udara Internasional Hang Nadim dengan daya tampung terminal 3.300.000 penumpang/tahun dan kapasitas penyimpanan barang mencapai 16.230 ton.

Bandara tersebut tidak hanya melayani jasa transportasi lokal ke hampir seluruh kota di Indonesia, namun juga melayani jalur internasional. Bandar Udara Internasional Hang Nadim melayani penerbangan internasional Batam-Kuala Lumpur, Malaysia, dua kali dalam satu minggu.

Selain bandara yang mumpuni, Batam juga dilengkapi dengan empat pelabuhan ferry internasional, yakni Pelabuhan Sekupang, Pelabuhan Batam Centre, Pelabuhan Nongsa Pura, dan Pelabuhan Waterfront. Pelabuhan tersebut menghubungkan Batam-Singapura, dan Batam-Malaysia.

Batam juga dilengkapi dengan jalan utama yang memadai. Hampir seluruh jalan utama di Kota Batam memiliki empat ruas jalan – dua ruas untuk jalur sebelah kiri, dan dua ruas untuk jalur sebelah kanan sehingga lebih leluasa untuk berkendara. Saat ini Batam setidaknya sudah memiliki jalan utama dengan panjang lebih dari 400 kilo meter.

Hanya saja meski Batam dilengkapi dengan jalan raya sangat memadai, sebagian besar dari jalan tersebut masih minim trotoar. Mungkin itu salah satu alasan mengapa tidakbegitu banyak terlihat para pejalan kaki di kota yang berbentuk kalajengking tersebut. Penduduk dan pelancong umumnya lebih suka berjalan-jalan dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Mungkin khawatir saat berjalan kaki tiba-tiba terserempet kendaraan yang melintas.

Apalagi sebagai kota industri, banyak mobil industri dengan ukuran besar yang melintas di jalan utama tanpa mengenal jam. Bila di kota lain ada jam-jam tertentu bagi mobil besar atau setidaknya ada jalur khusus yang disiapkan, di Batam tidak ada. Itu makanya tidak heran saat pagi atau sore hari banyak mobil besar yang saling berpacu dengan mobil pribadi masyarakat.

Terkadang mobil tersebut kehilangan kendali karena rem blong atau apa. Meski tidak sampai mengancam nyawa pengendara lain, namun kecelakaan mobil-mobil besar tersebut kerap membuat kemacetan. Apalagi tipikal orang Batam umumnya suka berkerumun menonton bila terjadi kecelakaan. Ada baiknya ke depan jalur umum dengan jalur mobil untuk industri dipisahkan. Beberapa waktu lalu sempat ada wacana pemerintah akan membuat jalan tol di Batam yang diperuntukan bagi kendaraan industri. Namun hingga kini belum terealisasi.

Meski memiliki jalan yang sangat memadai, kendaraan umum massal di Kota Batam juga masih minim. Belum semua titik di kota tersebut terjangkau oleh angkutan umum massal. Hal tersebut juga yang menyebabkan kendaraan pribadi meningkat cukup tajam. Pertumbuhan kendaraan di Batam mencapai 300 persen/tahun. Saat ini kendaraan di Batam sudah mencapai 765.931 unit. Jauh lebih banyak dibanding ibu kota Provinsi Kepri, Tanjung Pinang yang jumlah kendaraannya hanya 247.351 unit.

Ditlantas Polda Kepri mencatat, tahun 2013 jenis mobil penumpang di Batam hanya 6.268 unit. Namun jumlah itu berlipat ganda menjadi 22.964 pada 2014. Jumlah kendaraan jenis bus juga mengalami lonjakan yang fantastis. Jika 2013 lalu jumlahnya hanya 80 unit, maka pada 2014 sudah menjadi 359 buah. Demikiam juga dengan mobil barang pada tahun 2013 sebanyak 1.252 unit, tahun 2014 ada sebanyak 9.136 unit. Sementara pertumbuhan jumlah sepeda motor lebih pesat lagi, Jika pada 2013 hanya ada 55.640 unit, pada tahun 2014 menjadi 211.954 unit. (Sumber: http://batampos.co.id/30-04-2015/kendaraan-di-batam-capai-765-931-unit/).

Pemerintah ada baiknya segera membenahi fasilitas angkutan umum massal, sebelum Batam semakin padat. Apalagi tidak semua penduduk juga sanggup membeli kendaraan pribadi. Bila kendaraan umum masal tersedia, alangkah lebih nyamannya tinggal di Batam =D.

1431686650928221367
1431686650928221367
Dok Pribadi/Birunya salah satu laut di Batam.

Potensi Wisata Tinggi

Batam merupakan kota tertinggi ketiga yang dikunjungi wisatawan mancanegara, setelah Bali dan Jakarta. Posisi Batam yang sangat dekat dengan Singapura dan Malaysia memang memberi keuntungan tersendiri. Setiap akhir pekan, wisatawan dari dua negara tersebut datang silih berganti dengan jumlah yang tidak sedikit.

Para pelancong dari negeri tetangga tersebut umumnya menghabiskan waktu di berbagai resort dan hotel yang ada di Kota Batam. Batam memang memiliki resort-resort menawan lengkap dengan pemandangan laut biru yang sangat memesona. Nilai tukar Rupiah yang terus melemah terhadap US$ sepertinya menjadi keuntungan tersendiri.

Para pelancong tersebut juga umumnya suka menghabiskan hari di berbagai kelong (restoran) yang menawarkan beragam masakan seafood. Mereka juga menghabiskan pundi-pundi uang mereka dengan berkunjung ke berbagai pusat perbelanjaan dengan memborong aneka makanan dan pakaian.

Tak sedikit dari mereka juga menghabiskan waktu dengan bermain golf. Setidaknya ada tujuh lapangan golf yang menjadi favorit para golfer di Kota Batam, yakni Palm Spring Golf & Resort, Tering Bay Nongsa, Indah Puri Sekupang, Tamarin Santana, Southlinks Country Club, Padang Golf Sukajadi dan Batam Hills.

Beberapa pelancong dari Singapura juga ada yang lebih suka menghabiskan waktu dengan bermain gokart di Golden Gokart, Bengkong. Arena bermain gokart tersebut cukup menantang, apalagi harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Apalagi bagi “dompet” para pelancong dari Singapura =D. Untuk gokart single seater berdurasi 10 menit hanya dikenakan harga Rp140.000, sementara untuk double seater Rp 235.000 untuk durasi yang sama.

Sebagian dari pelancong juga ada yang suka menghabiskan waktu dengan berkunjung ke wahana permainan anak-anak, mulai dari Ocarina yang menawarkan waaterpark dan taman bermain anak, tak sedikit dari mereka juga yang menghabiskan waktu di tempat permainan seperti Timezone dan Funworld.

Para pelancong juga umumnya berkunjung ke Vietnam Camp dan Jembatan Barelang. Sayang Jembatan Barelang yang menjadi icon wisata Kota Batam tidak digarap maksimal. Toilet di Dendang Melayu yang menjadi lokasi untuk berfoto dengan latar belakang jembatan tersebut tidak terawat. Begitupula dengan areal bermain di Dendang Melayu tersebut. Panggung dibiarkan kosong, padahal mungkin akan lebih menarik bila ada pertujukan tari khas Melayu, atau pertunjukan lain yang bersinggungan dengan budaya Melayu.

Sebagai kota yang berbatasan dengan negara tetangga, sebaiknya pemerintah lebih mengupayakan untuk menampilkan beragam budaya khas Indonesia sehingga lebih banyak menarik wisatawan. Selain itu juga lebih memperkenalkan budaya Indonesia yang sangat kaya dan beragam.

14316866991642040749
14316866991642040749
Dok Pribadi/Menikmati wisata gokart.

Memiliki Dua Otoritas

Berbeda dengan kota lain, Batam memiliki dua otoritas, yakni Otorita Batam (kini menjadi BP Batam) dan Pemerintah Kota Batam. Memiliki dua otoritas sekaligus sebenarnya sangat menguntungkan. Pembangunan di Kota Batam mendapat dua kucuran dana untuk pembangunan, satu bersumber dari APBD melalui Pemerintah Kota Batam, dan satu lagi dari dana APBN melalui BP Batam.

Selain pembangunan terbilang lebih cepat, fasilitas untuk masyarakat juga lebih terjamin. Fasilitas kebutuhan air bersih misalkan. Meski Batam tidak memiliki sumber daya air alami seperti sungai dan danau, Batam memiliki dam buatan yang dibangun oleh Otorita Batam/BP Batam melalui dana dari pemerintah pusat. Batam memiliki enam dam. Saat ini BP Batam bahkan sedang membangun dam baru – Dam Tembesi yang kemungkiunan dalam beberapa tahun ke depan dapat segera digunakan sebagai sumber air baku yang nantinya diolah untuk air bersih.

Biaya untuk membangun satu dam lumayan besar. Sebagai contoh, untuk membangun Dam Tembesi saja BP Batam membutuhkan dana hingga 190 milliar. Dana yang cukup besar dan belum tentu setiap kota mampu menyediakan dana sebesar itu, atau mampu melobi pemerintah pusat untuk mengucurkan dana.

Namun terkadang kedua otoritas tersebut saling bersinggungan. Salah satu merasa berhak atas yang lain. Padahal dengan ada dua otoritas dan dua sumber dana untuk pembangunan Batam akan sangat menguntungkan. Seperti orangtua, bila kita memiliki ayah dan ibu, pasti akan lebih lengkap dibanding bila hanya memiliki salah satu dari keduanya. Salam Kompasiana! (*)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun